5.07.2011

Fakta tentang B1A4 !!!


Fakta tentang B1A4 !

karena dunia KPopers lagi dilanda sama B1A4 Fever, termasuk author jadi author pengen share sedikit fact tentang mereka *msh sedikit soalnya masih baru*







1. B1A4 singkatan dari Be the one all for one, maksudnya “bentuk yang sempurna ketika lima (orang) menjadi satu”

2. B1A4 juga diartikan 1 member bergolongan darah B (baca : baro), dan 4 orang bergolongan darah A (baca : Jinyoung, Sandeul, Gongchan dan CNU)

3. Mereka dibawah naungan WM Entertaiment


4. mini album B1A4 yang pertama berjudul Let’s Fly dengan single OK sebagai title song album tersebut

5. mini album B1A4 yang pertama berjudul Let’s Fly dengan single OK sebagai title song album tersebut

6. Lee Sangho pencipta hits laris milik BEAST, T-ara, Cnblue, Ft.island, dan Leeseunggi adalah main produser dari album Let’s Fly

7. Im Sanghyuk (BEAST’s main songwriter), Dawoon, dan wheesung ikut berpartisipasi dlm pembuatan album Let’s Fly

8. MV OK dirilis tanggal 21 April dan mereka debut tanggal 23 April di Music Core,dan ini debut stage mereka disini

9. Jinyoung selain jago nyanyi, dia juga seorang songwriter.. ada beberapa lagu B1A4 yg dia tulis sendiri seperti Bling Girl

10. Baro (suami admin no 2 /plak) juga nyiptain sendiri rap part yg dia nyanyiin

11. CNU itu antusias sama yg namanya kesehatan, makanya katanya nih dia suka berolahraga

12. Gongchan adalah maknae, tapi fansnya kebanyakan noona’s. katanya sih noona-noona ini suka sama gongchan karena dia punya ‘angelic smile’

13. Ketika Sandeul tersenyum, seakan-akan dia bisa membagikan kebahagiaan kepada orang-orang disekitarnya

14. B1A4 termasuk salah satu rookie grup yang fansnya udah membludak bahkan sebelum mereka debut!

15. semua member mikir kalo jinyoung itu ga kayak leader, dia dianggap terlalu cute untuk seorang leader

16. CNU adalah member yang paling tua *hanya beda beberapa bulan dari Jinyoung* tapi dia adalah member yang terakhir masuk B1A4

17. Sandeul member yang sudah dikenal di korea sebelum bergabung dengan B1A4, dia memenangkan berbagai penghargaan menyanyi

18. Dalam mini album ‘Lets Fly’, para member mencantumkan Hyunseung beast di kolom ‘Thanks To’

19. CNU member paling tinggi dengan 182, diikuti Gongchan 181 dan ketiga member lain seri alias tingginya sama 178

20. selama pembuatan MV OK, Baro dan Jinyoung sering banget becanda.



21. Kalo menurut penglihatan author, Jinyoung sama Baro itu deket .. liat deh



*lihat baro dibelakang. lol



22. Tapi saking deketnya jadi begini. LOL



23. kalo CNU lebih jail ke sandeul ya? liat deh





25. karena gada yang jailin si maknae, jadi dia bikin ‘condition’ sendiri. LOL



26. ini gaya favoritnya Jinyoung ya? coba kalian itung di MV OK berapa kali dia begini



27. banyak yg bilang kalo jinyoung mirip Minhwan&Seunghyun FT Island,Jinwon 2AM, Lee Seung Gi, Aktor Jung Il Wo,Moongeun ZE;A dan Eunhyuk Super Junior

28. gongchan dibilang mirip Jonghyun SHINee,Yonghwa CN Blue,Donghae Super Junior,Dongwoon B2st, Jonghun FT Island dan Kim Soo Hyun

29. kalo CNU, dibilang mirip Jaejin & Hongki FT Island, Thunder MBLAQ *klo dri mukanya sih mirip*, Gikwang B2ST

30. Sandeul, dibilang mirip sm Kangin Super Junior, Seungri Bigbang, Dongho Ukiss, Lee Junki, Jonghyun CN Blue dan Onew SHINee

31. Baro,dibilang mirip sama G Dragon Bigbang, Lee Sungmin Super Junior dan Onew SHINee *ini karena gigi kelinci mereka . LOL*

32. Sandeul terlihat lebih kurus dibanding dengan fotonya ketika pre-debut *i dont care how look your past*



*sandeul disebelah kiri, yang kakan itu temen deketnya*

33. Jinyoung dijuluki ‘Bitting Lip Leader’ soalnya dia suka gigit-gigit bibirnya

34. CNU itu bisa goyang-goyangin kepalanya kayak gini



39. Nickname gongchan adalah TurChan *turtle gongchan* karena wajahnya mengingatkan akan kura-kura (ddakoma?lol)

40. Nickname baro adalah hamBARO, yang katanya dia mirip banget sama hewan hamster. lol

41. CNU adalah member yang paling sopan, tapi tidak begitu keren sebagai leader. Dan dia juga cukup cerewet ^^

42. Jinyoung adalah member yang sangat tenang dan bahkan ketika dia tersenyum :O

43. Terkadang, ketika Baro mencoba menjadi terlihat keren tapi dia gagal, itu malah membuat dia terlihat sangat imut XD

44. Kepribadian Sandeul seperti matahari, dia cerdas dan dia bersinar XD

45. Terkadang, gongchan terlihat dewasa, terkadang juga terlihat sangat bersemangat, dia adalah member kedua yang paling banyak fansnya setelah Jinyoung

46. Jinyoung adalah leader yang keren dan pemalu.

47. Baro terlihat seperti anak kecil, dia suka menggigit bibirnya seperti Jinyoung



okey segitu dulu dari author, nanti kalo udah ada yang baru aku update lagi ^^

ini kata-katanya aku plesetin sedikit ya. kkk~ just for fun

Let's get married part 2

Title: Let'a Get Married

Author: Taniyae shawolelf a.k.a Lee chaesa

Main Cast: Cho Kyuhyun,cho shiwon,lee chaesa , lee chaeri,

Support cast:

Legth: Sequel

Genre: Romance

ranting : PG-15


Chaesa…Chaesa… Bangun Chaesa Nanti terlambat ke sekolah. Ayo Chaesa, bangun!” perintah Kyu sambil memukul-mukul tanganku.

“Aaaahhh… Lima menit lagi,” pintaku

.




“Kalau kau tidak bangun sekarang, aku akan panggil umma sekarang juga dan aku akan memakan pisangmu. Ayo cepat bangun!” Kali ini Kyu memukul tangan ku lebih keras.

“AW… SAKIT!!!” Jeritku, “Kau tidak bisa membangunkanku dengan cara lebih lembut ya? Dan jangan sentuh makananku, kalau kau tak ingin menyesali hidupmu,” ancamku.

“Aku tak peduli. Siapa cepat dia yang DAPAT. Aku tunggu di meja makan 10 menit. Jika kau tak siap dalam waktu itu, jangan harap kau kusisakan,” Kali ini Kyu yang balik mengancamku.




Kyu kemudian meninggalkanku, aku melihatnya sudah siap dengan seragam musim panasnya, sementara aku masih berpiyama. Aku bergegas bangkit dari ranjangku menuju kamar mandi yang ada dikamarku, kemudian mencuci muka, berkumur dan menggosok gigi kemudian mengganti pakaianku. Aku akan terlambat jika mandi dulu. Syukur aku sudah menyiapkan buku-buku pelajaranku tadi malam. Aku menyemprotkan pewangi keseluruh tubuhku. “Hmm… Walau tak mandi, aku masih tetap kelihatan cantik. Hahaha,” kataku dalam hati sambil mematut diriku di cermin, “Yaks, aku siap.”

Aku pun menuju ruang makan. Kulihat ayah, ibu dan Kyu sudah menyantap sarapan paginya.

“ Seperti biasa kau cepat sekali berdandan, pasti kau tidak mandi kan Chaesa?” selidik ayahku.

“Huh, Ayah tega sekali menuduhku,” Kataku sambil mengambil makanan kesukaanku, pisang. “Tak sampai 10 menit kan Kyu? Bhebhebhebhe…,” kataku sambil memakan pisangku.

“ JOROK” kata Kyu pendek dan tanpa rasa berdosa.

Aku bersiap siap melemparkan piring ke wajah Kyu tetapi ayahku berhasil menangkap tanganku. “Pengantin baru jangan sering-sering bertengkar! Ayo Chaesa, cepat habiskan makananmu,” titah ayahku.

“Aku sudah selesai, Ayah,” ujar Kyu.

“Klo begitu ayo kita berangkat, Kyu,” ajak ayahku.

“Chaesa, kami berangkat duluan. Seperti biasa kau berangkat dengan ibumu, ya!” kata ayahku sambil mencium keningku.

Sejak aku dan Kyu menikah sebulan yang lalu, beginilah rutinitas kami di setiap pagi. Kyu sekarang menggantikan ibuku untuk membangunkanku, dan Ayah selalu mengantarnya ke sekolah setiap hari. Kami tidak berangkat bersama untuk menghindari kecurigaan orang-orang atas hubungan kami. Penikahan kami masih dirahasiakan, juga belum didaftarkan ke Negara, jadinya di sekolah aku tetap menggunakan nama keluarga ku,Lee Chaesa. Bukannya menjadi Cho Chaesa. Suatu hari ibuku pernah berkata jika dia tidak suka melihat aku memarahi Kyu, padahal ibuku tak tahu betapa dinginnya sikap Kyu kepadaku. Di sekolah dia sekali pun tak pernah menegurku, bahkan aku lihat dia berusaha sejauh mungkin dariku. Aku sakit hati dengan sikapnya itu. Saat kami hanya berdua di kamar pun sikap dinginnya tak hilang. Dia hanya masuk kekamarku jika sudah ingin tidur dan ketika berbaring, dia langsung terlelap. Tak ada itikad baik darinya untuk menyapaku dan berkata manis.

————-

“Hmm… Apa aku salah masuk kompleks ya? Kenapa rumahnya belum ketemu sih,” gumam Chaeri dalam hati.

Tiba-tiba…



“Ada yang bisa kubantu, Nona?” Tanya seorang pria muda kepada Chaeri. Dia tertegun melihat pria itu, benar-benar tampan dan tinggi.

“Nona… Kau tak apa-apa?” Tanya pria itu lagi.



“Ah, Tidak. Maksudku…aku baik-baik saja. Bisakah kau membantuku menemukan rumah ini? Kumohon,” pinta Chaeri sambil menunjukkan alamat yang ingin ditujunya.

“ Ah, aku tau. Ayo ikut aku!” ajak pria itu sambil menarik tangan Chaeri.

Chaeri pun menurut dan mengikuti kemana pun pria itu pergi.

————

“Aku pulang. Umma, aku lapar.” Aku langsung ke ruang keluarga untuk menonton televisi.

“ Aku pulang…” sapa Kyu tak lama kemudian.

“ Kyu, akhirnya kau datang. Tadi pagi setelah kau berangkat sekolah, ibumu menelpon. Katanya saudara sepupumu akan datang kemari hari ini, tapi dari tadi ibu tunggu dia belum datang juga. Kau bisa tanyakan lagi ke ibumu kapan kira-kira sepupumu itu sampai, jadi kita bisa menjemputnya,” ujar ibu.

“Baiklah,” sahut Kyu. Dia pun menelpon ibunya. Dia menelpon tak lama, setelah menutup telpon dia bergegas ke dapur mendatangi ibuku.

“Jadi seharusnya dia sudah sampai tadi pagi?” Tanya ibuku pada Kyu.

Kyu mengangguk kemudian berkata, “Dia berangkat dengan kapal kemarin sore. Jadi harusnya sudah sampai. Umma, apa kita tidak perlu melapor ke polisi sekarang?” tanyanya terlihat sangat cemas.

Kemudian bel pun berbunyi…

“ Nah, itu mungkin dia,” kata ibu.

Kyu pun bergegas ke ruang depan untuk membuka pintu. Ketika dia melihat siapa dibalik pintu, dia sangat senang. Hilang sudah rasa cemasnya.



“Lee Chaeri, syukurlah kau datang juga,” kata Kyu sambil memeluknya. “Kenapa baru sampai? Bukankah seharusnya kau sudah tiba tadi pagi?” kali ini Kyu mengajak Chaeri masuk.

“ Jadi ini, adik sepupumu, Kyu? Kau cantik sekali,” puji ibuku sambil memeluk Chaeri.

Aku pun bergegas melihatnya. Dan memang dia sangat cantik, lebih tepatnya kepolosannya yang membuatnya terlihat cantik.



“ Chaeri… Ini istriku, Lee chaesa ,” kata Kyu memperkenalkanku. Aku terkejut mendengar Kyu berkata seperti itu, ini partama kalinya dia menyebutku sebagai istrinya. Chaeri yang semula hanya diam langsung tersenyum dan memelukku.

“Kakak ipar, senang mengenalmu. Kakakku sangat beruntung memiliki istri secantik dirimu. Sebenarnya saat kalian menikah, aku sangat ingin datang. Tapi sayang nenek sedang sakit, jadi aku harus menjaganya dirumah,” ujarnya, “Oya, aku membawa oleh-oleh dari rumah.”



“Ehm…,” deham seorang pria yang dari tadi diam saja memperhatikan kami. Chaeri yang melihatnya langsung terdiam ditempat.

“Ahjusshi, sedang apa kau kemari?” tanyaku pada pria itu yang tak lain adalah pamanku, Choi Siwon.

“Siwonnie adikku sayang,” sapa ibuku. “Tumben kau datang? Hey, bungkusan apa di belakangmu itu? Bawaanmu banyak sekali, kau diusir dari asramamu lagi ya?” lanjut ibuku.

“Aku tidak diusir, aku sendiri yang ingin keluar. Di sana membosankan. Lebih baik aku tinggal disini. Pasti seru,” kata Siwon.

“Aku merasa ada hal yang tidak menyenangkan dari kata-katamu itu, Ahjusshi,” kataku curiga.

“Jangan cepat mencurigaiku seperti itu keponakanku tersayang. Hari ini aku sudah berbuat baik, aku yang menemukan gadis itu sedang tersesat saat kemari. Harusnya kau berterima kasih padaku. Aku sudah menyelamatkan adik iparmu,” kata Siwon lagi.

“Terima kasih, Ahjusshi,” ucap Kyu.

“Ahh… Jangan panggil aku seperti itu! Cukup Hyung saja,” pinta Siwon.

“Mana boleh seperti itu. Kau itu pamanku,” sewotku.

“ Pernikahan kalian kan belum sah. Jadi selama itu, aku tidak mau dia menyebutku ahjusshi,” sahut Siwon lagi sambil berlalu. “Noona, kamarku masih tetap ‘kan?”



“Iya,” jawab ibuku, “ Chaeri , kau juga masuklah kekamarmu. Mandilah dulu lalu makan malam bersama kami. Ok?” katanya lagi.

“Baiklah,” Chaeri menjawab sambil tersenyum.

“Aku akan menunjukkan kamarmu. Kyu, kau angkat barang bawaan Chaeri ya!” pintaku.

“Ok,” sahut Kyu yang tampak senang sekali dengan kedatangan sepupunya.



“ Kau bertemu dengan pamanku dimana? Apa dia tidak mengerjaimu?” Tanya ku pada Chaeri saat berada di kamar.

“ Chaeri , Chaeri , aku akan membantu umma di dapur,” ujar Kyu, “Kau baik-baiklah disini, Chaeri !” katanya sambil mengelus kepala Chaeri.

“Ya, Oppa,” sahut Chaeri.

Kyu benar-benar memperlakukan Chaeridengan sangat lembut, entah kenapa terbersit rasa iri dihatiku. “Jadi, ahjusshi tidak mengerjaimu kan?” tanyaku lagi.

“Tidak,” sahutnya. Ada perasaan takut saat dia menjawabnya.

“Benarkah? Kau tidak bohong?” Aku masih tidak percaya.



“Sungguh, aku tidak apa-apa,” Chaeri berusaha menegaskan. Aku mencurigai ada yang disembunyikannya.

Sebenarnya Chaeri ingin mengeluh dengan apa yang dilakukan Siwon padanya hari ini, tetapi dia takut tidak ada yang mempercayainya. Siwon benar-benar mengerjainya hari ini. Chaeri mengira Siwon akan membantunya, ternyata Siwon justru mengajaknya berjalan-jalan. Bahkan mereka berjalan sampai ke bandara Incheon. Chaeri hanya bisa menangis sampai akhirnya Siwon mengajaknya kembali ke tempat mereka bertemu pertama kali. Ternyata saat Chaeri menanyakan alamat pada Siwon, justru sebenarnya alamat yang dituju hanya tersisa satu rumah saja dari tempat Chaeri berdiri. Ia kesal karena telah terpedaya. Tapi ia takut menceritakan masalah ini kepada keluarga Chaeri.

“Ya sudah kalau kau tak ingin cerita,” kataku menyerah, “Kau itu sebenarnya ada hubungan apa dengan kyu?” tanyaku lagi.

“Aku anak dari adik ibu oppa. Tetapi orang tuaku telah tiada sejak aku berusia 5 tahun, jadi orang tua oppa lah yang merawatku. Memangnya oppa tak pernah menceritakannya padamu?” tanyanya.

Aku hanya menggelengkan kepalaku. Kyu tak pernah sekalipun bercerita tentang kelurganya padaku. Jangankan bercerita, ketika kami berbicara pun tidak ada isinya. Kami lebih sering betengkar dibanding berbincang.

———

Aku sedang membaca buku sambil berbaring ketika Kyu masuk ke kamar. Aku melihatnya tersenyum. Sangat manis… Dengan cepat aku mengalihkan pandanganku. Tak ingin Kyu melihat wajahku merona hanya karena melihatnya tersenyum.

“Kenapa belum tidur? Besok kau pasti akan susah lagi dibangunkan,” sewotnya.

“Kau sendiri? Biasanya jam 10 kau sudah tidur, tapi ini sudah lewat 1 jam,” serangku balik.



“Aku tadi berbincang dengan Chaeri , jadi lupa waktu deh. Hehehe,” sahutnya sambil tertawa.

“Kau tampak bahagia sekali sejak dia datang,” kataku.

“Kau juga akan merasakan hal yang sama jika kau bertemu dengan saudara yang sudah lama tak kau temui,” sahutnya.

Aku menatap Kyu kali ini. “Aku baru kali ini melihatmu seperti ini, kau benar-benar berbeda,” kataku.

“Aku memang seperti ini, hanya saja kau yang tidak menyadarinya.” Kyu balas menatapku.

“Tidak. Kau sangat dingin! Kau tak acuh padaku, tak pernah memperhatikanku, kau tidak menyukaiku kan?” bentakku.

“Chaesa, aku tak ingin kita bertengkar lagi. Aku lelah,” sahutnya seraya mengambil penutup matanya. Aku tau dia akan tidur sekarang. Dengan cepat aku menarik tangannya dan memeluknya.

“Chaesa, apa yang kaulakukan?” tanyanya. Jelas dia sangat kaget dengan apa yang kulakukan padanya.

“Ssstttt… Diamlah! Biarkan aku memelukmu kali ini,” pintaku.

“Baiklah kalau itu maumu,” sahut Kyu. Dia pun membalas pelukanku, aku merasakan tangannya mengelus punggungku.

“Aku tak pernah berniat mengacuhkanmu. Jika di sekolah aku tak pernah menyapamu, karena itulah yang sebenarnya terjadi sebelum kita menikah. Aku dan kau hanya berbicara saat rapat atau pertemuan klub. Aku hanya bertindak sewajar mungkin supaya tak ada yang curiga dengan hubungan kita,” bisiknya ditelingaku, aku baru sadar kalau suara Kyu benar-benar lembut.

“Chaesa, apakah kau menyukaiku?” bisiknya lagi. Dengan cepat aku berusaha melepaskan pelukanku, tapi kyu tidak mau melepaskan.

“Jawablah!” pintanya.

“Tidak. A…a…aku menyukaimu. Tapi, hanya sebatas teman. Tidak lebih!” ujarku terbata-bata. Kyu benar-benar membuatku terkejut, aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Mendengar jawabanku, dia langsung melepaskan pelukannya dan mengambil penutup matanya.

“Selamat tidur, Chaesa,” ucapnya.

Dia meninggalkanku tidur begitu saja, tanpa dia tahu jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. “Kyu apa-apaan kau ini?!” pekikku dalam hati. Aku benar-benar tak tahu apa yang ada di pikirannya.

……to be continued…


Let's Get married part 1




Title: Let'a Get Married
Author: Taniyae shawolelf a.k.a Lee chaesa
Main Cast: Cho Kyuhyun,cho shiwon,lee chaesa , lee chaeri,
Support cast:
Legth: Sequel
Genre: Romance
ranting : PG-15

aku hanya bisa menangis meratapi hidupku, aku tidak menyangka diusiaku yang bahkan belum genap 17 tahun aku harus mengakhiri masa lajangku. Ini tidak benar, aku bahkan masih bersekolah kenapa ini harus terjadi, aku hanya bisa mengumpat dalam hati dan menangis, aku mengutuk semua orang yang hari itu tersenyum padaku walau aku rasa senyum itu pun tidak tulus dan tentu saja aku ingin sekali meninju wajah pria yang menikahiku tapi aku menahannya ,…..aku menahan karna aku tau ini bukan waktu yang tepat.,“ Cho kyuhyun, awas saja kau” kesalku dalam hati.


Setelah acara pernikahan yang sangat sangat sederhana itu berakhir, aku bergegas masuk kekamarku dan mengunci pintunya. Aku mengganti gaunku, menghapus riasan diwajahku, kemudian aku melanjutkan tangisanku, aku ingin menangis saja hari ini. Aku benci ayah dan ibuku, aku benci Cho kyuhyun dan aku paling benci diriku, kalau saja saat itu aku bisa menahan diriku tentu saja saat ini aku masih di sekolah, belajar bersama teman-temanku, bukannya bolos karna harus melangsungkan pernikahan. Aku bahkan tidak melihat teman-temanku memberi selamat padaku karna pernikahan ini hanya diketahui oleh keluargaku dan keluarga mahluk sialan itu. Musnah sudah impianku menikah di kapal pesiar mewah, kemudian berbulan madu ke Hawai dan saat resepsi semua teman-temanku datang membawakan hadiah-hadiah yang indah. Aku melangsungkan pernikahanku diruang tamu rumah ku sendiri dan tentunya tanpa bulan madu karna besok aku masih harus bersekolah, pernikahan ini benar-benar dirahasiakan , karna jika pihak sekolah tahu, aku dan kyu bisa dikeluarkan.



“chaesa, chaesa, buka pintunya dong” panggil ibuku dari luar.

“Nggak mau,…aku mau sendirian” sahutku sambil menangis.

“Apa-apaan kau ini, cepat buka sebelum kami dobrak” kata ibuku lagi.

Aku bergegas membuka pintu,..” Kenapa sih umma?, aku hanya ingin sendirian, biasanya kau membiarkanku!, “ Kataku sambil mencoba menutup lagi pintunya.

“ Ya, itu dulu sebelum kau menikah, sekarang bukan lagi, ini juga kamar Kyu,” kata ibuku menerobos masuk.

“ Ayo Kyu masuklah semoga kau bisa betah disini” aku mendengar ayahku berkata seperti itu pada kyu.

“ Er..baiklah” kata Kyu sambil menundukkan wajahnya, dia tidak berani melihatku karna aku menatapnya dengan ambisi ingin membunuh.

“ Kalau dia tidur disini, BAGAIMANA AKU BISA TIDUR,? “ teriakku.

“ Kau tidur saja seperti biasa, kenapa kau jadi seperti ini sih, kalian kan sudah menikah, jadi sudah sewajarnya kalau kalian sekamar” bentak ibuku.

“ Kalian orang tua macam apa, teganya kalian melakukan ini padaku” kataku kali ini dengan berurai air mata.

“ Yaa, kau berani berkata seperti itu, kemaren kau juga sudah tidur bersamanya kenapa sekarang malah tidak mau,” ibuku menyahut.,,, “ Sekarang kalian sudah menikah, jadi lakukanlah apa yang kalian mau” katanya lagi.

“ Umma, sudah kukatakan kalau kemaren itu kecelakaan, aku dan kyu tidak melakukan apapun, kami hanya tertidur, tidak lebih, anakmu ini masih suci umma, percayalah padaku” kataku masih sambil menangis.

“ Ya, itu katamu, tapi yang kami lihat tidak seperti itu, kenapa kau tidur dalam keadaan tidak berpakaian seperti itu, dikamar seorang pria lagi,” sahut ibuku.

“ Umma, sudah kujelaskan berkali-kali, saat itu panas sekali, dia tidak punya pendingin ruangan, dan aku mabuk saat itu,” kataku sementara ayah dan Kyu hanya memperhatikan pertengkaran kami seakan mereka sedang melihat pertandingan bola.

“ Ya, sudah jelas kau salah, kau mabuk padahal masih dibawah umur, menginap dikamar pria, kemudian tidak memakai pakaian, ibu mana yang tidak malu melihat putrinya berkelakuan seperti itu, sekarang tanggung resikonya, kalian ibu nikahkan, agar kalian bisa lebih bertanggung jawab lagi” bentak ibuku,sambil meninggalkan kamarku.

“ Ya sudah, ayah akan menyiapkan makan malam,”kata ayahku akhirnya dia berbicara juga,..” Kyu kau mau tetap disini atau kembali kebawah berpamitan dengan orang tuamu, sepertinya mereka akan pulang sore ini” katanya ke pada Kyu.

“ Ya, saya akan kebawah paman” kata Kyu.

“ HaHaHa, apa-apaan kau ini, panggil aku ayah saja, kau kan sudah menjadi anakku” sahut ayahku.

“ Er,…eh baiklah a..a..a..ayah ”kata Kyu sambil tersipu malu.



“ Nah begitu kan lebih enak didengar,..chaesa ayo kau juga turun, mertuamu akan pulang, sekalian kau meminta maaf pada mereka, perkataanmu tadi pasti didengar mereka” kata ayahku sambil menggandeng tanganku.

“ Ayah,” kataku sambil menangis “ Sudahlah kau jangan seperti ini, mana putri ayah yang selalu ceria,?” hibur ayahku,..Aku mencoba tersenyum, tetapi saat melihat wajah Kyu aku tidak bisa melanjutkan senyumku dan Kyu yang melihatnya menjadi salah tingkah.

“ HaHaHa, kalian berdua ini,” kata ayahku, rupanya dia memperhatikan itu, kemudian dia menggandeng Kyu ditangan kirinya dan aku ditangan kanannya, kami pun keluar kamar dan kembali kelantai bawah bertiga, dilantai bawah aku melihat orang tua Kyu dan saudara perempuannya, aku melihat mata mereka berkaca-kaca, sepertinya mereka pun bersedih karna tidak menyangka putranya akan menikah secepat itu.

Aku melihat Kyu memeluk ayahnya kemudian ibu dan kakaknya, lama sekali saat dia memeluk ibunya, dan saat itulah kulihat sang ibu menangis “ Baik-baiklah kau sekarang, kau harus patuh dengan mertuamu, jangan sering-sering bertengkar dengan istrimu, telponlah ibu setiap hari, jangan lupakan itu, ibu sangat menyayangimu nak” ucapnya, “ Baik bu” kata Kyu.

“ Kalau begitu kami pamit dulu” kata ayah Kyu.

“ Hati-hati ayah, ibu, kakak” kata Kyu.

Kyu hanya bisa menatap kepergian keluarganya, ingin rasanya dia ikut dengan mereka, tetapi itu jelas tidak mungkin.

Malam harinya,

“ Hey, apa yang kau lakukan, kenapa kau malah berbaring disini” kataku ku sambil mendorong Kyu sampai dia terjatuh dari ranjang.

“ Aku lelah, aku ingin beristirahat,kenapa kau tega sekali mendorongku” sahut Kyu sambil berusaha bangkit.

“ Yaa, tetapi bukan tidur di ranjangku” teriakku.

“ Tapi tak ada tempat lain untukku tidur” kata Kyu…” Lagipula walau kita seranjang pun aku tak akan menyentuhmu walau itu hanya seujung rambutmu, jadi kau tak usah kuatir, “ katanya kali ini sambil berusaha berbaring di tempatnya tadi,. “Jangan ribut, aku mau tidur” ucapnya lagi.

Aku hanya memandangnya dengan kesal, bisa-bisanya dia tidur padahal aku masih mau bertengkar dengannya, sangat ingin aku mencekik lehernya dan menarik penutup mata yang dia gunakan.

“ Untuk apa kau menggunakan penutup mata seperti itu, aku juga suka tidur dalam keadaan gelap” kataku sambil mematikan lampu.

Aku pun berbaring, kalau saja hari itu aku tidak mabuk.

Dua hari yang lalu,

Malam itu aku, kyu ,dan teman-teman klub teater sedang berpesta karna suksesnya drama kami, aku adalah ketua klub teater sekaligus penulis skenario, sedangkan kyu adalah bendahara klub, hari itu kami berpesta di tempat karaoke, bernyanyi dan tertawa bersama.



“ chaesa, masa kita berpesta hanya seperti ini sih, kurang seru” kata Kang in saat itu “Bagaimana kalau kita memesan minuman” katanya lagi.

“Kita belum cukup umur untuk minum alkohol,” sahut Kyu.

“ Kyu ahhh…kau polos sekali, tidak apa-apa lagipula pemilik tempat ini adalah pamanku, kita pasti bisa mendapat minuman, aku rasa kalian setuju kan sama pendapatku” ajak Kang in kepada teman-teman yang lain.

“ SETUJU….” Sambut yang lain, “ Ya, ini saat yang tepat, ayo teman-teman kita minum shoju, aku rasa bukan masalah besar jika kita hanya minum sebotol” sahutku,.. “ Bendahara, kau tak usah kuatir kita tidak akan menggunakan uang klub untuk membayar minuman, aku yang akan traktir kalian, asal, satu orang hanya minum satu botol ya” kataku lagi.

Kami pun melanjutkan pesta dengan bersulang shoju , karna itu pertama kalinya kami minum alcohol, kami pun mabuk bahkan saat air dibotol belum habis,.

“ Aisshh..kalian ini payah sekali” kata Kang in “ Hai Kyu, kau tampaknya tidak begitu mabuk, kau antar ketua kerumahnya, biar aku urus teman-teman yang lain,” kata Kang in pada Kyu ,..“Kenapa harus aku, kau kan bisa” sahut Kyu ,…“ Kalian kan cukup dekat, jadi kau sajalah” elak Kang ini, Kyu pun hanya terdiam.



“ chaesa, rumahmu dimana” kata Kyu sambil membopongku,… “Rumahku disurga, akulah Cinderella haya..haya…Wentoria..Wenteoria…Bo Beep Bo Beep yuhu…” kataku ,.. “ Aishhh…kau ini tidak bisa minum tapi malah berlagak, kau membuatku repot, bagaimana ini, aku sudah ngantuk sekali” kesal Kyu ,…“ Aku tidak peduli lagi, daripada kau kutinggal di jalan, aku akan mengajakmu ke apartemenku” ucapnya.

Kyu tinggal sendirian di seoul karena dikampung halamannya tidak ada SMA yang bisa membuatnya diterima di Universitas Seoul, orang tuanya sangat ingin dia diterima disana sebab itu lah dia terpaksa tinggal sendiri di kamar yang hanya berukuran 4×3 meter yang jika dimusim dingin akan sangat dingin dan di musim panas akan sangat panas, dia menjadi anak yang mandiri dan pintar menghitung uang karna jika tidak begitu dia akan kesulitan mengatur hidupnya. Kyu sendiri adalah anak terpintar di sekolah ku, dialah yang mendapat nilai tertinggi saat ujian masuk, dan bertahan saat ujian kenaikan kelas, aku dan Kyu sudah sekelas sejak tingkat satu dan sekarang kami ditingkat 2, aku mengajaknya bergabung dengan klub ku karna aku tau dia sangat pintar mengatur uang, sejak kyu bergabung klub teater tidak pernah mengalami krisis uang, Kyu sendiri menerima ajakanku karna di klub teater dia bisa memakai computer sesuka hatinya, dia sangat menyukai game computer, tetapi karna dia tidak bisa membawa computer dirumahnya ke Seoul, dia mengalami penderitaan dan dia bahagia sekali saat aku mengajaknya bergabung.



“ AH,… panas sekali kamarmu Kyu” kataku. Saat ini memang awal musim panas dan kamar Kyu benar-benar panas. “ Kau tidak usah mengeluh seperti itu, aku saja bisa bertahan” sahut Kyu. “ Ah aku tidak tahan” kataku sambil membuka pakaianku. “ Hah, apa yang kau lakukan, jangan buka bajumu, pakai cepat..” teriak Kyu sambil menutup matanya “Hoeks..” aku pun muntah. “ Kau mengotori kamarku” Kyu histeris sekali,.. “ Aku ngantuk, selamat tidur” kataku lagi,,. “ Kyaaa…kau jangan tidur, bersihkan muntahmu dulu” Kyu saat itu menarikku dan kemudian aku justru muntah lagi dibajunya. “ Ahhhh..sialan kau” lepas Kyu,. “Aku bahkan baru membeli baju ini kemaren, kenapa justru kau muntahi”, kemudian kyu membuka bajunya, dia hanya mengenakan kaos dalam dan kemudian membersihkan bekas muntahku, “ Padahal aku lelah sekali, kau benar-benar jahat chaesa” kesalnya, setelah membersihkan muntah ku, Kyu pun tertidur, dia tertidur di kaki ku,.

Dan paginya kehebohan itu terjadi, entah bagaimana caranya orang tua ku tau kalau aku menginap dikamar Kyu dan mereka bisa membuka pintunya, mereka memergoki kami sedang tidur dalam keadaan yang tidak bagus dan seketika itu juga mereka menghubungi orang tua Kyu, orang tua Kyu di kampung pun segera melesat ke seoul danberdiskusi dengan orang tua ku dan hasil diskusinya pun mengejutkan, mereka memutuskan untuk menikahkan Kyu dengan ku, mereka tidak peduli dengan penjelasan kami.Kami benar-benar menikah karna kecelakaan dan mulai saat itu kehidupan kami pun berubah.

Ya, inilah kisah pernikahan kami yang benar-benar tidak terduga.



To be continued




Love if silence part 10


Title : Love if silence
Author : Taniyae Shawolelf
Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki
Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,Park eun hee
Genre : Romance, Friendship
Rating : PG-15

bagaimana keadaannya?” ujar eun cha panik. Minho menggeleng lemah di depan pintu ruang operasi. tertunduk diam. eun cha yang melihat reaksi Minho menghela nafas kesal. ia menjatuhkan tubuhnya di bangku tempat Minho duduk. disebelahnya. diletakkannya dengan pelan dua buah coffe yang baru saja ia beli dari mesin otomatis yang terletak di ujung lorong rumah sakit tersebut.

“sudah hampir 6 jam..” ujar eun cha bergumam pelan, yang dibalas Minho dengan helaan nafas panjang. lagi-lagi kenapa Minho harus mengalami hal ini untuk yang kedua kalinya. terduduk tanpa bisa melakukan apa-apa. hanya menunggu, dan menunggu. Minho sangat muak melakukan semua ini.

eun cha menatap lantai rumah sakit yang putih dengan tatapan kosong ketika ia merasakan seseorang datang mendekatinya. eun cha menoleh. key dan soo ae.

“bagaimana? bisa?”

key dan soo ae berjalan pelan mendekati eun cha . Minho menoleh ke arah key dan soo ae . tatapannya penuh harapan. key dan soo ae menggeleng lemah. seketika itu juga eun cha dan Minho langsung menyenderkan badannya di kursi di depan ruang UGD tersebut.

“ottokhe?.. aish!! ottokhe???” ujar eun cha panik. sementara key menggemgam tangan soo ae yang sedikit bergetar karena menangis. minho hanya bisa diam terpaku berharap suatu keajaiban muncul.

“jinki -a…jinki-a!!!!” ujar eun cha kencang. lebih tepat setengah berteriak. Minho , key dan soo ae langsung menoleh ke arah eun cha .

“jinki-a?”

“ne, dulu Hyo ri pernah mendonorkan darahnya untuk jinki, pasti darah jinki dan Hyo ri cocok!!! ommo, kenapa aku baru mengingatnya!! aish!! pabo!!” ujar eun cha seraya memukul-mukul keningnya sendiri.

Minho yang mendengar ucapan eun cha segera beranjak dari tempat duduknya. key yang melihatnya segera memanggilnya.

“odiega?” ujar key lemah.

“kemana lagi?” ujar Minho dengan wajah menegang. tangannya terkepal kencang terjuntai kebawah.key terdiam sejenak sebelum akhirnya menatap Minho tajam.

“tidak perlu.”

“ne?”

“aku saja yang menemuinya.”

***

Hyo ri terbujur lemah di ruang operasi wajahnya mulai memucat. matanya terpejam. hampir 6 jam Hyo ri berada di ruang operasi tersebut. dokter yang mengoperasinya tidak bisa berbuat banyak, karena stock darah yang berada di rumah sakit untuk golongan darah Hyo ri sangat terbatas. yang bisa dilakukan sekarang hanyalah menjalankan operasi seperti biasa, dan berdoa semoga saja Hyo ri tidak mengalami pendarahan.

***

eun hee berdiri di luar kamar jinki. matanya berputar-putar mencari akal untuk membujuk jinki keluar dari kamarnya.

“oppa!!! keluarlah!!!” ujar eun hee dengan suara putus asa.

tak ada jawaban.

eun hee menghela nafas dan menyerah. ia menjatuhkan tubuhnya di kursi yang terletak di depan kamar jinki. ia benar-benar kesal.

***

key memacu kencang mobilnya kembali ke cottage. ia tidak peduli klakson yang di bunyikan oleh para pengendara yang berada di jalan yang ia lewati atau maki-maki an yang terlontar dari bibir orang-orang yang hampir terserempet olehnya. ia tidak peduli.

yang ia pedulikan hanya satu, nyawa adiknya yang berada ditangan choi jinki. dan ia harus menemukan leei jinki secepatnya.

***

jinkiterduduk di pinggir tempat tidur. kepalanya berputar kencang. mencari-cari alasan yang tepat untuk membenci Hyo ri, dewi penyelamatnya. tetapi semakin jinkiberfikir keras,ia semakin menyadari betapa berartinya Hyo ri bagi dirinya. dan jinki semakin sulit menyangkal kenyataan itu.

panggilan eun hee terdengar di telinga jinki. tetapi jinkitidak peduli. jinki tidak mau memikirkan apapun saat ini, jinki hanya ingin bertemu Hyo ri. sangat amat ingin bertemu Hyo ri.

***

“oppa!! jika kau tidak menjawab panggilanku aku akan pulang, sekarang juga, arraseo?” ujar eun hee kencang di depan pintu kamar jinki.

lagi. tidak terdengar apapun dari dalam sana. hening.

eun hee menghela nafas panjang. matanya menatap pintu kamar jinki kesal. ia membalikkan badannya. ketika melihat sosok yang tidak ingin ia temui.

“mau apa kau kemari?” ujar eun hee dengan wajah mendongak.

key menatap eun hee tajam sekilas, sebelum akhirnya menatap pintu kamar jinki yang terletak di belakang eun hee.

“minggir”

“ne?”

“minggir!”

eun hee tersentak. ia terkejut melihat wajah key yang mulai mengeras menatapnya dengan tanga yang mengepal. eun hee menggeser tubuhnya dari pintu kamar jinki. eun hee berdiri terpaku melihat key melangkahkan kakinya menuju pintu kamar jinki.

“Lee jinki, keluar sekarang atau kulaporkan kau ke kantor polisi”

“kantor polisi?” ujar eun hee lemah.

***

jinki tersentak. suara key membuyarkan semua lamunannya. tunggu sebentar, apa yang key katakan tadi? kantor polisi?

kepala jinki berfikir cepat sebelum akhirnya ia mengingat kejadian yang terjadi di masa lalunya, masa-masa saat ia sma dan berteman akrab dengan key .

***

eun hee menatap key bingung, ia tidak mengerti dengan perkataan key . kenapa key melaporkan jinki ke kantor polisi? apa salah jinki ? apa ada sesuatu yang tidak eun he ketahui tentang jinki? apa ada sesuatu yang terlewat tentang jinki ?

***

soo ae memandang pintu ruang UGD dengan bimbang. perasaan nya kacau balau. ia benar-benar tidak mau kehilangan seseorang yang ia sayangi, seperti ia nyaris kehilangan key saat key dibawa pergi ke kantor polisi dan akan dikenakan hukuman mati karena terkena pasal pembunuhan berencana.

tidak, itu semua bukan berencana, key hanya tidak sengaja menyentuh ban mobil ibu dan ayahnya saat malam itu. malam dimana ibu dan ayah key meninggal dalam kecelakaan.

pahit sekali jika mngingat kejadian itu. dan soo ae sama sekali tidak ingin memutar kembali memori itu.

“soo ae-a, gwencana?”

soo ae sedikit tersentak ketik eun cha menyodorkan sebuah coffe kepada dirinya. ia tersenyum. yah, bukan saatnya mengingat masa lalu, saat ini saatnya berdoa dan berharap kepada tuhan, berharap keajaiban terjadi.

“ne, gwencanayo ” ujar soo ae seraya tersenyum manis.

***

Minho menatap soo ae sekilas, ia tahu soo ae merasa bimbang. dan pasti soo ae mengingat saat itu. saat-saat dimana hidupnya sangat amat kelam.

Minho menyenderkan badanya di kursi, dan menatap lurus pintu ruang operasi. masih terbayang jelas di benak nya wajah Hyo ri yang menangis tiap malam karena kedua orang tuanya meninggal. masih terbayang jelas sikap Hyo ri yang menjadi pendiam beberapa saat setelah polisi memberitahu bahwa key kakaknya sendiri diduga terlibat usaha pembunuhan kedua orangtua kandungnya.

kim Hyo ri , mengapa nasibmu sangat tragis? dan sekarang Hyo ri kembali mengalami nasib tragis untuk kesekian kalinya. dan ia tidak bisa melakukan apa-apa!!! itulah yang sangat ia benci. ia tidak bisa melakukan apa-apa saat Hyo ri kembali menjadi korban kebuasan jalan raya. ia hanya bisa diam berdiri dan melihat!!!

tuhan, kenapa kau berikan pemandangan itu padanya lagi? pemandangan dimana saat-saat tubuh orang yang ia sayang terhempas ke aspal dan mengeluarkan bercak darah.

Minho mencoba menahan semua perasaan yang bergejolak dalam dadanya. ironis. memang. ia yang sangat amat menyayangi Hyo ri hanya bisa berharap menunggu kedatangan jinki untuk mendonorkan darahnya agar Hyo ribisa melanjutkan operasinya.

apakah ini takdir? takdir yang dirancang oleh tuhan untuk menghubungkan Hyo ri dan jinki? atau takdir yang mempertegas bahwa hyo ri dan jinki saling membutuhkan?

Minho tidak tahu, yang Minho tahu. jinki, orang yang di donorkan darah nya oleh Hyo ri, sekaligus orang yang Hyo ri cintai, adalah orang yang sama yang telah menyebabkan kedua orang tua Hyo ri meninggal. dan sekarang Hyo rimembutuhkan darah nya. darah orang yang tekah membuat kedua orang tuanya meninggal.

***

jinki beranjak dari duduknya, dengan cepat ia menuju pintu kamarnya dan membukanya. terlihat key berdiri tepat di depan pintu kamarnya. menatapnya tajam. sementara ia menatap key dingin.

“apa maumu?”

“aku ingin kau ke rumah sakit.”

“untuk apa?”

“darahmu”

“mweo?”

“Hyo rikecelakaan”

***

eun hee terdiam sejenak mendengar ucapan key . sebelum akhirnya sebuah senyum dingin terpampang di wajahnya.

“adikmu yang kecelakaan kenapa oppa yang dilibatkan?”

key menoleh menatap eun hee tajam. eun hee tersentak sejenak melihat kedua mata key yang penuh kebencian.

“bukan urusan mu nona park eun hee”

***

jinki terdiam menatap key yang berdiri di hadapannya. hatinya terasa ngilu begitu terlontar perkataan bahwa Hyo ri kecelakaan.

rasa apa ini? apakah ini cinta? sepertinya begitu. aku jinki dalam hatinya. entah gerangan apa yang di fikirkan jinki, jinki menepis semua keraguan dan beban dalam hatinya. yang ada hanya Hyo ri sekarang di dalam hatinya. dan jinki yakin, seyakin -yakinnya. untuk pertama kali jinki yakin ia mencintai kim Hyo ri.

jinki meliriki key sekilas dan melangkah menjauhi key yang dengan segera diikuti key di belakangnya.

***

eun hee terdiam begitu melihat tubuh jinkimelewatinya tanpa meliriknya sedikitpun. usai sudah. eun hee tahu dengan jelas sekarang. hati jinki telah memilih. bukan dirinya. tapi Hyo ri gadis bisu itu.

dengan kesal eun hee melangkah mencoba mensejajarkan dirinya dengan jinki yang berjalan cepat – setengah berlalri- menuju mobil key . eun hee tidak bisa melakukan apa-apa saat ini. ia hanya bisa menunggu kesempatan untuk mempengaruhi jinki kembali. setidaknya. agar jinki melupakan gadis itu. kim Hyo ri.

***

Minho masih terpaku menatap ruang operasi yang tak kunjung terbuka. tangannya mengepal. ia gelisah.

tuhan apakah kau akan mengambil Hyo ri? eun kecil ku?

Minho mendesah panjang. ia tahu, tidak baik berfikiran seperti itu disaat Hyo ri sendiri berjuang untuk terus bertahan hidup.

“Hyo ri-a, kumohon tetaplah hidup”

***

key terdiam menatap jalan raya yang terbentang dihadapannya. ia bena-benar tidak menyangka jinki semudah ini untuk dibawa ke rumah sakit dan mendonorkan darahnya. sekilas key melirik jinki yang duduk tepat disampingnya. wajahnya terliha tegang. key tersenyum.

baru kali ini ia melihat wajah jinki yang menegang, dan itu semua hanya karena masalah Hyo ri. Hyo ri nya.

tunggu, apa jinki merasa tegang karena key mengancam nya untuk emlaporkannya kepada polisi? ah,key tidak perduli. yang key tahu, jinki akan mendonorkan darahnya untuk Hyo ri.

***

jinki termangu menatap jalan raya dari balik jendela mobil. kembali terbayang saat -saat itu. saat-saat kelam dahulu yang sangat ingin ia lupakan.

______FLASH BACK_______

“omma , appa, wae? kalian mw kemana lagi?”

tuan dan nyonya choi menatap jinki dingin sebelum akhirnya bergegas meninggalkan jinki yang termangu menatap kepergian mereka dengan sebuah boneka di tangan kirinya.

***

“Lee jinki!!!!”

“Wae? kalian tidak membutuhkanku kan? untuk apa aku berada disini jika aku hanyalah sampah bagi kalian”

‘PLAK!’

jinki jatuh tersungkur. tamparan keras di pipinya yang diberikan tuan coi membuat bibir nya mulai mengeluarkan darah.

“aku benci kalian”

***

“waeyo jinki-a?” ujar eun hee mengelap bibir jinki . jinki menatap eun hee dingin. sementara eun hee yang melihatnya bertingkah seperti itu mengheka nafas panjang. dengan lembut eun hee memeluk tubuh jinki. jinki terdiam.

“jangan terlalu keras pada dirimu oppa… aku selalu ada disampingmu.. apapun yang terjadi.. siapapun dirimu.. aku akan tetap berada disampingmu… selamanya”

air mata jinki terjatuh mengenai pundak eun hee. jinki menangis untuk pertama kali dalam hidupnya. di depan park eun hee, sahabat masa kecilnya.

***

“waeyo joongie-a?” ujar jinki seraya mencoba memperjelas penglihatannya yang mulai rabun karena pengaruh alkohol.

“mobil itu… seperti mobil kedua orang tuaku” ujar key yang berada dibawah pengaruh alkohol.

“cih!! orangtua!! kenapa di dunia ini harus ada orang tua!!!” ujar jinki mengencangkan suaranya.

“molla yo..kaccha!!” ujar key seraya berjalan melewati mobil yang mirip dengan mobil kedua orang tuanya.

“chamkanman..” ujar jinki seraya melangkah mendekati mobil itu. sementara key menatap jinki yang berjalan sempoyongan mendekati mobil itu.

“dasar orangtua!!! kenapa selalu membuat anak mu menderita!!!” ujar jinki seraya menendang-nendang ban mobil itu. key mendekati jinki, ia berjongkok disebelah mobil itu.

“hey kau.. kau selalu setia menemani mereka berdua bepergian. kau seperti choi minho!! tidak pernah melawan dan selalu menurut semua permintaan mereka!!!!” ujar key seraya memukul -mukul ban mobil mobil itu. jinki yang melihat key , dengan cepat berjongkok dan menancapkan sebuah pisah pada ban mobil tersebut.

“kau berhutang padaku joongie-a, aku telah membunuh choi minho ” ujar jinki tertawa lebar. sementara key hanya terkekeh melihat pisau yang menancap di ban tersebut.

“kaccha!!”

***

jinki memegang kepalanya yang terasa berat karena semalam. dengan cepat jinki menyalakan tv yang berada di dalam kamarnya. wajah jinki menegang ketika di lihatnya mobil yang sama dengan yang semalam terlihat hancur tidak berbekas.

‘ pasangan suami istri kim eun so dan kim jae won tewas dalam kecelakaan mobil’

‘deg’

hati jinki mencelos. kedua nama tersebut adalah nama orang tua key . dan kini ia merasa berdosa, karena telah membunuh kedua orang tua key . meski tidak sengaja.

***

________END OF FLASHBACK_____

jinki memegang keningnya yang terasa berdenyut-denyut. ia tidak menyangka bahwa key akan mengingatkan kembali dirinya dengan kejadian itu. kejadian yang sangat ingin ia lupakan.

ah,Hyo ri ironis. jinki jatuh cinta pada Hyo ri. anak dari kedua manusia yang telah ia bunuh.

***

“bagaimana keadaan Hyo ri?”

eun cha, Minho dan soo ae menoleh ke arah suara tersebut. key terlihat berjalan pelan sementara dibelakangnya terlihat eun hee.

“masih kritis, kenapa kau bawa makhluk itu kesini?” ujar eun cha menatap eun hee sinis. sementara eun hee menatap eun cha tajam.

“sudahlah, bukan waktunya berdebat!! chagiya, dimana jinki ? bagaimana apakah ia mau membantu?”

key tersenyum tenang.

“dia berada di dalam, apakah kalian tidak sadar?”

***

jinki terbaring di sebelah tubuh Hyo ri yang terlihat memucat di sebelahnya. matanya terpejam.

jinki menyesal, mengapa ia baru datang sekarang, mengapa ia harus menuruti semua ego nya. mengapa ia baru tahu sekarang.

“mianhae, sekarang saatnya melakukan pembiusan”

jinki tersentak ketika seorang suster memegang lengannya dan bersiap menyuntikkan sesuatu ke arahnya.

“chamkanman.”

jinki mengeluarkan sebuah kalung. kalung yang sama yang diberikan Hyo ri dulu kepadanya di dalam ruang operasi yang sama.

“tolong letakkan ini ditangannya.”

suster itu terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum dan meraih kalung itu dari tangan jinki.

“ne”

detik berikutnya jinki merasa dirinya mengantuk. sangat amat mengantuk.

***

“pulanglah jinki-a.. sudah hampir 3 hari kau terjaga seperti ini”

sebuah sentuhan lembut membuat jink imenoleh ke arah suara itu. eun cha menatap jinki cemas. jinki menggeleng pelan.

“anni, aku ingin tetap disini” ujar jinki seraya menatap Hyo ri yang terbaring di kasur. tangan jinki menggemgam jemari Hyo ri yang lemah.

“jinki-a…”

“gwencanayo”

eun cha menghela nafas sebelum akhirnya keluar dari kamar hyo ri yang langsung disambut oleh soo ae yang sedang memegang coffe.

“waeyo eun cha-a?”

“jinki-a, dia tidak mau pulang. aish!! aku khawatir padanya, hampir 3 hari ia selalu terjaga dan menatap Hyo ri. makanan pun tidak ia sentuh. hanya sesekali menyentuh coffe yang terletak di dalam ruangan itu. bagaimana jika tubuhnya melemah??”

soo ae menatap eun cha sejenak sebelum akhirnya melangkahkan kakinya menuju kamar Hyo ri .

***

‘CKLEK’

jinki menoleh. dilihatnya soo ae tersenyum sambil membawa secangkir coffe di tangan kirinya. dengan pelan soo ae melangkah memasuki kamar Hyo ri.

“bagaimana keadaannya?”

“masih sama seperti kemarin. “

“arra..”

soo ae menatap jinki yang menatap Hyo ri dengan tulus. terlihat ketenangan di wajah jinki. ketenangan yang selama ini terpancar dari seorang choi jinki yang ia kenal soo ae menghela nafas.

“jinki-a..”

“ne?”

“pulanglah..”

“anni”

“jika kau seperti ini terus keadaanmu akan memburuk, apa yang akan Hyo ri fikirkan jika ia tersadar dan melihat mu dalam keadaan seperti ini?”

jinki tediam. soo ae mengelus pelan punggung jinki.

“kaccha pulang lah. istirahat”

“tapi..”

“biar aku yang menjaganya..”

“soo ae-a..”

“arraseo, arraseo jika Hyo risadar kau orang pertama yang kuberitahu”

jinkitertawa sejenak sebelum menatap Hyo ri kembali.

“arraseo, keudae, aku akan pulang. tapi nanti malam aku akan kesini lagi”

soo ae tersenyum. yang dibalas jinki dengan senyum yang tulus. jinki menatap Hyo ri kembali.

“aku pulang sebentar Hyo ri-a, aku pasti akan kembali. aku janji”

***

soo ae menatap punggung jinki yang menghilang ditelan pintu kamar Hyo ri. soo ae menatap Hyo ri sambil tersenyum. dengan lembut di sentuhnya lengan jemari Hyo ri.

“kau lihat Hyo ri-a? dia menantimu. karena itu cepatlah bangun. semua orang merindukan mu”

***

jinki meregangkan tubuhnya ketika melangkahkan kakinya keluar dari kamar Hyo ri. rasanya badannya pegal sekali. ia baru menyadari bahwa ia terjaga selama 3 hari. dan itu semua karena Hyo ri.

jinki tersenyum kecil. operasi Hyo ri berjalan lancar, dan sekarang hanya tinggal menunggu Hyo ri sadar. saat itu, jinki akan langsung meminta Hyo ri untuk menikahi nya. dan membatalkan pertunangannya dengan eun hee.

tunggu. pertunangannya dengan eun hee. jinki hampir saja lupa. dengan cepat di raihnya hp yang terletak di celananya. disaat yang bersamaan, hp nya berdering.

“yoboseyo?”

‘jinki-a..dimana kau sekarang’

“rumah sakit seoul nyonya park, waeyo?”

‘jinki-a, cpatlah ke mari. eun hee-a.. penyakit jantung eun hee kambuh’

“mweo?”

‘eun hee berada di ugd rumah sakit Rumah Sakit Yonsei Severance’

“agashimnida..aku akan segera kesana”

***

Minho melangkahkan baru saja melangkahkan kakinya keluar dari mobil ketika dilihatnya mobil jinki melaju kencang di parkiran rumah sakit.

Minho menatap mobil jinki yang menjauh dengan heran.

“ada apa lagi?”

***

mobil jinki melaju kencang. jinki tidak perduli dengan keadaan sekitanya. park eun hee, sahabat kecilnya itu, orang yang selalu berada disampingnya. saat ini tebraring lemah di UGD Rumah Sakit Yonsei Severance.

jinki memegang kepalanya yang terasa berat. ia benar-benar lelah, baru saja satu masalah selesai sekarang kembali muncul satu masalah. dan ia benar-benar bodoh, ia lupa bahwa eun hee memiliki kelainan jantung sejak kecil.

Lee i jinki, kenapa kau begitu bodoh? kenapa kau lupa tentang eun hee? jinkiberfikir keras dan tanpa ia sadari ia telah melewati lampu merah. mobil nya masih melaju kencang , sementara jinki tidak menyadari sebuah bus sedang melaju dengan kecepatan yang sama berlawanan arah dengannya.

sebuah klakson menyadarkan jinkidari lamunannya, jinki menatap bus yang mendekatinya dengan panik dan berusaha memutar kemudi mobilnya.

‘BRUK!!!’

terlambat. mobil jinki terpental beberapa puluh meter dari tempatnya semula. dan jinki merasakan pandangannya gelap seketika.

***

‘jinki-a..’

Hyo ri membuka kedua matanya. nyeri, itulah yang ia rasakan pertama kali. Hyo ri mencoba bangun ketika dirasakannya seluruh tenaga seperti hilang. Hyo ri tidak bisa melakukan apa-apa. hanya bisa membuka matanya. ditatapnya soo ae yang berada di sampingnya, sedang tertidur, sambil menggemgam tangannya.Hyo ri tersenyum kecil.

‘ia tidak berada disini’

sedikit pilu rasanya. orang yang terfikirkan olehnya pertama kali saat ia membuka matanya bukan orang yang berada disampingnya.

‘BRAKK’

“soo ae -a!!”

Hyo ri menoleh ke arah asal suara, Minho berdiri dengan nafas tersengal-sengal.

‘waeyo?’

***

soo ae terbangun dari tidurnya ketika ia merasa seseorang memanggilnya. dengan cepat ia mengucek kedua matanya dan menatap Minho yang berdiri tepat di pintu kamar Hyo ri .

“waeyo Minho -a?”

“jinki-a..”

“wae?”

“jinki-a, kecelakaan!!!”

***

jantung Hyo ri terasa berdetik berdetak. matanya menatap Minho tajam.

‘jinki-a? kecelakaan?’

***

soo ae bergegas berdiri menghampiri Minho ketika ia merasakan genggaman kuat di tangannya. soo ae menoleh ke arah Hyo ri.

“Hyo ri-a… kau sudah sadar?”

Hyo ri terdiam. matanya menatap Minho tajam. Minho yang menyadari ucapan soo ae menatap Hyo ri bingung.

“Hyo ri-a..”

Hyo rimasih terdiam menatap Minho.

“apakah.. kau mendengar semuanya??”

Hyo ri menoleh ke arah soo ae yang menatapnya cemas. hati soo ae mencelos ketika sebuah air mata tergulir dari mata Hyo ri yang menatapnya kosong.

“Hyo ri-a…”

TBC



LOve if silence part 9


Title : Love if silence

Author : Taniyae Shawolelf

Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki

Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,Park eun hee

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15



hyo ri, Minho dan eun cha duduk di ruang tamu. diam. tidak sepatah katapun keluar dari bibir mereka bertiga. mereka bertiga sibuk dengan pikirannya sendiri. masing-masing berusaha mencari jalan keluar terbaik tanpa harus melukai siapapun dalam persoalan ini



hyori menutup matanya. kepalanya mendongak ke arah langit-langit ruang tamu cottage. rasanya ingin sekali berteriak, ia muak dengan semua masalah yang menimpa dirinya. ia muak dengan perasaannya pada Jinki yang kunjung nyata semakin hari. ia muak dengan keberadaan eun hee yang sangat mengganggunya. ia muak dengan keadaannya yang bisu. ia muak hidup seperti ini. ia sangat muak.

‘tuhan, adakah hikmah dari balik semua peristiwa ini?’

tidak ada jawaban. tentu tidak. hanya hyo ri sendiri yang bisa menjawabnya. hyo ri menghela nafas panjang. seandainya saja ia tidak bisu mungkin ia tidak akan seperti ini. mungkin ia bisa dengan normal mendekati Jinki tanpa peduli sekitarnya. seandainya saja saat itu ia tidak merasa bersalah pada Jinki , seandainya ia tidak mendonorkan darahnya pada Jinki . seandainya saja ini semua tidak pernah terjadi dan hanya mimpi buruk.

***

Minhomenatap hyo ri, Minhomemang sangat lemah jika melihat wajah hyo ri yang terlihat lelah atau terluka. Minhomerasa bersalah. Minhotidak bisa menepati janjinya untuk melindungi hyo ri dari semua masalah. meski masalah itu hanya menyangkit hyo ri dan diri hyo ri.

***

eun cha menatap Minhodan hyo ri bergantian. ia menghela nafas panjang. sulit. sangat sulit. semua ini sangat rumit. ah, seandainya saja Jinki tidak percaya ucapan eun hee. tapi toh itu tidak mungkin, karena eun hee merupakan satu-satunya wanita yang dekat dan Jinki percayai sejak kecil, sejak mendiang ibunya meninggal.

seandainya saja Jinki tidak salah menyangka dirinya adalah hyo ri, seandainya saja ia cepat tanggap tentang perasaan hyo ri. seandainya saja waktu bisa diputar kembali.

***

Jinki terdiam di kamar nya. matanya menatap koper besar miliknya yang terletak di sudut ruangan. kepalanya berfikir keras. siapa yang harus ia percayai ?

hyo ri kah? orang yang selalu membuatnya berdebar dan mukanya memerah jika berhadapan langsung? orang yang selalu membuatnya merasa nyaman di saat kapanpun ia bersamanya?

eun cha kah? orang yang ternyata selama ini berbohong dan mengaku bahwa ia adalah dewi penyelamat Jinki ? tidak, eun cha tidak berbohong, semua ini hanya kesimpulan Jinki dan ia tidak pernah bertanya kepada eun cha.

atau eun hee? gadis yang selalu berada di dekatnya sejak ia kecil, selalu melindunginya di dalam keadaan apapun, rela memberikan apapun untuk dirinya meski harus merelakan nyawanya?

Jinki memejamkan matanya. hatinya terasa kacau balau.

‘TOK TOK’

“nuguya?”

“oppa ini aku, oppa jadi kita pulang ?”

Jinki terdiam. hati kecilnya menentang keras untuk meninggalkan cottage ini, ia masih ingin bersama hyo ri, mengenal lebih jauh wanita itu, wanita yang selalu membuatnya berdebar, dan orang yang telah menyelamatkannya.

“oppa?”

“ne, kita pulang sekarang.”

***

eun hee menggandeng erat lengan Jinki yang terjuntai jatuh kebawah. hati eun hee sangat senang. sangat amat senang. ia berhasil memenangkan pertempuran ini, pertempuran yang ia mulai sejak mengenal sosok bernama eun cha dan hyo ri. pertempuran yang tidak terlihat. pertempuran memperebutkan Jinki .

***

dengan gontai Jinki melangkahkan kakinya menuruni tangga, hatinya masih kalut, entah mengapa ia tidak marah mengetahui bahwa hyo ri dan eun cha selama ini membohonginya, justru ia merasa senang karena hyo ri dan dewi penyelamatnya adalah orang yang sama.

tetapi, ia tetap seorang Lee iJinki , anak pengusaha ternama di korea. ego nya lebih tinggi dari pada hati kecilnya. ia lebih mendengarkan ego dan menutup telinganya untuk hati kecilnya. meski ia tahu, jauh di dalam dirinya ia bisa memaklumi perbuatan hyo ri dan eun cha.

***

hyo ri masih termangu ketika ia merasakan seseorang menuruni tangga yang terletak tepat di sebelah kanannya, hyo ri menoleh.

‘ deg’

Jinki -a..’

***

wajah Jinki menegang begitu melihat kedua bola mata hyo ri menatapnya, terluka. tubuhJinki mendadak seperti kehilangan daya tenaga.Jinki sedikit linglung, tetapi cengkraman erat eun hee di kedua lengannya membuat tubuh Jinki kembali tegap.

Jinki menatap hyo ri perih, sangat amat perih.

***

hyo ri menatap lengan eun hee yang mencengkram lengan Jinki erat. rasanya sudah cukup semua masalah yang ia terima hari ini. hati hyo ri mencelos, ia mengerti sekarang kenapa eun hee selalu berada di dekat Jinki . ia mengerti kenapa eun hee sangat membenci eun cha , ia mengerti kenapa eun hee rela berbuat apapun demi menjauhkan dirinya dan eun cha dari Jinki . eun hee adalah kekasih Jinki .

kedua buah cincin yang melingkar di kedua tangan Jinki dan eun hee cukup membuktikan semuanya. dan hyo ri menyesal, baru menyadari itu. sekarang. disaat dirinya sudah jatuh cinta terhadap choi Jinki , anak pengusaha kaya di korea yang sangat sempurna.

hyo ri menghela nafas. rasanya berat sekali mengukir sebuah senyum di wajahnya.

***

Jinki lagi-lagi merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan. hatinya terasa aneh, entah mengapa rasanya ia ingin sekali menangis, saat ini.

***

eun hee tersenyum puas melihat wajah hyo ri dan eun cha yang tercengang melihatnya menggandeng lengan Jinki erat. dengan wajah angkuh eun hee menyeret-memaksa- Jinki menuruni tangga, dengan kepala yang sedikit di angkat eun hee menatap eun cha dan hyori yang masih termangu-mangu melihatnya dan Jinki menuruni tangga.

“ayo oppa!! kita pergi! lebih baik kita memikirkan rencana pernikahan kita dari pada buang waktu di tempat sekumpulan penjilat ini”

***

Minho menatap eun hee tajam, kesabarannya sudah habis. Minho berdiri melangkah mendekati eun hee . ia menatap Jinki sekejap dan kembali menatap eun hee tajam. dengan cepat tangannya terayun ke atas. siap menampar pipi eun hee yang putih itu.

***

eun hee mendongakkan kepalanya ketika Minho mulai mendekatinya. ia merasa menang, dan ia yakin Jinki akan melindunginya. Minho tidak akan bisa menamparnya. ia yakin akan hal itu.

***

tangan Minho yang terangkat mulai terayun ke arah wajah eun hee. dengan sekuat tenaga Minho mengayunkan tangannya ke wajah eun hee. dengan menatap eun hee tajam.

***

shiwon tidak bereaksi. ia hanya menatap tangan Minho yang sedang mengayun ke wajah eun hee. kosong.

***

eun hee memejamkan matanya, tangan Minho serasa mendekati wajahnya, sempat terbersit kesal terhadap Jinki karena Jinki tidak melakukan apa-apa. hanya diam memandangi tangan Minho yang beberapa senti lagi akan mendarat mulus di pipinya.

“kalian sedang apa?”

***

tangan Minho berhenti terayun. beberapa senti lagi Minho yakin tangannya akan mendarat mulus di pipi eun he yang putih itu. Minho menoleh ke arah suara tersebut berasal. kesal.

***

soo ae mengerjap-ngerjapkan matanya. ia dan key bingung ketika memasuki ruang tamu yang keadaannya terlihat menegangkan. key yang berada di belakang soo ae menatap Jinki sekejap yang dibalas tatapan tajam oleh Jinki . key menghela nafas. ia mengerti.

***

Minho menurunkan tangannya. ia menatap eun hee tajam dan membalikkan badannya menuju kursi ruang tamu. hyo ri dengan cepat mendekati Minho dan memeluk tubuh Minho dari samping.

‘Minho -a, sabarlah.. tahan emosimu’

***

Minho yang merasa seseorang memeluknya segera mencari tahu siapa yang sedang memeluknya, terlihat wajah hyo ri yang mulai berlinang air mata memeluknya erat. Minho menghela nafas. semua emosinya yang tertahan seperti menguap.

Minho membalas pelukan hyo ri dan mengelus-elus rambut hyo ri.

“mianhae hyo ri-a.. mianhae..”

***

Jinki yang melihat hyo ri dan Minho yang berpelukan merasa sesuatu dalam dadanya seperti meronta -ronta. ia panas. sangat panas. ia benci melihat pemandangan itu. seharusnya ia yang berada di pelukan hyo ri bukan Minho.

tunggu, apa yang ia fikirkan tadi? ia tidak suka melihat Minho dan hyo ri berpelukan? wae? apakah Jinki jatuh cinta pada hyo ri?

Jinki menepis erat pikirannya,tidak mungkin ia jatuh cinta terhadap seorang hyo ri. gadis bisu yang telah menolongnya. tapi kalau bukan cinta apa yang ia rasa sekarang?

***

eun hee menatap Jinki tajam. Jinki terlihat kesal melihat pemandangan yang ada di depan matanya. dengan sekuat tenaga eun hee mencengkram lengan Jinki dan menarik nya untuk bergegas meninggalkan cottage ini.

***

kaki Jinki melangkah enggan ketika eun hee menariknya menuju pintu keluar cottage ini. rasanya sangat berat meninggalkan cottage ini.

“kau mau kemana Jinki -a?”

***

key menatap Jinki tajam, key mengerti terjadi sesuatu antara Jinki , Minho, hyo ri , eun hee dan eun cha. tapi key memilih untuk diam dan bersikap pura-pura tidak tahu.

“kami ingin pergi dari sini” ujar eun hee dengan wajah yang angkuh. key menatap eun hee dingin , kemudian menatap Jinki tajam.

“benarkah kau ingin pergi Jinki -a?”

***

Jinki terdiam. mulutnya terasa kaku untuk sekedar berbicara ya atau tidak.

eun hee yang melihat kelakuan Jinki kembali mencengkram lengan Jinki kuat. Jinki menatap eun hee kesal yang dibalas tatapan kesal oleh eun hee. Jinki menghela nafas.

“ne”

***

“sebenarnya ada masalah apa antara kalian ber lima?”

soo ae menatap tajam satu persatu wajah yang berada tepat di depannya. key yang duduk disebelah soo ae diam mengamati keadaan.

“adik mu telah membohongi oppa!!!” ujar eun hee dengan nada meninggi. eun cha menatap eun hee dengan malas dan membuang muka, Minho menatap eun hee tajam. sementara hyo ri hanya menunduk memandangi lanti ruang tamu.

“benarkah itu Jinki -a?” ujar soo ae pelan. ia menatap Jinki dalam. Jinki terdiam melihat tatapan soo ae yang -agak- memelas.

“oppa” ujar eun hee seraya menatap Jinki kesal.Jinki menatap eun hee sekilas lalu menatap hyo ri. lama.

hyo ri menatap Jinki sedih. ingin rasanya ia berkata itu semua salah paham, tapi suaranya terkunci rapat. tidak mau keluar sedikitpun.

“Jinki -a?” ujar soo ae setengah mendesak Jinki . Jinki menghela nafas. rasanya berat mengatakan hal itu.

“dega…”

“Oppa!!!” ujar eun hee kesal. eun hee memandang hyo ri sekilas sebelum memandang Jinki kesal. “wae oppa?? katakan saja!!! biar mereka tahu sifat asli gadis bisu dan pelayan itu”

“PARK EUN HEE!!!”

***

eun hee terdiam. dadanya berdegup kencang, baru kali ini Jinki berteriak padanya. dan itu semua karena hyo ri. hyori dan hyo ri. eun hee menundukkan kepalanya, dadanya masih berdegup kencang.

***

hyo ri sedikit terlonjak begitu mendengar teriakan Jinki . matanya menatap eun hee dan Jinki bergantian.

‘Jinki -a?’

***

Jinki tersengal-sengal. seluruh tekanan yang diberikan eun hee padanya akhirnya sampai pada batasnya. dengan geram ditatapnya eun hee.

“ini urusanku, lebih baik kau diam saja. arraseo???”

***

Minho, eun cha, soo ae dan key sedikit tercengang dengan sikap yang Jinki ambil tadi. baru kali ini mereka melihat Jinki membentak eun hee di depan orang banyak. biasanya Jinki selalu memaklumi dan menutup kupingnya jika eun hee melakukan sesuatu.

sebenarnya ada apa dengan Jinki ?

***

eun hee menatap Jinki kesal. dengan cepat eun hee bangun dari tempat duduknya.

“wae oppa!!! wae? kenapa kau membentakku???? aku tidak bersalah!! aku hanya membelamu!!! kenapa aku yang kau bentak?? bukan si gadis bisu itu yang jelas-jelas menipumu???”

‘aku tidak menipunya’

Jinki menatap eun hee kesal, sementara Minho, eun cha, soo ae dan key hanya memperhatikan situasi.

“sudahlah eun hee-a, biarkan saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah”

“andwe!!! tidak bisa!! oppa, kenapa kau berubah? hah? karena gadis itu? gadis bisu yang ternyata seorang dewi penyelamatmu?”

‘salah kah aku menyelamatkannya?’

“eun hee-a..”

“gadis bisu yang tidak sengaja menyelamatkanmu dengan mendonorkan darahnya?”

‘tolong jangn panggil aku dengan sebutan itu!!’

“eun hee-a!”

“gadis bisu yang tanpa pikir panjang melihat kau sekarat lalu mendonorkan darahnya?? oppa? apa kau gila? kau tidak curiga padanya??”

Jinki terdiam. ia menatap eun hee dingin sangat dingin.

“eun hee, kau tidak mengenal hyo ri dengan baik, lebih baik kau tidak usah berkomentar tentang sesuatu yang tidak kau ketahui dengan jelas” ujar key tajam. eun hee menatap key sinis.

‘oppa..’

“kim kibum, aku tahu semua rencana busuk adikmu dan temannya, mereka berdua ingin merebut Jinki dari sisi ku dan mempermainkan perasaannya dengan cara mengambil simpatinya terlebih dahulu”

‘aku tidak memiliki rencana apa-apa!! aku hanya ingin menolongnya!!!’

“jangan berbicara seperti tentang hyo ri dan eun cha!!” ujar Minho setengah berteriak.

“wae?? kenapa aku tidak boleh berbicara seperti itu?? itu semua nyata!! coba kalian pikir pakai logika, mana ada orang yang berbaik hati menyumbangkan darahnya tanpa imbalan”

‘aku tidak meminta imbalan sepeser pun..’

“eun hee-a, sudahlah tidak usah dipermasalahkan” ujar Jinki malas.

“andwe oppa, andwe!! semua masalah ini harus jelas, aku ingin dia mendapat balasannya karena telah menipumu oppa!”

“berhenti menyebut kata menipu eun hee!!” ujar Minho kesal. hyo ri memeluk tubuh Minho yang sedikit goyang karena ingin berdiri.

‘Minho-a..’

“tidak menipu? kalau tidak menipu apa namanya ? yang mendonorkan darah itu eun cha bukan hyo ri, tapi kenapa yang mengaku eun cha? lagipula ternyata mereka teman dekat! apa kalian tidak berfikir ada sesuatu dibalik ini semua?”

‘ini semua salah paham’

“sudahlah eun hee!!” ujar Jinki seraya menghela nafas.

“aku curiga, gadis bisu itu punya niat buruk terhadap oppa!”

“jangan panggil dia dengan sebutan gadis bisu!! namanya hyo ri!!” ujar key menatap eun hee kesal.

‘oppa..’

“jangan-jangan ia ingin menularkan suatu penyakit terhadap oppa!!”

“eun hee diamlah!!!”

‘Jinki a.. percayalah..’

“atau jangan-jangan dia sudah merencanakan kecelakaan yang terjadi terhadap oppa!!”

‘BRAKKK’

key menggebrak meja ruang tamu dengan kencang. semua yang berada disana tersentak dengan sikap key .

“jangan kau samakan adikku dengan seorang penjahat!”

‘cukup!! aku muak mendengar semua ini’

“memang dia _”

hyo ri bangkit dari duduknya dan bergegas melewati eun hee melangkah menuju pintu depan cottage. hatinya serasa sangat pilu. sakit sekali mendengar semua tuduhan eun hee yang diberikan padanya.

“kau ..” ujar Minho menahan marah sambil menatap eun hee. dengan cepat Minho mengejar hyo ri yang berlari keluar meninggalkan cottage.

‘BRAKK’

pintu cottage terbanting kencang. pertanda hyo ri telah melangkahkan kakinya keluar cottage.

key menatap eun hee tajam.

“dia adikku satu-satunya, aku tahu dia memiliki kelemahan, tetapi aku akan melindunginya sekuat tenaga meski nyawaku taruhannya. dan kau eun hee, jika aku melihatnya terluka karena ulahmu, aku tidak akan segan-segan membunuhmu”

key berlalu seraya pergi menuju keluar cottage untuk mengejar hyo ri yang diikuti soo ae dan eun cha.

***

Jinki berdiri dari tempat duduknya, ia menatap eun hee kesal sebelum berlalu meninggalkan eun hee yang terpaku diam menatap kepergian Jinki .

***

‘apakah aku salah jika mencintai orang yang sempurna?’

hyo ri terus berlari melewati jalan setapak cottage menuju jalan raya. ia tidak menghiraukan suara teriakan Minho yang berlari mengejarnya.

‘apakah salah jika aku bisu’

***

“hyo ri-a, berhentilah!!!”

suara teriakan Minho terdengar bergaung di jalan tempat itu, tetapi hyo ri sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Minho sekuat tenaga mengejar hyo ri yang masih terus berlari di hadapannya.

***

‘apakah ada hukum yang melarang seorang bisu mencintai seorang pemuda sempurna?’

kaki hyo ri terus melangkah tanpa peduli bahwa ia telah keluar dari jalan setapak dan sekarang ia menuju jalan raya. hyo ri terus melangkah tanpa peduli bus yang beberapa meter sedang menuju ke arahnya.

***

Minho masih berusaha mengejar hyo ri, ia gerakkan kakinya lebih cepat, agar bisa menyusul hyo ri. selang beberapa meter daritubuh hyori,langkah Minho terhenti.

‘BRAKKK’

“KIM HYO RI!!”

TBC

Love if silence part 8


Title : Love if silence

Author : Taniyae Shawolelf

Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki

Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,eun hee

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15



"Kau sedang apa hyo ri ?”

Jinki menatap hyo ri yang sedang sibuk dengan segala peralatan di dapur nya. hyo ri yang mendengar suara Jinki seketika menoleh.Jinki yang berdiri sekitar 3 meter dibelakang hyo ri menatap hyo ri bingung.hyo ri menjawab pertanyaan Jinki dengan senyum. sementara tangannya masih memegang wajan karena ia sedang menumis sayuran.

Jinki mendekati hyo ri dengan perlahan, hyo ri masih menatap Jinki dengan senyum di wajahnya.

‘ommo, dia mendatangiku’




“kau sedang apa? keliatannya repot sekali?”

hyo ri mengerjap -ngerjap kan matanya. yang lagi-lagi membuat wajah Jiniki bersemu merah. dengan gugup Jinki menghampiri hyo ri dan mengamati semua benda yang tergeletak di meja dapur itu.

“kau sedang masak?”

hyo ri menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis. wajah jinki kembali memerah. kali ini Jinki tidak ragu, Jinkimengakui bahwa hyo ri memang manis. dan entah kenapa tiap kali melihat hyo ri tersenyum hati Jinki berdebar-debar.

“boleh aku bantu?”

hyo ri terdiam mendengar ucapan Jinki. sementara Jinki masih memandangi hyo ri yang terbengong-bengong menatapnya.

‘ini mimpi?’

“jangan menatap ku seperti itu, memangnya aku hantu”

hyo ri terkesiap. perlahan wajah hyo ri mulai memerah. Jinkiyang melihat tingkah hyo ri menjadi kikuk. dengan kasar direbutnya wajan yang berada di tangan hyo ri.

“sudah biar aku bantu. kau.. er.. kau.. err kau memotong sayuran saja!!”

‘memangnya kau bisa masak?’

“wae?? ya!!! kau meragukan masakanku?? aish!! akan kutunjukkan masakanku padamu!!!”

hyo ri tersenyum kecil melihat tingkah Jinki yang kikuk. ia benar-benar merasa sangat bahagia pagi ini. benar-benar bahagia.

***

tanpa hyo ri dan Jinki sadari sejak tadi sepasang mata mengawasi mereka berdua dari balik dinding. mata itu memandang mereka dengan dingin. tanpa ekspresi.

***

Eun cha terbangun dari tidurnya. sekilas ia melihat tempat tidur hyo ri. kosong. dengan wajah kusut Eun cha bangun dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamarnya dan hyo ri.

***

minho masih menatap hyo ri dan Jinki yang berada di dapur. perasaan minho bercampur aduk. antara senang, sedih, perih dan merasa bersalah.

minho menarik nafas dalam dan menghela nafas panjang.

ketika minho hendak berbalik.

“sedang apa kau minho?”

***

Eun cha menatap minhobingung. kepalanya dimiringkan ke sebalah kiri sambil memandangi wajah minhoyang mulai memucat.

***

minho berdiri mematung ketika Eun cha memergokinya sedang menatap hyo ri dan Jinki yang berada di dapur. mulut minho terkunci rapat. ia tidak bisa berbicara apapun karena takut Jinki dan hyo ri mendengarnya dari balik dinding tempatnya berdiri. minho menatap Eun cha dingin. terlalu dingin bagi seorang minhoyang merupakan mood maker.

***

Eun cha bergidik. rasanya menyeramkan melihat sisi lain minhoyang begitu mengerikan. tidak bukan mengerikan. hanya menyeramkan.

untuk pertama kalinya Eun cha melihat wajah minhoyang sangat dingin. sangat amat dingin. dan Eun cha bingung harus berbuat apa.

perlahan Eun cha melangkahkan kakinya mendekati minho, dengan was -was Eun chamenatap minhoyang masih menatapnya dingin. Eun cha melongokkan kepalanya ke balik dinding tempat minho berdiri. Eun cha terdiam. menutup kedua mulutnya yang terbuka lebar dengan kedua tangannya.

“kau..minho-a..jangan-jangan”

detik berikutnya. Eun cha merasakan seseorang menariknya menjauhi dinding itu. dinding tempat minho berdiri.

***

tanpa minho dan aEun cha sadari. seseorang menatap kepergian mereka bingung. dan bergegas mengikuti mereka.

“mereka mau kemana?”

***

“kau menyukai hyo ri?”

minho menatap Eun cha dengan wajah lugunya.Eun cha menghela nafas melihat tingkah minho.

“mweoya?”

“aku tanya apa kah kau menyukai hyo ri?”

minhoterdiam. hal ini membuat jantung Eun cha berdebar kencang. secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi keputusan Eun cha. apakah akan tetap menyukai minho apa tidak.

“kenapa kau berfikir seperti itu?”

Eun cha terdiam sejenak. ia menatap wajah minhoyang terlihat murung. apa ia salah berbicara?

“tidak, hanya saja, sikapmu terlalu berlebihan jika kau menyayangi hyo ri hanya sebagai adik atau saudara mu”

“tidak berlebihan”

“ne?”

“sikap ku tidak berlebihan. malah mungkin sikapku tidak cukup untuk menebus semua kesalahan ku padanya”

“kesalahan?”

minho menoleh ke arah Eun cha, sebuah senyum tersungging di wajahnya yang lugu. Eun cha terdiam. terlihat luka yang dalam di wajah minho. meski minhomencoba menyembunyikannya dengan senyumnya.

“aku yang menyebabkan hyo ri tidak bisa berbicara.”

***

“apa maksudmu minho-a?”

minhomenarik nafas dalam , dan membuangnya. rasanya berat sekali mengingat kembali kenangan itu. kenanngan lama yang terlalu menyakitkan. sangat amat menyakitkan dan berusaha minholupakan.

“semua itu terjadi karena salah ku.. karena aku masuk dalam kehidupan hyo ri dan key”

“ne?”

“kuddae, semua itu karena aku masuk dalam kehidupan mereka berdua.”

___________FLASHBACK___________

“key, hyo ri.. kemari !!”

key dan hyo ri yang sedang bermain di ruang tamu bergegas berlari -lari kecil menghampiri suara yang memanggilnya tersebut. terlihat seorang wanita tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua tersenyum lembut ke arah key dan hyo ri. di sampingnya berdiri seorang anak lelaki kecil yang tingginya hampir menyamai key. anak lelaki itu tersenyum manis.

“key-a, hyo ri-a, anyonghaseyo!!” ujar anak lelaki itu riang. key dan hyo ri tersenyum lebar.

“minho-a!!! kapan kau datang? omma, kenapa tidak bilang bahwa minho akan datang hari ini???” ujar key sambil menatap ibunya yang menatap key lembut.

“karena ibu ingin memberi kejutan kepada kalian semua”

“ne?” ujar hyo ri dan key bersamaan.

“mulai hari ini minho akan tinggal bersama kita”

***

“key!!!!” suara nyonya kim , ibunda key terdengar mengggelegar di seluruh ruang tamu. key, pemuda yang kini telah menginjak smu itu menatap ibu kandungnya dengan wajah dingin. sangat dingin.hyo ri adiknya yang duduk di bangku smp mulai mengeluarkan air mata.

“mweoya????” ujar key dingin tetapi keras.

ibu key menatap puteranya tajam. kemarahannya sudah sampai puncaknya. dan ia tidak bisa bersabar lagi.

“dasar anak tidak tahu diri. kau lupa siapa yang melahirkan dan membesarkanmu? inikah balasanmu padaku? ibu kandungmu sendiri??”

key tersenyum . senyum yang menyedihkan. tersirat luka dari pandangan matanya yang menatap ibu kandungnya sendiri. lelah.

“ibu kandungku?”

ibu key terdiam. wajahnya terlihat shock, hyo ri menatap kakaknya memelas.

“oppa!!!”

“kau bilang kau ibu kandungku?”

“oppa!! sudahlah!!!”

“KALAU KAU IBU KANDUNGKU KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENGHARGAI KEHADIRAN DAN USAHA KU SELAMA INI?????”

ibu key terdiam. wajahnya mengeras. bukan. bukan marah. tetapi menahan seluruh perasaannya yang berkecambuk dalam hatinya.

“aku rasa aku bukan putera mu”

ibu key menatap key tajam.hyo ri mulai terisak.

“puteramu adalah, tuan muda minho. nyonya kim” ujar key sambil berlalu meninggalkan hyo ri dan ibunya yang menatap kepergian nya dari ruangan itu. sedih.

***

minho berdiri diam di balik dinding ruang tamu. air matanya menggantung di pelupuk matanya. yah, minho mendengar semuanya. dan ia merasa sangat bersalah, sangat amat bersalah.

“kenapa aku harus masuk dalam keluarga ini tuhan? wae??”

***

“mianhae.. jeongmal mianhaeyo.. saya tidak bisa berbuat banyak. darah mereka telah terkuras habis sebelum sempat kami tolong. mianhae”

hyo ri langsung terisak ketika mendengar ucapan dokter lee yang baru saja keluar dari ruang operasi.

“OMMA!!! APPA!!!! andwee.. andwee!!!!!”

hyo ri menangis di pelukan minhoyang mendekap hyo ri erat. air mata minho kembali tergenang. seandainya saja ia tidak masuk ke dalah keluarga kim. seandainya tuan dan nyonya kim tidak membanggakannya yang merupakan anak angkat dan selalu mencela key, seandainya saja key tidak melarikan diri dari rumah. seandainya saja tuan dan nyonya kim tidak pergi mencari key. seandainya saja.

***

“KEY!!”

minho menatap key geram. key menatap hyo ri dan minho yang jatuh terduduk di sisi jalan dengan dingin.

“apa lagi?”

minho menatap key geram. sangat geram. ia benar-benar muak dengan semua sikap key selama ini, terutama kepada dirinya. Minho ingin menyelesaikan semua masalah ini. sekarang!! dengan kepala dingin. bukan dengan mabuk-mabukan yang selalu dilakukan key bersama teman nya Jinki setelah kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.

“oppa…”

minhomenoleh sekilas. kim hyo ri, telrihat begitu terluka. minho sangat iba, sangat iba. ingin rasanya menonjok wajah key saat itu juga karena menyebabkan hyoeun ri memasang wajah yang sangat memelas.

minho kembali menoleh ke arah key, dingin. dan dibalas key dengan tatapan yang tak kalah dinginnya.

“bawa pulang hyo ri, itu tugas mu. ‘tuan muda’ minho”

minho terdiam melihat sikap key. Ia mengerti. key memang membencinya. Sangat membencinya. Dan ia juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghilangkan kebencian key padanya. Karena satu-satunya cara ia harus lenyap dari dunia ini. Hanya itu.

key melangkah meninggalkan minho dan hyo ri yang terpaku menatap sosok key dari sisi jalan. Dengan segala macam rasa benci dan iri key meninggalkan hyo ri dan minho.

minho terdiam menatapi kepergian key. rasanya ingin sekali berteriak menyebut nama key dan memukul wajahnya sampai perasaannya puas. tidak, minho tidak setega itu. minho menyayangi key, kawan masa kecilnya. ia ingin kembali seperti dulu, saat-saat dimana ia dan key bermain bersama, bukan seperti ini. saling membenci dan melukai.

entah firasat apa yang merasuki minho ,kepala minho menoleh kearah kanan, terlihat sebuah truk melintas dengan kecepatan tinggi. mendekati key yang sedang menyebrangi jalan. dada minho berdebar. haruskah kuselamatkan ia?

“ OPPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

seketika kaki minho berlari sendiri tanpa diperintah. yang ada di fikirannya hanya satu, kim key, saudara angkatnya bisa meninggal jika ia tidak menyelamatkannya.

‘BRUK!’

***

minho terduduk dijalan. Kakinya bergetar. Sempat dirasakan aroma kematian mendekatinya. Jantungnya berdebar kencang. Apa yang ia pikirkan????

Tubuh minho serasa bergerak tanpa di komando begitu melihat key yang diam mematung di tengah jalan memandangi mobil yang melintas menuju ke arahnya.

Gilakah dia? Tidak. minho tidak gila. Hanya saja ia merasa itu yang harus ia lakukan.

minho mendongakkan kepalanya menatap key disisi jalan. Terlihat wajah pucat key perlahan berona. key selamat. Dan minholega akan hal itu.

minho hendak bangkit dari tempatnya duduk ketika ia merasakan sesuatu emndekatinya dengan kecepatan tinggi. apa itu? sebuah cahaya?

kepala minho menoleh ke arah kirinya dan minho terkejut. sebuah mobil berjarak beberapa centi dari tubuhnya yang masih terduduk di aspal jalan yang dingin itu.

apakah dia akan mati?

‘BRUKK’

***

apakah aku mati? itulah yang ada dipikiran minho pertama kali. perlahan minho membuka matanya. terlihat awan gelap berwarna hitam. inikah surga? atau neraka?

kepala minho masih berputar-putar ketika akhirnya minho sadar, bahwa ia masih di dunia. ia masih hidup. minho berangsur duduk. ia memeriksa sekujur badannya. tidak luka. apa aku berhalusinasi?

minho menoleh ke arah kirinya, kim kIBUM menatap lurus ke depan dengan pucat. dengan penasaran minhomenatap ke arah pandangan key.

‘deg’

jantung minho serasa ingin berhenti berdetak, terlihat sebuah tubuh tergeletak di jalanan aspal itu dengan bercak darah di mana-mana beberapa meter di depannya.

“hyo ri…”

minho memanggil nama hyo ri was-was, perlahan minhomerangkak mendekati tubuh itu, di raihnya kepala milik tubuh itu, dan dipangkunya, dibersihkannnya noda darah dari wajah tubuh itu. dan kini jelas sudah.

“hyori,…”

tubuh itu tidak bereaksi. minho kembali menepuk pelan wajah hyo ri.

“hyo ri-a…”

tidak bereaksi. hati minho serasa mencelos, lagi, timbul sebuah masalah karena dirinya. dan kali ini menngenai hyo ri, saudara yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri.

“KIM HYO RI!!!!!!!!!!”

***

“hyo ri-a, wae? kenapa tidak menjawab pertanyaanku?”

suara soo ae terdengar kencang dari balik pintu ruang rawat inap. terlihat key berdiri di samping soo ae. gelisah.

“hyo ri-a? wae? “

“andwe!!!..hyori-a!!! soo ae-a panggil dokter!! cepat!! suara hyo ri tidak bisa keluar!!!”

***

minho mengurungkan niatnya memasuki ruang rawat inap itu. cukup sudah. sudah jelas.hyo ri tidak bisa berbicara.hyo ri bisu!!! dan semua itu salah minho!!

minho menyenderkan tubuhnya di balik dinding kamar hyo ri, seikat bunga lili yang ia bawa untuk menjenguk hyo ri terjatuh ke lantai.

“waeyo? waeyo tuhan!!!!!! mengapa selalu aku yang menjadi penyebab hancurnya kebahagiaan orang???”

minho jatuh terduduk. air matanya mengalir. minho terisak. kali ini ia tidak kuat menahan air matanya. sama sekali tidak kuat. terlalu berat beban yang harus ia hadapi.

‘CREK’

“minho-a?”

***

minho termangu menatap sebuah gundukan tanah di hadapannya. makam kedua orang tuanya.

minho jatuh berlutut, memeluk kedua batu nisan yang tertera di tanah itu.

“bogoshippo.. amma .. appa.. “

***

“KIM KIBUM!!!”

key menatap minho geram, semua kekesalan terlihat di wajahnya. soo ae mencoba menahan tubuh key yang hendak meninju wajah minho yang berlutut dihadapan key dengan wajah memelas.

“apa kau tidak puas tuan muda? kau rebut appa ku, kau rebut omma ku dan sekarang kau rebut suara hyo ri ku?”

minho diam memandangi lantai rumah sakit. sakit sekali hatinya mendengar semua perkataan key. yah, minhomerasa sangat bersalah. sangat amat bersalah.

“mianhae..” ujar minho pelan. sedikit bergetar.

key hendak bersiap meninju minho kembali ketika tiba-tiba sebuah tubuh menghadang di depan key.

“hyo ri-a?” ujar key pelan.

minho mengangkat wajahnya. terlihat sosok tubuh kecil berdiri dihadapannya. membelakanginya.

minho terpaku. rasanya tubuhnya membeku. tidak bisa digerakkan. tubuh itu berbalik menghadapnya. memandang wajahnya. lembut.

“hyo ri-a..”

hyori tersenyum ke arahnya. manis. ia membuka mulutnya, tetapi kemudian hyo ri menyadari sesuatu. dengan lembut ia menuntun minho berdiri dan membersihkan baju minho yang kotor karena bersimpuh.

hati minhoterasa hangat. sangat hangat.

“hyori-a..”

hyori tersenyum menatap minho , dan memeluk minho. mengusap punggung minho pelan. dengan segera air mata minho mengalir kembali. dengan erat ia memeluk tubuh hyori. erat. sangat erat. tidak ada kata terucap. hanya hening yang menyaksikan kejadian itu.

“mian, apakah anda yang bernama kim kibum?”

minho dan hyori terdiam sebentar dan menoleh ke arah suara itu. terlihat seorang lelaki memakai seragam polisi menghampiri mereka ber 4.

“saya kim key” ujar key tegas. soo ae menatap polisi itu bingung dan menatap key bertanya-tanya. sementara key telrihat pucat.

“bisa ikut saya sebentar?”

“ne?”

“kami menemukan sidik jari anda di ban mobil yang membawa tuan dan nyonya kim”

***

minho menatap key. geram. ia benar-benar tidak menyangka perbuatan yang dilakukan key terlalu berlebihan. dan sangat amat mengecewakan.

“joongie-a, itu tidak benarkan?” ujar soo ae pelan.

key terdiam. ia hanya menundukkan wajahnya. minho menatap key tajam. ia kali ini benar-benar marah terhadap key.

“sudahlah yuri-a,biarkan saja dia sendiri. biarkan dia berfikir dan merasakan akibat dari perbuatannya” ujar minho pelan sembari berlalu meninggalkan soo ae dan key yang terpekur sendiri.

_____END of FLASHBACK______

Eun cha terdiam mendengar perkataan minho. ia benar-benar tidak menyangka, ternyata minhoyang selama ini ceria menyimpan luka yang begitu dalam. sangat amat dalam.

“menyedihkan?” ujar minho eplan. ia tertawa. berusaha menutupi kesedihan yang ia rasakan.

dengan lembut Eun cha memeluk tubuh minho . Eun chamenghela nafas panjang dan mulai mengelus punggung minho lembut. minho terdiam.

“kau orang baik minho-a. sangat amat baik”

minho terdiam. tetapi entah mengapa rasanya sangat hangat dan nyaman. minho tersenyum, hatinya terasa sangat ringan, seperti sebuah beban yang selama ini ia pendam bertahun-tahuntelah terangkat. minho memeluk tangan Eun cha yang sedang memeluknya dari samping.

“gomawo Eun cha-a.. gomawo..”

“minho -a..”

“ne”

“sebenarnya ada yang ingin ku katakan padamu..”

“ne?”

“aku.. bukan dewi penyelamat Jinki yang Jinkicari selama ini..”

minho terdiam. ia sudah tahu.

“hyori lah selama ini yang Jinkicari-cari..”

minho terdiam menatap Eun cha.

“hyori lah dewi penyelamat Jinki”

***

sosok itu menutup mulutnya . ia terkejut. park eun hee. sosok yang selama ini mengikuti Eun cha dan minho serta mendengar semua percakapan Eun cha dan minho. ia terkejut.

dengan cepat eun hee berbalik dan bergegas menuju dapur, hanya 1 yang ada di otaknya sekarang. memberitahu Jinki secepatnya.

***

hyori melirik Jinki di sebelahnya, tubuh yang tinggi dan jangkung. wajah yang menawan dengan hidung mancung dan kulit putih. kontras sekali dengan celemek pink yang ia kenakan. tak sengaja hyo ri tertawa kecil.

‘kau benar-benar lucu Jinkiternyata’

Jinki yang sednag konsentrasi dengan masakannya menoleh ke arah hyo ri, dilihatnya gadis manis itu menahan tawa. dada Jinkikembali berdesir. apakah jinki jatuh cinta?

“ya!! mengapa kau tertawa???”

tawa hyori terhenti. ditatapnya Jinki yang sedang berdiri di sampingnya. kembali ia tertawa.

‘andwe.. andwee aku tidak menertawakan mu’

“Ya!!! hyori-a!!! aish!! jangan tertawa seperti itu!!!”

tawa hyo ri kembali keluar. ia benar-benar merasa lucu dengan sikap Jinki hari ini. sangat amat manis

“hyo ri-a!!! aish!! kalau kau masih tertawa aku tidak akan membantumu!!!!”

‘mweo? aish!!! arraseo , arraseo, aku tidak akan tertawa lagi’



***

“aku sudah tahu Eun cha-a”

“mweo?”

“mianhae, aku mendengar percakapanmu dengan hyo ri dari balik pintu kamar mu”

Eun cha terdiam. begitu pula minho.

‘KRUYUK’

perut Eun cha berbunyi.wajah Eun cha memerah. minho menatap Eun cha sambil tertawa kecil.

“akhhh.. aku koq tiba-tiba lapar!”

Eun cha memukul lengan minho pelan. jusu menatapnya kesal. mereka berduam berpandangan sejenak sebelum akhirnya tertawa bersamaan.

“sudah siang, pantas saja perutku keroncongan.”

“kau memang perut karut minho -a”

“mweo? andwe!! kau belum tahu ya, aku punya teman, namanya shim changmin makannya banyak sekali!!!”

“ne?”

“ne!!”

“aku jadi laapar.. masuk yuk!!”

“ne!!”

***

hyo ri menatap hyo hee dihadapannya terdiam. wajah hyo ri memucat. eun hee menatap hyo ri sinis amat sangat sinis.

“kami sedang masak eun hee-a, kau mau ikut membantu?”

eun hee menatap Jinki kesal, sebelum akhirnya menatap hyo ri dingin.

“oppa!!! kenapa kau dekat-dekat dengannya, gadis bisu itu tidak pantas bersanding dengan mu. meskipun hanya berdiri di sampingmu. dia tidak pantas”

hyo ri terdiam. diletakkannya dengan baki yang berisi sayuran di sisi meja dapur. hyo ri menundukkan kepalanya.

‘aku tahu eun hee’

“eun hee!!!”

“wae??? aku jujur!!!”

“eun hee!!!!”

“hey kau gadis bisu! kau tidak pernah melihat orang setampan oppa? sekaya oppa? kau merayunya kan? kau pakai apa?? “

“Park eun hee!!!”

“sudah lah oppa, aku sudah tahu semuanya”

“ne?”

“dia selama ini sengaja mendekati oppa untuk mencari simpati oppa dan ingin merebut harta kekayaan oppa!!”

“mweoya?”

“dia bekerja sama dengan Eun cha!!! oppa tau? dia adalah dewi penyelamat oppa!!! bukana Eun cha!!! dia dan Eun cha selama ini memepermainkan oppa!!!! hanya mempermainkan oppa!!!”

Jinki terdiam. kepalanya terasa berat. ditatap nya hyo ri yang ebrada di sebelahnya. wajah hyo ri memucat.

“benarkah itu hyo ri?”

hyo ri menatap Jinki. tersirat luka di matanya.

“kaukah selama ini yang menyelamatkan ku waktu itu?”

‘ia aku adalah dewi penyelamatmu’

hyo ri terdiam. masih menatap Jinki.

“kaukah dewi penyelamat yang selama ini aku cari-cari?”

‘benar Jinki, mianhae.. aku tidak bercerita padamu’

“kau.. menyuruh Eun cha menyamar jadi dirimu dan mendekatiku hanya untuk harta?”

‘andwe.. Jinki.. andwe..’

hyo ri menggelengkkan kepala nya keras-keras.

“kim hyo ri.. “

‘andwe!!! andwe jinki-a..”

“kau mengecewakanku..”

***

minho dan Eun cha membuka pintu ruang tamu ketika dilihatnya hyo ri, eun hee dan Jinki diam mematung di dapur.

“waeyo? ada apa dengan kalian?”

hyo ri, Jinki dan eun hee menoleh menatap minho dan Eun cha yang baru saja masuk. Jinkimenatap Eun cha jijik. Eun cha terdiam. sebenarnya ada apa?

“Jinki-a, waeyo?” ujar Eun cha pelan. Jinki menatap Eun cha tajam sebelum akhirnya menarik tangan eun hee pergi menjauh dari dapur.

“kita pergi eun hee.. aku muak berada disini. ditengah orang-orang munafik yang hanya bisa menjilat untuk memperoleh simpatiku”

Jinki dan eun hee meninggalkan Eun cha dan minho yang termangu-mangu sendiri menatap punggung mereka yang perlahan menjauh.

“hyori-a..waeyo?” ujar minho mendekati hyo ri yang wajahnya memucat.

‘Eun cha-a..’

“ne?”

Jinki-a.. sudah tahu yang sebenarnya..’

“ne? ” ujar minho dan Eun cha bersamaan.

‘bahwa aku adalah dewi penyelamatnya yang asli.. bukan kau’

“MWEOYA???”

TBC….

5.07.2011

Fakta tentang B1A4 !!!


Fakta tentang B1A4 !

karena dunia KPopers lagi dilanda sama B1A4 Fever, termasuk author jadi author pengen share sedikit fact tentang mereka *msh sedikit soalnya masih baru*







1. B1A4 singkatan dari Be the one all for one, maksudnya “bentuk yang sempurna ketika lima (orang) menjadi satu”

2. B1A4 juga diartikan 1 member bergolongan darah B (baca : baro), dan 4 orang bergolongan darah A (baca : Jinyoung, Sandeul, Gongchan dan CNU)

3. Mereka dibawah naungan WM Entertaiment


4. mini album B1A4 yang pertama berjudul Let’s Fly dengan single OK sebagai title song album tersebut

5. mini album B1A4 yang pertama berjudul Let’s Fly dengan single OK sebagai title song album tersebut

6. Lee Sangho pencipta hits laris milik BEAST, T-ara, Cnblue, Ft.island, dan Leeseunggi adalah main produser dari album Let’s Fly

7. Im Sanghyuk (BEAST’s main songwriter), Dawoon, dan wheesung ikut berpartisipasi dlm pembuatan album Let’s Fly

8. MV OK dirilis tanggal 21 April dan mereka debut tanggal 23 April di Music Core,dan ini debut stage mereka disini

9. Jinyoung selain jago nyanyi, dia juga seorang songwriter.. ada beberapa lagu B1A4 yg dia tulis sendiri seperti Bling Girl

10. Baro (suami admin no 2 /plak) juga nyiptain sendiri rap part yg dia nyanyiin

11. CNU itu antusias sama yg namanya kesehatan, makanya katanya nih dia suka berolahraga

12. Gongchan adalah maknae, tapi fansnya kebanyakan noona’s. katanya sih noona-noona ini suka sama gongchan karena dia punya ‘angelic smile’

13. Ketika Sandeul tersenyum, seakan-akan dia bisa membagikan kebahagiaan kepada orang-orang disekitarnya

14. B1A4 termasuk salah satu rookie grup yang fansnya udah membludak bahkan sebelum mereka debut!

15. semua member mikir kalo jinyoung itu ga kayak leader, dia dianggap terlalu cute untuk seorang leader

16. CNU adalah member yang paling tua *hanya beda beberapa bulan dari Jinyoung* tapi dia adalah member yang terakhir masuk B1A4

17. Sandeul member yang sudah dikenal di korea sebelum bergabung dengan B1A4, dia memenangkan berbagai penghargaan menyanyi

18. Dalam mini album ‘Lets Fly’, para member mencantumkan Hyunseung beast di kolom ‘Thanks To’

19. CNU member paling tinggi dengan 182, diikuti Gongchan 181 dan ketiga member lain seri alias tingginya sama 178

20. selama pembuatan MV OK, Baro dan Jinyoung sering banget becanda.



21. Kalo menurut penglihatan author, Jinyoung sama Baro itu deket .. liat deh



*lihat baro dibelakang. lol



22. Tapi saking deketnya jadi begini. LOL



23. kalo CNU lebih jail ke sandeul ya? liat deh





25. karena gada yang jailin si maknae, jadi dia bikin ‘condition’ sendiri. LOL



26. ini gaya favoritnya Jinyoung ya? coba kalian itung di MV OK berapa kali dia begini



27. banyak yg bilang kalo jinyoung mirip Minhwan&Seunghyun FT Island,Jinwon 2AM, Lee Seung Gi, Aktor Jung Il Wo,Moongeun ZE;A dan Eunhyuk Super Junior

28. gongchan dibilang mirip Jonghyun SHINee,Yonghwa CN Blue,Donghae Super Junior,Dongwoon B2st, Jonghun FT Island dan Kim Soo Hyun

29. kalo CNU, dibilang mirip Jaejin & Hongki FT Island, Thunder MBLAQ *klo dri mukanya sih mirip*, Gikwang B2ST

30. Sandeul, dibilang mirip sm Kangin Super Junior, Seungri Bigbang, Dongho Ukiss, Lee Junki, Jonghyun CN Blue dan Onew SHINee

31. Baro,dibilang mirip sama G Dragon Bigbang, Lee Sungmin Super Junior dan Onew SHINee *ini karena gigi kelinci mereka . LOL*

32. Sandeul terlihat lebih kurus dibanding dengan fotonya ketika pre-debut *i dont care how look your past*



*sandeul disebelah kiri, yang kakan itu temen deketnya*

33. Jinyoung dijuluki ‘Bitting Lip Leader’ soalnya dia suka gigit-gigit bibirnya

34. CNU itu bisa goyang-goyangin kepalanya kayak gini



39. Nickname gongchan adalah TurChan *turtle gongchan* karena wajahnya mengingatkan akan kura-kura (ddakoma?lol)

40. Nickname baro adalah hamBARO, yang katanya dia mirip banget sama hewan hamster. lol

41. CNU adalah member yang paling sopan, tapi tidak begitu keren sebagai leader. Dan dia juga cukup cerewet ^^

42. Jinyoung adalah member yang sangat tenang dan bahkan ketika dia tersenyum :O

43. Terkadang, ketika Baro mencoba menjadi terlihat keren tapi dia gagal, itu malah membuat dia terlihat sangat imut XD

44. Kepribadian Sandeul seperti matahari, dia cerdas dan dia bersinar XD

45. Terkadang, gongchan terlihat dewasa, terkadang juga terlihat sangat bersemangat, dia adalah member kedua yang paling banyak fansnya setelah Jinyoung

46. Jinyoung adalah leader yang keren dan pemalu.

47. Baro terlihat seperti anak kecil, dia suka menggigit bibirnya seperti Jinyoung



okey segitu dulu dari author, nanti kalo udah ada yang baru aku update lagi ^^

ini kata-katanya aku plesetin sedikit ya. kkk~ just for fun

Let's get married part 2

Title: Let'a Get Married

Author: Taniyae shawolelf a.k.a Lee chaesa

Main Cast: Cho Kyuhyun,cho shiwon,lee chaesa , lee chaeri,

Support cast:

Legth: Sequel

Genre: Romance

ranting : PG-15


Chaesa…Chaesa… Bangun Chaesa Nanti terlambat ke sekolah. Ayo Chaesa, bangun!” perintah Kyu sambil memukul-mukul tanganku.

“Aaaahhh… Lima menit lagi,” pintaku

.




“Kalau kau tidak bangun sekarang, aku akan panggil umma sekarang juga dan aku akan memakan pisangmu. Ayo cepat bangun!” Kali ini Kyu memukul tangan ku lebih keras.

“AW… SAKIT!!!” Jeritku, “Kau tidak bisa membangunkanku dengan cara lebih lembut ya? Dan jangan sentuh makananku, kalau kau tak ingin menyesali hidupmu,” ancamku.

“Aku tak peduli. Siapa cepat dia yang DAPAT. Aku tunggu di meja makan 10 menit. Jika kau tak siap dalam waktu itu, jangan harap kau kusisakan,” Kali ini Kyu yang balik mengancamku.




Kyu kemudian meninggalkanku, aku melihatnya sudah siap dengan seragam musim panasnya, sementara aku masih berpiyama. Aku bergegas bangkit dari ranjangku menuju kamar mandi yang ada dikamarku, kemudian mencuci muka, berkumur dan menggosok gigi kemudian mengganti pakaianku. Aku akan terlambat jika mandi dulu. Syukur aku sudah menyiapkan buku-buku pelajaranku tadi malam. Aku menyemprotkan pewangi keseluruh tubuhku. “Hmm… Walau tak mandi, aku masih tetap kelihatan cantik. Hahaha,” kataku dalam hati sambil mematut diriku di cermin, “Yaks, aku siap.”

Aku pun menuju ruang makan. Kulihat ayah, ibu dan Kyu sudah menyantap sarapan paginya.

“ Seperti biasa kau cepat sekali berdandan, pasti kau tidak mandi kan Chaesa?” selidik ayahku.

“Huh, Ayah tega sekali menuduhku,” Kataku sambil mengambil makanan kesukaanku, pisang. “Tak sampai 10 menit kan Kyu? Bhebhebhebhe…,” kataku sambil memakan pisangku.

“ JOROK” kata Kyu pendek dan tanpa rasa berdosa.

Aku bersiap siap melemparkan piring ke wajah Kyu tetapi ayahku berhasil menangkap tanganku. “Pengantin baru jangan sering-sering bertengkar! Ayo Chaesa, cepat habiskan makananmu,” titah ayahku.

“Aku sudah selesai, Ayah,” ujar Kyu.

“Klo begitu ayo kita berangkat, Kyu,” ajak ayahku.

“Chaesa, kami berangkat duluan. Seperti biasa kau berangkat dengan ibumu, ya!” kata ayahku sambil mencium keningku.

Sejak aku dan Kyu menikah sebulan yang lalu, beginilah rutinitas kami di setiap pagi. Kyu sekarang menggantikan ibuku untuk membangunkanku, dan Ayah selalu mengantarnya ke sekolah setiap hari. Kami tidak berangkat bersama untuk menghindari kecurigaan orang-orang atas hubungan kami. Penikahan kami masih dirahasiakan, juga belum didaftarkan ke Negara, jadinya di sekolah aku tetap menggunakan nama keluarga ku,Lee Chaesa. Bukannya menjadi Cho Chaesa. Suatu hari ibuku pernah berkata jika dia tidak suka melihat aku memarahi Kyu, padahal ibuku tak tahu betapa dinginnya sikap Kyu kepadaku. Di sekolah dia sekali pun tak pernah menegurku, bahkan aku lihat dia berusaha sejauh mungkin dariku. Aku sakit hati dengan sikapnya itu. Saat kami hanya berdua di kamar pun sikap dinginnya tak hilang. Dia hanya masuk kekamarku jika sudah ingin tidur dan ketika berbaring, dia langsung terlelap. Tak ada itikad baik darinya untuk menyapaku dan berkata manis.

————-

“Hmm… Apa aku salah masuk kompleks ya? Kenapa rumahnya belum ketemu sih,” gumam Chaeri dalam hati.

Tiba-tiba…



“Ada yang bisa kubantu, Nona?” Tanya seorang pria muda kepada Chaeri. Dia tertegun melihat pria itu, benar-benar tampan dan tinggi.

“Nona… Kau tak apa-apa?” Tanya pria itu lagi.



“Ah, Tidak. Maksudku…aku baik-baik saja. Bisakah kau membantuku menemukan rumah ini? Kumohon,” pinta Chaeri sambil menunjukkan alamat yang ingin ditujunya.

“ Ah, aku tau. Ayo ikut aku!” ajak pria itu sambil menarik tangan Chaeri.

Chaeri pun menurut dan mengikuti kemana pun pria itu pergi.

————

“Aku pulang. Umma, aku lapar.” Aku langsung ke ruang keluarga untuk menonton televisi.

“ Aku pulang…” sapa Kyu tak lama kemudian.

“ Kyu, akhirnya kau datang. Tadi pagi setelah kau berangkat sekolah, ibumu menelpon. Katanya saudara sepupumu akan datang kemari hari ini, tapi dari tadi ibu tunggu dia belum datang juga. Kau bisa tanyakan lagi ke ibumu kapan kira-kira sepupumu itu sampai, jadi kita bisa menjemputnya,” ujar ibu.

“Baiklah,” sahut Kyu. Dia pun menelpon ibunya. Dia menelpon tak lama, setelah menutup telpon dia bergegas ke dapur mendatangi ibuku.

“Jadi seharusnya dia sudah sampai tadi pagi?” Tanya ibuku pada Kyu.

Kyu mengangguk kemudian berkata, “Dia berangkat dengan kapal kemarin sore. Jadi harusnya sudah sampai. Umma, apa kita tidak perlu melapor ke polisi sekarang?” tanyanya terlihat sangat cemas.

Kemudian bel pun berbunyi…

“ Nah, itu mungkin dia,” kata ibu.

Kyu pun bergegas ke ruang depan untuk membuka pintu. Ketika dia melihat siapa dibalik pintu, dia sangat senang. Hilang sudah rasa cemasnya.



“Lee Chaeri, syukurlah kau datang juga,” kata Kyu sambil memeluknya. “Kenapa baru sampai? Bukankah seharusnya kau sudah tiba tadi pagi?” kali ini Kyu mengajak Chaeri masuk.

“ Jadi ini, adik sepupumu, Kyu? Kau cantik sekali,” puji ibuku sambil memeluk Chaeri.

Aku pun bergegas melihatnya. Dan memang dia sangat cantik, lebih tepatnya kepolosannya yang membuatnya terlihat cantik.



“ Chaeri… Ini istriku, Lee chaesa ,” kata Kyu memperkenalkanku. Aku terkejut mendengar Kyu berkata seperti itu, ini partama kalinya dia menyebutku sebagai istrinya. Chaeri yang semula hanya diam langsung tersenyum dan memelukku.

“Kakak ipar, senang mengenalmu. Kakakku sangat beruntung memiliki istri secantik dirimu. Sebenarnya saat kalian menikah, aku sangat ingin datang. Tapi sayang nenek sedang sakit, jadi aku harus menjaganya dirumah,” ujarnya, “Oya, aku membawa oleh-oleh dari rumah.”



“Ehm…,” deham seorang pria yang dari tadi diam saja memperhatikan kami. Chaeri yang melihatnya langsung terdiam ditempat.

“Ahjusshi, sedang apa kau kemari?” tanyaku pada pria itu yang tak lain adalah pamanku, Choi Siwon.

“Siwonnie adikku sayang,” sapa ibuku. “Tumben kau datang? Hey, bungkusan apa di belakangmu itu? Bawaanmu banyak sekali, kau diusir dari asramamu lagi ya?” lanjut ibuku.

“Aku tidak diusir, aku sendiri yang ingin keluar. Di sana membosankan. Lebih baik aku tinggal disini. Pasti seru,” kata Siwon.

“Aku merasa ada hal yang tidak menyenangkan dari kata-katamu itu, Ahjusshi,” kataku curiga.

“Jangan cepat mencurigaiku seperti itu keponakanku tersayang. Hari ini aku sudah berbuat baik, aku yang menemukan gadis itu sedang tersesat saat kemari. Harusnya kau berterima kasih padaku. Aku sudah menyelamatkan adik iparmu,” kata Siwon lagi.

“Terima kasih, Ahjusshi,” ucap Kyu.

“Ahh… Jangan panggil aku seperti itu! Cukup Hyung saja,” pinta Siwon.

“Mana boleh seperti itu. Kau itu pamanku,” sewotku.

“ Pernikahan kalian kan belum sah. Jadi selama itu, aku tidak mau dia menyebutku ahjusshi,” sahut Siwon lagi sambil berlalu. “Noona, kamarku masih tetap ‘kan?”



“Iya,” jawab ibuku, “ Chaeri , kau juga masuklah kekamarmu. Mandilah dulu lalu makan malam bersama kami. Ok?” katanya lagi.

“Baiklah,” Chaeri menjawab sambil tersenyum.

“Aku akan menunjukkan kamarmu. Kyu, kau angkat barang bawaan Chaeri ya!” pintaku.

“Ok,” sahut Kyu yang tampak senang sekali dengan kedatangan sepupunya.



“ Kau bertemu dengan pamanku dimana? Apa dia tidak mengerjaimu?” Tanya ku pada Chaeri saat berada di kamar.

“ Chaeri , Chaeri , aku akan membantu umma di dapur,” ujar Kyu, “Kau baik-baiklah disini, Chaeri !” katanya sambil mengelus kepala Chaeri.

“Ya, Oppa,” sahut Chaeri.

Kyu benar-benar memperlakukan Chaeridengan sangat lembut, entah kenapa terbersit rasa iri dihatiku. “Jadi, ahjusshi tidak mengerjaimu kan?” tanyaku lagi.

“Tidak,” sahutnya. Ada perasaan takut saat dia menjawabnya.

“Benarkah? Kau tidak bohong?” Aku masih tidak percaya.



“Sungguh, aku tidak apa-apa,” Chaeri berusaha menegaskan. Aku mencurigai ada yang disembunyikannya.

Sebenarnya Chaeri ingin mengeluh dengan apa yang dilakukan Siwon padanya hari ini, tetapi dia takut tidak ada yang mempercayainya. Siwon benar-benar mengerjainya hari ini. Chaeri mengira Siwon akan membantunya, ternyata Siwon justru mengajaknya berjalan-jalan. Bahkan mereka berjalan sampai ke bandara Incheon. Chaeri hanya bisa menangis sampai akhirnya Siwon mengajaknya kembali ke tempat mereka bertemu pertama kali. Ternyata saat Chaeri menanyakan alamat pada Siwon, justru sebenarnya alamat yang dituju hanya tersisa satu rumah saja dari tempat Chaeri berdiri. Ia kesal karena telah terpedaya. Tapi ia takut menceritakan masalah ini kepada keluarga Chaeri.

“Ya sudah kalau kau tak ingin cerita,” kataku menyerah, “Kau itu sebenarnya ada hubungan apa dengan kyu?” tanyaku lagi.

“Aku anak dari adik ibu oppa. Tetapi orang tuaku telah tiada sejak aku berusia 5 tahun, jadi orang tua oppa lah yang merawatku. Memangnya oppa tak pernah menceritakannya padamu?” tanyanya.

Aku hanya menggelengkan kepalaku. Kyu tak pernah sekalipun bercerita tentang kelurganya padaku. Jangankan bercerita, ketika kami berbicara pun tidak ada isinya. Kami lebih sering betengkar dibanding berbincang.

———

Aku sedang membaca buku sambil berbaring ketika Kyu masuk ke kamar. Aku melihatnya tersenyum. Sangat manis… Dengan cepat aku mengalihkan pandanganku. Tak ingin Kyu melihat wajahku merona hanya karena melihatnya tersenyum.

“Kenapa belum tidur? Besok kau pasti akan susah lagi dibangunkan,” sewotnya.

“Kau sendiri? Biasanya jam 10 kau sudah tidur, tapi ini sudah lewat 1 jam,” serangku balik.



“Aku tadi berbincang dengan Chaeri , jadi lupa waktu deh. Hehehe,” sahutnya sambil tertawa.

“Kau tampak bahagia sekali sejak dia datang,” kataku.

“Kau juga akan merasakan hal yang sama jika kau bertemu dengan saudara yang sudah lama tak kau temui,” sahutnya.

Aku menatap Kyu kali ini. “Aku baru kali ini melihatmu seperti ini, kau benar-benar berbeda,” kataku.

“Aku memang seperti ini, hanya saja kau yang tidak menyadarinya.” Kyu balas menatapku.

“Tidak. Kau sangat dingin! Kau tak acuh padaku, tak pernah memperhatikanku, kau tidak menyukaiku kan?” bentakku.

“Chaesa, aku tak ingin kita bertengkar lagi. Aku lelah,” sahutnya seraya mengambil penutup matanya. Aku tau dia akan tidur sekarang. Dengan cepat aku menarik tangannya dan memeluknya.

“Chaesa, apa yang kaulakukan?” tanyanya. Jelas dia sangat kaget dengan apa yang kulakukan padanya.

“Ssstttt… Diamlah! Biarkan aku memelukmu kali ini,” pintaku.

“Baiklah kalau itu maumu,” sahut Kyu. Dia pun membalas pelukanku, aku merasakan tangannya mengelus punggungku.

“Aku tak pernah berniat mengacuhkanmu. Jika di sekolah aku tak pernah menyapamu, karena itulah yang sebenarnya terjadi sebelum kita menikah. Aku dan kau hanya berbicara saat rapat atau pertemuan klub. Aku hanya bertindak sewajar mungkin supaya tak ada yang curiga dengan hubungan kita,” bisiknya ditelingaku, aku baru sadar kalau suara Kyu benar-benar lembut.

“Chaesa, apakah kau menyukaiku?” bisiknya lagi. Dengan cepat aku berusaha melepaskan pelukanku, tapi kyu tidak mau melepaskan.

“Jawablah!” pintanya.

“Tidak. A…a…aku menyukaimu. Tapi, hanya sebatas teman. Tidak lebih!” ujarku terbata-bata. Kyu benar-benar membuatku terkejut, aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Mendengar jawabanku, dia langsung melepaskan pelukannya dan mengambil penutup matanya.

“Selamat tidur, Chaesa,” ucapnya.

Dia meninggalkanku tidur begitu saja, tanpa dia tahu jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. “Kyu apa-apaan kau ini?!” pekikku dalam hati. Aku benar-benar tak tahu apa yang ada di pikirannya.

……to be continued…


Let's Get married part 1




Title: Let'a Get Married
Author: Taniyae shawolelf a.k.a Lee chaesa
Main Cast: Cho Kyuhyun,cho shiwon,lee chaesa , lee chaeri,
Support cast:
Legth: Sequel
Genre: Romance
ranting : PG-15

aku hanya bisa menangis meratapi hidupku, aku tidak menyangka diusiaku yang bahkan belum genap 17 tahun aku harus mengakhiri masa lajangku. Ini tidak benar, aku bahkan masih bersekolah kenapa ini harus terjadi, aku hanya bisa mengumpat dalam hati dan menangis, aku mengutuk semua orang yang hari itu tersenyum padaku walau aku rasa senyum itu pun tidak tulus dan tentu saja aku ingin sekali meninju wajah pria yang menikahiku tapi aku menahannya ,…..aku menahan karna aku tau ini bukan waktu yang tepat.,“ Cho kyuhyun, awas saja kau” kesalku dalam hati.


Setelah acara pernikahan yang sangat sangat sederhana itu berakhir, aku bergegas masuk kekamarku dan mengunci pintunya. Aku mengganti gaunku, menghapus riasan diwajahku, kemudian aku melanjutkan tangisanku, aku ingin menangis saja hari ini. Aku benci ayah dan ibuku, aku benci Cho kyuhyun dan aku paling benci diriku, kalau saja saat itu aku bisa menahan diriku tentu saja saat ini aku masih di sekolah, belajar bersama teman-temanku, bukannya bolos karna harus melangsungkan pernikahan. Aku bahkan tidak melihat teman-temanku memberi selamat padaku karna pernikahan ini hanya diketahui oleh keluargaku dan keluarga mahluk sialan itu. Musnah sudah impianku menikah di kapal pesiar mewah, kemudian berbulan madu ke Hawai dan saat resepsi semua teman-temanku datang membawakan hadiah-hadiah yang indah. Aku melangsungkan pernikahanku diruang tamu rumah ku sendiri dan tentunya tanpa bulan madu karna besok aku masih harus bersekolah, pernikahan ini benar-benar dirahasiakan , karna jika pihak sekolah tahu, aku dan kyu bisa dikeluarkan.



“chaesa, chaesa, buka pintunya dong” panggil ibuku dari luar.

“Nggak mau,…aku mau sendirian” sahutku sambil menangis.

“Apa-apaan kau ini, cepat buka sebelum kami dobrak” kata ibuku lagi.

Aku bergegas membuka pintu,..” Kenapa sih umma?, aku hanya ingin sendirian, biasanya kau membiarkanku!, “ Kataku sambil mencoba menutup lagi pintunya.

“ Ya, itu dulu sebelum kau menikah, sekarang bukan lagi, ini juga kamar Kyu,” kata ibuku menerobos masuk.

“ Ayo Kyu masuklah semoga kau bisa betah disini” aku mendengar ayahku berkata seperti itu pada kyu.

“ Er..baiklah” kata Kyu sambil menundukkan wajahnya, dia tidak berani melihatku karna aku menatapnya dengan ambisi ingin membunuh.

“ Kalau dia tidur disini, BAGAIMANA AKU BISA TIDUR,? “ teriakku.

“ Kau tidur saja seperti biasa, kenapa kau jadi seperti ini sih, kalian kan sudah menikah, jadi sudah sewajarnya kalau kalian sekamar” bentak ibuku.

“ Kalian orang tua macam apa, teganya kalian melakukan ini padaku” kataku kali ini dengan berurai air mata.

“ Yaa, kau berani berkata seperti itu, kemaren kau juga sudah tidur bersamanya kenapa sekarang malah tidak mau,” ibuku menyahut.,,, “ Sekarang kalian sudah menikah, jadi lakukanlah apa yang kalian mau” katanya lagi.

“ Umma, sudah kukatakan kalau kemaren itu kecelakaan, aku dan kyu tidak melakukan apapun, kami hanya tertidur, tidak lebih, anakmu ini masih suci umma, percayalah padaku” kataku masih sambil menangis.

“ Ya, itu katamu, tapi yang kami lihat tidak seperti itu, kenapa kau tidur dalam keadaan tidak berpakaian seperti itu, dikamar seorang pria lagi,” sahut ibuku.

“ Umma, sudah kujelaskan berkali-kali, saat itu panas sekali, dia tidak punya pendingin ruangan, dan aku mabuk saat itu,” kataku sementara ayah dan Kyu hanya memperhatikan pertengkaran kami seakan mereka sedang melihat pertandingan bola.

“ Ya, sudah jelas kau salah, kau mabuk padahal masih dibawah umur, menginap dikamar pria, kemudian tidak memakai pakaian, ibu mana yang tidak malu melihat putrinya berkelakuan seperti itu, sekarang tanggung resikonya, kalian ibu nikahkan, agar kalian bisa lebih bertanggung jawab lagi” bentak ibuku,sambil meninggalkan kamarku.

“ Ya sudah, ayah akan menyiapkan makan malam,”kata ayahku akhirnya dia berbicara juga,..” Kyu kau mau tetap disini atau kembali kebawah berpamitan dengan orang tuamu, sepertinya mereka akan pulang sore ini” katanya ke pada Kyu.

“ Ya, saya akan kebawah paman” kata Kyu.

“ HaHaHa, apa-apaan kau ini, panggil aku ayah saja, kau kan sudah menjadi anakku” sahut ayahku.

“ Er,…eh baiklah a..a..a..ayah ”kata Kyu sambil tersipu malu.



“ Nah begitu kan lebih enak didengar,..chaesa ayo kau juga turun, mertuamu akan pulang, sekalian kau meminta maaf pada mereka, perkataanmu tadi pasti didengar mereka” kata ayahku sambil menggandeng tanganku.

“ Ayah,” kataku sambil menangis “ Sudahlah kau jangan seperti ini, mana putri ayah yang selalu ceria,?” hibur ayahku,..Aku mencoba tersenyum, tetapi saat melihat wajah Kyu aku tidak bisa melanjutkan senyumku dan Kyu yang melihatnya menjadi salah tingkah.

“ HaHaHa, kalian berdua ini,” kata ayahku, rupanya dia memperhatikan itu, kemudian dia menggandeng Kyu ditangan kirinya dan aku ditangan kanannya, kami pun keluar kamar dan kembali kelantai bawah bertiga, dilantai bawah aku melihat orang tua Kyu dan saudara perempuannya, aku melihat mata mereka berkaca-kaca, sepertinya mereka pun bersedih karna tidak menyangka putranya akan menikah secepat itu.

Aku melihat Kyu memeluk ayahnya kemudian ibu dan kakaknya, lama sekali saat dia memeluk ibunya, dan saat itulah kulihat sang ibu menangis “ Baik-baiklah kau sekarang, kau harus patuh dengan mertuamu, jangan sering-sering bertengkar dengan istrimu, telponlah ibu setiap hari, jangan lupakan itu, ibu sangat menyayangimu nak” ucapnya, “ Baik bu” kata Kyu.

“ Kalau begitu kami pamit dulu” kata ayah Kyu.

“ Hati-hati ayah, ibu, kakak” kata Kyu.

Kyu hanya bisa menatap kepergian keluarganya, ingin rasanya dia ikut dengan mereka, tetapi itu jelas tidak mungkin.

Malam harinya,

“ Hey, apa yang kau lakukan, kenapa kau malah berbaring disini” kataku ku sambil mendorong Kyu sampai dia terjatuh dari ranjang.

“ Aku lelah, aku ingin beristirahat,kenapa kau tega sekali mendorongku” sahut Kyu sambil berusaha bangkit.

“ Yaa, tetapi bukan tidur di ranjangku” teriakku.

“ Tapi tak ada tempat lain untukku tidur” kata Kyu…” Lagipula walau kita seranjang pun aku tak akan menyentuhmu walau itu hanya seujung rambutmu, jadi kau tak usah kuatir, “ katanya kali ini sambil berusaha berbaring di tempatnya tadi,. “Jangan ribut, aku mau tidur” ucapnya lagi.

Aku hanya memandangnya dengan kesal, bisa-bisanya dia tidur padahal aku masih mau bertengkar dengannya, sangat ingin aku mencekik lehernya dan menarik penutup mata yang dia gunakan.

“ Untuk apa kau menggunakan penutup mata seperti itu, aku juga suka tidur dalam keadaan gelap” kataku sambil mematikan lampu.

Aku pun berbaring, kalau saja hari itu aku tidak mabuk.

Dua hari yang lalu,

Malam itu aku, kyu ,dan teman-teman klub teater sedang berpesta karna suksesnya drama kami, aku adalah ketua klub teater sekaligus penulis skenario, sedangkan kyu adalah bendahara klub, hari itu kami berpesta di tempat karaoke, bernyanyi dan tertawa bersama.



“ chaesa, masa kita berpesta hanya seperti ini sih, kurang seru” kata Kang in saat itu “Bagaimana kalau kita memesan minuman” katanya lagi.

“Kita belum cukup umur untuk minum alkohol,” sahut Kyu.

“ Kyu ahhh…kau polos sekali, tidak apa-apa lagipula pemilik tempat ini adalah pamanku, kita pasti bisa mendapat minuman, aku rasa kalian setuju kan sama pendapatku” ajak Kang in kepada teman-teman yang lain.

“ SETUJU….” Sambut yang lain, “ Ya, ini saat yang tepat, ayo teman-teman kita minum shoju, aku rasa bukan masalah besar jika kita hanya minum sebotol” sahutku,.. “ Bendahara, kau tak usah kuatir kita tidak akan menggunakan uang klub untuk membayar minuman, aku yang akan traktir kalian, asal, satu orang hanya minum satu botol ya” kataku lagi.

Kami pun melanjutkan pesta dengan bersulang shoju , karna itu pertama kalinya kami minum alcohol, kami pun mabuk bahkan saat air dibotol belum habis,.

“ Aisshh..kalian ini payah sekali” kata Kang in “ Hai Kyu, kau tampaknya tidak begitu mabuk, kau antar ketua kerumahnya, biar aku urus teman-teman yang lain,” kata Kang in pada Kyu ,..“Kenapa harus aku, kau kan bisa” sahut Kyu ,…“ Kalian kan cukup dekat, jadi kau sajalah” elak Kang ini, Kyu pun hanya terdiam.



“ chaesa, rumahmu dimana” kata Kyu sambil membopongku,… “Rumahku disurga, akulah Cinderella haya..haya…Wentoria..Wenteoria…Bo Beep Bo Beep yuhu…” kataku ,.. “ Aishhh…kau ini tidak bisa minum tapi malah berlagak, kau membuatku repot, bagaimana ini, aku sudah ngantuk sekali” kesal Kyu ,…“ Aku tidak peduli lagi, daripada kau kutinggal di jalan, aku akan mengajakmu ke apartemenku” ucapnya.

Kyu tinggal sendirian di seoul karena dikampung halamannya tidak ada SMA yang bisa membuatnya diterima di Universitas Seoul, orang tuanya sangat ingin dia diterima disana sebab itu lah dia terpaksa tinggal sendiri di kamar yang hanya berukuran 4×3 meter yang jika dimusim dingin akan sangat dingin dan di musim panas akan sangat panas, dia menjadi anak yang mandiri dan pintar menghitung uang karna jika tidak begitu dia akan kesulitan mengatur hidupnya. Kyu sendiri adalah anak terpintar di sekolah ku, dialah yang mendapat nilai tertinggi saat ujian masuk, dan bertahan saat ujian kenaikan kelas, aku dan Kyu sudah sekelas sejak tingkat satu dan sekarang kami ditingkat 2, aku mengajaknya bergabung dengan klub ku karna aku tau dia sangat pintar mengatur uang, sejak kyu bergabung klub teater tidak pernah mengalami krisis uang, Kyu sendiri menerima ajakanku karna di klub teater dia bisa memakai computer sesuka hatinya, dia sangat menyukai game computer, tetapi karna dia tidak bisa membawa computer dirumahnya ke Seoul, dia mengalami penderitaan dan dia bahagia sekali saat aku mengajaknya bergabung.



“ AH,… panas sekali kamarmu Kyu” kataku. Saat ini memang awal musim panas dan kamar Kyu benar-benar panas. “ Kau tidak usah mengeluh seperti itu, aku saja bisa bertahan” sahut Kyu. “ Ah aku tidak tahan” kataku sambil membuka pakaianku. “ Hah, apa yang kau lakukan, jangan buka bajumu, pakai cepat..” teriak Kyu sambil menutup matanya “Hoeks..” aku pun muntah. “ Kau mengotori kamarku” Kyu histeris sekali,.. “ Aku ngantuk, selamat tidur” kataku lagi,,. “ Kyaaa…kau jangan tidur, bersihkan muntahmu dulu” Kyu saat itu menarikku dan kemudian aku justru muntah lagi dibajunya. “ Ahhhh..sialan kau” lepas Kyu,. “Aku bahkan baru membeli baju ini kemaren, kenapa justru kau muntahi”, kemudian kyu membuka bajunya, dia hanya mengenakan kaos dalam dan kemudian membersihkan bekas muntahku, “ Padahal aku lelah sekali, kau benar-benar jahat chaesa” kesalnya, setelah membersihkan muntah ku, Kyu pun tertidur, dia tertidur di kaki ku,.

Dan paginya kehebohan itu terjadi, entah bagaimana caranya orang tua ku tau kalau aku menginap dikamar Kyu dan mereka bisa membuka pintunya, mereka memergoki kami sedang tidur dalam keadaan yang tidak bagus dan seketika itu juga mereka menghubungi orang tua Kyu, orang tua Kyu di kampung pun segera melesat ke seoul danberdiskusi dengan orang tua ku dan hasil diskusinya pun mengejutkan, mereka memutuskan untuk menikahkan Kyu dengan ku, mereka tidak peduli dengan penjelasan kami.Kami benar-benar menikah karna kecelakaan dan mulai saat itu kehidupan kami pun berubah.

Ya, inilah kisah pernikahan kami yang benar-benar tidak terduga.



To be continued




Love if silence part 10


Title : Love if silence
Author : Taniyae Shawolelf
Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki
Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,Park eun hee
Genre : Romance, Friendship
Rating : PG-15

bagaimana keadaannya?” ujar eun cha panik. Minho menggeleng lemah di depan pintu ruang operasi. tertunduk diam. eun cha yang melihat reaksi Minho menghela nafas kesal. ia menjatuhkan tubuhnya di bangku tempat Minho duduk. disebelahnya. diletakkannya dengan pelan dua buah coffe yang baru saja ia beli dari mesin otomatis yang terletak di ujung lorong rumah sakit tersebut.

“sudah hampir 6 jam..” ujar eun cha bergumam pelan, yang dibalas Minho dengan helaan nafas panjang. lagi-lagi kenapa Minho harus mengalami hal ini untuk yang kedua kalinya. terduduk tanpa bisa melakukan apa-apa. hanya menunggu, dan menunggu. Minho sangat muak melakukan semua ini.

eun cha menatap lantai rumah sakit yang putih dengan tatapan kosong ketika ia merasakan seseorang datang mendekatinya. eun cha menoleh. key dan soo ae.

“bagaimana? bisa?”

key dan soo ae berjalan pelan mendekati eun cha . Minho menoleh ke arah key dan soo ae . tatapannya penuh harapan. key dan soo ae menggeleng lemah. seketika itu juga eun cha dan Minho langsung menyenderkan badannya di kursi di depan ruang UGD tersebut.

“ottokhe?.. aish!! ottokhe???” ujar eun cha panik. sementara key menggemgam tangan soo ae yang sedikit bergetar karena menangis. minho hanya bisa diam terpaku berharap suatu keajaiban muncul.

“jinki -a…jinki-a!!!!” ujar eun cha kencang. lebih tepat setengah berteriak. Minho , key dan soo ae langsung menoleh ke arah eun cha .

“jinki-a?”

“ne, dulu Hyo ri pernah mendonorkan darahnya untuk jinki, pasti darah jinki dan Hyo ri cocok!!! ommo, kenapa aku baru mengingatnya!! aish!! pabo!!” ujar eun cha seraya memukul-mukul keningnya sendiri.

Minho yang mendengar ucapan eun cha segera beranjak dari tempat duduknya. key yang melihatnya segera memanggilnya.

“odiega?” ujar key lemah.

“kemana lagi?” ujar Minho dengan wajah menegang. tangannya terkepal kencang terjuntai kebawah.key terdiam sejenak sebelum akhirnya menatap Minho tajam.

“tidak perlu.”

“ne?”

“aku saja yang menemuinya.”

***

Hyo ri terbujur lemah di ruang operasi wajahnya mulai memucat. matanya terpejam. hampir 6 jam Hyo ri berada di ruang operasi tersebut. dokter yang mengoperasinya tidak bisa berbuat banyak, karena stock darah yang berada di rumah sakit untuk golongan darah Hyo ri sangat terbatas. yang bisa dilakukan sekarang hanyalah menjalankan operasi seperti biasa, dan berdoa semoga saja Hyo ri tidak mengalami pendarahan.

***

eun hee berdiri di luar kamar jinki. matanya berputar-putar mencari akal untuk membujuk jinki keluar dari kamarnya.

“oppa!!! keluarlah!!!” ujar eun hee dengan suara putus asa.

tak ada jawaban.

eun hee menghela nafas dan menyerah. ia menjatuhkan tubuhnya di kursi yang terletak di depan kamar jinki. ia benar-benar kesal.

***

key memacu kencang mobilnya kembali ke cottage. ia tidak peduli klakson yang di bunyikan oleh para pengendara yang berada di jalan yang ia lewati atau maki-maki an yang terlontar dari bibir orang-orang yang hampir terserempet olehnya. ia tidak peduli.

yang ia pedulikan hanya satu, nyawa adiknya yang berada ditangan choi jinki. dan ia harus menemukan leei jinki secepatnya.

***

jinkiterduduk di pinggir tempat tidur. kepalanya berputar kencang. mencari-cari alasan yang tepat untuk membenci Hyo ri, dewi penyelamatnya. tetapi semakin jinkiberfikir keras,ia semakin menyadari betapa berartinya Hyo ri bagi dirinya. dan jinki semakin sulit menyangkal kenyataan itu.

panggilan eun hee terdengar di telinga jinki. tetapi jinkitidak peduli. jinki tidak mau memikirkan apapun saat ini, jinki hanya ingin bertemu Hyo ri. sangat amat ingin bertemu Hyo ri.

***

“oppa!! jika kau tidak menjawab panggilanku aku akan pulang, sekarang juga, arraseo?” ujar eun hee kencang di depan pintu kamar jinki.

lagi. tidak terdengar apapun dari dalam sana. hening.

eun hee menghela nafas panjang. matanya menatap pintu kamar jinki kesal. ia membalikkan badannya. ketika melihat sosok yang tidak ingin ia temui.

“mau apa kau kemari?” ujar eun hee dengan wajah mendongak.

key menatap eun hee tajam sekilas, sebelum akhirnya menatap pintu kamar jinki yang terletak di belakang eun hee.

“minggir”

“ne?”

“minggir!”

eun hee tersentak. ia terkejut melihat wajah key yang mulai mengeras menatapnya dengan tanga yang mengepal. eun hee menggeser tubuhnya dari pintu kamar jinki. eun hee berdiri terpaku melihat key melangkahkan kakinya menuju pintu kamar jinki.

“Lee jinki, keluar sekarang atau kulaporkan kau ke kantor polisi”

“kantor polisi?” ujar eun hee lemah.

***

jinki tersentak. suara key membuyarkan semua lamunannya. tunggu sebentar, apa yang key katakan tadi? kantor polisi?

kepala jinki berfikir cepat sebelum akhirnya ia mengingat kejadian yang terjadi di masa lalunya, masa-masa saat ia sma dan berteman akrab dengan key .

***

eun hee menatap key bingung, ia tidak mengerti dengan perkataan key . kenapa key melaporkan jinki ke kantor polisi? apa salah jinki ? apa ada sesuatu yang tidak eun he ketahui tentang jinki? apa ada sesuatu yang terlewat tentang jinki ?

***

soo ae memandang pintu ruang UGD dengan bimbang. perasaan nya kacau balau. ia benar-benar tidak mau kehilangan seseorang yang ia sayangi, seperti ia nyaris kehilangan key saat key dibawa pergi ke kantor polisi dan akan dikenakan hukuman mati karena terkena pasal pembunuhan berencana.

tidak, itu semua bukan berencana, key hanya tidak sengaja menyentuh ban mobil ibu dan ayahnya saat malam itu. malam dimana ibu dan ayah key meninggal dalam kecelakaan.

pahit sekali jika mngingat kejadian itu. dan soo ae sama sekali tidak ingin memutar kembali memori itu.

“soo ae-a, gwencana?”

soo ae sedikit tersentak ketik eun cha menyodorkan sebuah coffe kepada dirinya. ia tersenyum. yah, bukan saatnya mengingat masa lalu, saat ini saatnya berdoa dan berharap kepada tuhan, berharap keajaiban terjadi.

“ne, gwencanayo ” ujar soo ae seraya tersenyum manis.

***

Minho menatap soo ae sekilas, ia tahu soo ae merasa bimbang. dan pasti soo ae mengingat saat itu. saat-saat dimana hidupnya sangat amat kelam.

Minho menyenderkan badanya di kursi, dan menatap lurus pintu ruang operasi. masih terbayang jelas di benak nya wajah Hyo ri yang menangis tiap malam karena kedua orang tuanya meninggal. masih terbayang jelas sikap Hyo ri yang menjadi pendiam beberapa saat setelah polisi memberitahu bahwa key kakaknya sendiri diduga terlibat usaha pembunuhan kedua orangtua kandungnya.

kim Hyo ri , mengapa nasibmu sangat tragis? dan sekarang Hyo ri kembali mengalami nasib tragis untuk kesekian kalinya. dan ia tidak bisa melakukan apa-apa!!! itulah yang sangat ia benci. ia tidak bisa melakukan apa-apa saat Hyo ri kembali menjadi korban kebuasan jalan raya. ia hanya bisa diam berdiri dan melihat!!!

tuhan, kenapa kau berikan pemandangan itu padanya lagi? pemandangan dimana saat-saat tubuh orang yang ia sayang terhempas ke aspal dan mengeluarkan bercak darah.

Minho mencoba menahan semua perasaan yang bergejolak dalam dadanya. ironis. memang. ia yang sangat amat menyayangi Hyo ri hanya bisa berharap menunggu kedatangan jinki untuk mendonorkan darahnya agar Hyo ribisa melanjutkan operasinya.

apakah ini takdir? takdir yang dirancang oleh tuhan untuk menghubungkan Hyo ri dan jinki? atau takdir yang mempertegas bahwa hyo ri dan jinki saling membutuhkan?

Minho tidak tahu, yang Minho tahu. jinki, orang yang di donorkan darah nya oleh Hyo ri, sekaligus orang yang Hyo ri cintai, adalah orang yang sama yang telah menyebabkan kedua orang tua Hyo ri meninggal. dan sekarang Hyo rimembutuhkan darah nya. darah orang yang tekah membuat kedua orang tuanya meninggal.

***

jinki beranjak dari duduknya, dengan cepat ia menuju pintu kamarnya dan membukanya. terlihat key berdiri tepat di depan pintu kamarnya. menatapnya tajam. sementara ia menatap key dingin.

“apa maumu?”

“aku ingin kau ke rumah sakit.”

“untuk apa?”

“darahmu”

“mweo?”

“Hyo rikecelakaan”

***

eun hee terdiam sejenak mendengar ucapan key . sebelum akhirnya sebuah senyum dingin terpampang di wajahnya.

“adikmu yang kecelakaan kenapa oppa yang dilibatkan?”

key menoleh menatap eun hee tajam. eun hee tersentak sejenak melihat kedua mata key yang penuh kebencian.

“bukan urusan mu nona park eun hee”

***

jinki terdiam menatap key yang berdiri di hadapannya. hatinya terasa ngilu begitu terlontar perkataan bahwa Hyo ri kecelakaan.

rasa apa ini? apakah ini cinta? sepertinya begitu. aku jinki dalam hatinya. entah gerangan apa yang di fikirkan jinki, jinki menepis semua keraguan dan beban dalam hatinya. yang ada hanya Hyo ri sekarang di dalam hatinya. dan jinki yakin, seyakin -yakinnya. untuk pertama kali jinki yakin ia mencintai kim Hyo ri.

jinki meliriki key sekilas dan melangkah menjauhi key yang dengan segera diikuti key di belakangnya.

***

eun hee terdiam begitu melihat tubuh jinkimelewatinya tanpa meliriknya sedikitpun. usai sudah. eun hee tahu dengan jelas sekarang. hati jinki telah memilih. bukan dirinya. tapi Hyo ri gadis bisu itu.

dengan kesal eun hee melangkah mencoba mensejajarkan dirinya dengan jinki yang berjalan cepat – setengah berlalri- menuju mobil key . eun hee tidak bisa melakukan apa-apa saat ini. ia hanya bisa menunggu kesempatan untuk mempengaruhi jinki kembali. setidaknya. agar jinki melupakan gadis itu. kim Hyo ri.

***

Minho masih terpaku menatap ruang operasi yang tak kunjung terbuka. tangannya mengepal. ia gelisah.

tuhan apakah kau akan mengambil Hyo ri? eun kecil ku?

Minho mendesah panjang. ia tahu, tidak baik berfikiran seperti itu disaat Hyo ri sendiri berjuang untuk terus bertahan hidup.

“Hyo ri-a, kumohon tetaplah hidup”

***

key terdiam menatap jalan raya yang terbentang dihadapannya. ia bena-benar tidak menyangka jinki semudah ini untuk dibawa ke rumah sakit dan mendonorkan darahnya. sekilas key melirik jinki yang duduk tepat disampingnya. wajahnya terliha tegang. key tersenyum.

baru kali ini ia melihat wajah jinki yang menegang, dan itu semua hanya karena masalah Hyo ri. Hyo ri nya.

tunggu, apa jinki merasa tegang karena key mengancam nya untuk emlaporkannya kepada polisi? ah,key tidak perduli. yang key tahu, jinki akan mendonorkan darahnya untuk Hyo ri.

***

jinki termangu menatap jalan raya dari balik jendela mobil. kembali terbayang saat -saat itu. saat-saat kelam dahulu yang sangat ingin ia lupakan.

______FLASH BACK_______

“omma , appa, wae? kalian mw kemana lagi?”

tuan dan nyonya choi menatap jinki dingin sebelum akhirnya bergegas meninggalkan jinki yang termangu menatap kepergian mereka dengan sebuah boneka di tangan kirinya.

***

“Lee jinki!!!!”

“Wae? kalian tidak membutuhkanku kan? untuk apa aku berada disini jika aku hanyalah sampah bagi kalian”

‘PLAK!’

jinki jatuh tersungkur. tamparan keras di pipinya yang diberikan tuan coi membuat bibir nya mulai mengeluarkan darah.

“aku benci kalian”

***

“waeyo jinki-a?” ujar eun hee mengelap bibir jinki . jinki menatap eun hee dingin. sementara eun hee yang melihatnya bertingkah seperti itu mengheka nafas panjang. dengan lembut eun hee memeluk tubuh jinki. jinki terdiam.

“jangan terlalu keras pada dirimu oppa… aku selalu ada disampingmu.. apapun yang terjadi.. siapapun dirimu.. aku akan tetap berada disampingmu… selamanya”

air mata jinki terjatuh mengenai pundak eun hee. jinki menangis untuk pertama kali dalam hidupnya. di depan park eun hee, sahabat masa kecilnya.

***

“waeyo joongie-a?” ujar jinki seraya mencoba memperjelas penglihatannya yang mulai rabun karena pengaruh alkohol.

“mobil itu… seperti mobil kedua orang tuaku” ujar key yang berada dibawah pengaruh alkohol.

“cih!! orangtua!! kenapa di dunia ini harus ada orang tua!!!” ujar jinki mengencangkan suaranya.

“molla yo..kaccha!!” ujar key seraya berjalan melewati mobil yang mirip dengan mobil kedua orang tuanya.

“chamkanman..” ujar jinki seraya melangkah mendekati mobil itu. sementara key menatap jinki yang berjalan sempoyongan mendekati mobil itu.

“dasar orangtua!!! kenapa selalu membuat anak mu menderita!!!” ujar jinki seraya menendang-nendang ban mobil itu. key mendekati jinki, ia berjongkok disebelah mobil itu.

“hey kau.. kau selalu setia menemani mereka berdua bepergian. kau seperti choi minho!! tidak pernah melawan dan selalu menurut semua permintaan mereka!!!!” ujar key seraya memukul -mukul ban mobil mobil itu. jinki yang melihat key , dengan cepat berjongkok dan menancapkan sebuah pisah pada ban mobil tersebut.

“kau berhutang padaku joongie-a, aku telah membunuh choi minho ” ujar jinki tertawa lebar. sementara key hanya terkekeh melihat pisau yang menancap di ban tersebut.

“kaccha!!”

***

jinki memegang kepalanya yang terasa berat karena semalam. dengan cepat jinki menyalakan tv yang berada di dalam kamarnya. wajah jinki menegang ketika di lihatnya mobil yang sama dengan yang semalam terlihat hancur tidak berbekas.

‘ pasangan suami istri kim eun so dan kim jae won tewas dalam kecelakaan mobil’

‘deg’

hati jinki mencelos. kedua nama tersebut adalah nama orang tua key . dan kini ia merasa berdosa, karena telah membunuh kedua orang tua key . meski tidak sengaja.

***

________END OF FLASHBACK_____

jinki memegang keningnya yang terasa berdenyut-denyut. ia tidak menyangka bahwa key akan mengingatkan kembali dirinya dengan kejadian itu. kejadian yang sangat ingin ia lupakan.

ah,Hyo ri ironis. jinki jatuh cinta pada Hyo ri. anak dari kedua manusia yang telah ia bunuh.

***

“bagaimana keadaan Hyo ri?”

eun cha, Minho dan soo ae menoleh ke arah suara tersebut. key terlihat berjalan pelan sementara dibelakangnya terlihat eun hee.

“masih kritis, kenapa kau bawa makhluk itu kesini?” ujar eun cha menatap eun hee sinis. sementara eun hee menatap eun cha tajam.

“sudahlah, bukan waktunya berdebat!! chagiya, dimana jinki ? bagaimana apakah ia mau membantu?”

key tersenyum tenang.

“dia berada di dalam, apakah kalian tidak sadar?”

***

jinki terbaring di sebelah tubuh Hyo ri yang terlihat memucat di sebelahnya. matanya terpejam.

jinki menyesal, mengapa ia baru datang sekarang, mengapa ia harus menuruti semua ego nya. mengapa ia baru tahu sekarang.

“mianhae, sekarang saatnya melakukan pembiusan”

jinki tersentak ketika seorang suster memegang lengannya dan bersiap menyuntikkan sesuatu ke arahnya.

“chamkanman.”

jinki mengeluarkan sebuah kalung. kalung yang sama yang diberikan Hyo ri dulu kepadanya di dalam ruang operasi yang sama.

“tolong letakkan ini ditangannya.”

suster itu terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum dan meraih kalung itu dari tangan jinki.

“ne”

detik berikutnya jinki merasa dirinya mengantuk. sangat amat mengantuk.

***

“pulanglah jinki-a.. sudah hampir 3 hari kau terjaga seperti ini”

sebuah sentuhan lembut membuat jink imenoleh ke arah suara itu. eun cha menatap jinki cemas. jinki menggeleng pelan.

“anni, aku ingin tetap disini” ujar jinki seraya menatap Hyo ri yang terbaring di kasur. tangan jinki menggemgam jemari Hyo ri yang lemah.

“jinki-a…”

“gwencanayo”

eun cha menghela nafas sebelum akhirnya keluar dari kamar hyo ri yang langsung disambut oleh soo ae yang sedang memegang coffe.

“waeyo eun cha-a?”

“jinki-a, dia tidak mau pulang. aish!! aku khawatir padanya, hampir 3 hari ia selalu terjaga dan menatap Hyo ri. makanan pun tidak ia sentuh. hanya sesekali menyentuh coffe yang terletak di dalam ruangan itu. bagaimana jika tubuhnya melemah??”

soo ae menatap eun cha sejenak sebelum akhirnya melangkahkan kakinya menuju kamar Hyo ri .

***

‘CKLEK’

jinki menoleh. dilihatnya soo ae tersenyum sambil membawa secangkir coffe di tangan kirinya. dengan pelan soo ae melangkah memasuki kamar Hyo ri.

“bagaimana keadaannya?”

“masih sama seperti kemarin. “

“arra..”

soo ae menatap jinki yang menatap Hyo ri dengan tulus. terlihat ketenangan di wajah jinki. ketenangan yang selama ini terpancar dari seorang choi jinki yang ia kenal soo ae menghela nafas.

“jinki-a..”

“ne?”

“pulanglah..”

“anni”

“jika kau seperti ini terus keadaanmu akan memburuk, apa yang akan Hyo ri fikirkan jika ia tersadar dan melihat mu dalam keadaan seperti ini?”

jinki tediam. soo ae mengelus pelan punggung jinki.

“kaccha pulang lah. istirahat”

“tapi..”

“biar aku yang menjaganya..”

“soo ae-a..”

“arraseo, arraseo jika Hyo risadar kau orang pertama yang kuberitahu”

jinkitertawa sejenak sebelum menatap Hyo ri kembali.

“arraseo, keudae, aku akan pulang. tapi nanti malam aku akan kesini lagi”

soo ae tersenyum. yang dibalas jinki dengan senyum yang tulus. jinki menatap Hyo ri kembali.

“aku pulang sebentar Hyo ri-a, aku pasti akan kembali. aku janji”

***

soo ae menatap punggung jinki yang menghilang ditelan pintu kamar Hyo ri. soo ae menatap Hyo ri sambil tersenyum. dengan lembut di sentuhnya lengan jemari Hyo ri.

“kau lihat Hyo ri-a? dia menantimu. karena itu cepatlah bangun. semua orang merindukan mu”

***

jinki meregangkan tubuhnya ketika melangkahkan kakinya keluar dari kamar Hyo ri. rasanya badannya pegal sekali. ia baru menyadari bahwa ia terjaga selama 3 hari. dan itu semua karena Hyo ri.

jinki tersenyum kecil. operasi Hyo ri berjalan lancar, dan sekarang hanya tinggal menunggu Hyo ri sadar. saat itu, jinki akan langsung meminta Hyo ri untuk menikahi nya. dan membatalkan pertunangannya dengan eun hee.

tunggu. pertunangannya dengan eun hee. jinki hampir saja lupa. dengan cepat di raihnya hp yang terletak di celananya. disaat yang bersamaan, hp nya berdering.

“yoboseyo?”

‘jinki-a..dimana kau sekarang’

“rumah sakit seoul nyonya park, waeyo?”

‘jinki-a, cpatlah ke mari. eun hee-a.. penyakit jantung eun hee kambuh’

“mweo?”

‘eun hee berada di ugd rumah sakit Rumah Sakit Yonsei Severance’

“agashimnida..aku akan segera kesana”

***

Minho melangkahkan baru saja melangkahkan kakinya keluar dari mobil ketika dilihatnya mobil jinki melaju kencang di parkiran rumah sakit.

Minho menatap mobil jinki yang menjauh dengan heran.

“ada apa lagi?”

***

mobil jinki melaju kencang. jinki tidak perduli dengan keadaan sekitanya. park eun hee, sahabat kecilnya itu, orang yang selalu berada disampingnya. saat ini tebraring lemah di UGD Rumah Sakit Yonsei Severance.

jinki memegang kepalanya yang terasa berat. ia benar-benar lelah, baru saja satu masalah selesai sekarang kembali muncul satu masalah. dan ia benar-benar bodoh, ia lupa bahwa eun hee memiliki kelainan jantung sejak kecil.

Lee i jinki, kenapa kau begitu bodoh? kenapa kau lupa tentang eun hee? jinkiberfikir keras dan tanpa ia sadari ia telah melewati lampu merah. mobil nya masih melaju kencang , sementara jinki tidak menyadari sebuah bus sedang melaju dengan kecepatan yang sama berlawanan arah dengannya.

sebuah klakson menyadarkan jinkidari lamunannya, jinki menatap bus yang mendekatinya dengan panik dan berusaha memutar kemudi mobilnya.

‘BRUK!!!’

terlambat. mobil jinki terpental beberapa puluh meter dari tempatnya semula. dan jinki merasakan pandangannya gelap seketika.

***

‘jinki-a..’

Hyo ri membuka kedua matanya. nyeri, itulah yang ia rasakan pertama kali. Hyo ri mencoba bangun ketika dirasakannya seluruh tenaga seperti hilang. Hyo ri tidak bisa melakukan apa-apa. hanya bisa membuka matanya. ditatapnya soo ae yang berada di sampingnya, sedang tertidur, sambil menggemgam tangannya.Hyo ri tersenyum kecil.

‘ia tidak berada disini’

sedikit pilu rasanya. orang yang terfikirkan olehnya pertama kali saat ia membuka matanya bukan orang yang berada disampingnya.

‘BRAKK’

“soo ae -a!!”

Hyo ri menoleh ke arah asal suara, Minho berdiri dengan nafas tersengal-sengal.

‘waeyo?’

***

soo ae terbangun dari tidurnya ketika ia merasa seseorang memanggilnya. dengan cepat ia mengucek kedua matanya dan menatap Minho yang berdiri tepat di pintu kamar Hyo ri .

“waeyo Minho -a?”

“jinki-a..”

“wae?”

“jinki-a, kecelakaan!!!”

***

jantung Hyo ri terasa berdetik berdetak. matanya menatap Minho tajam.

‘jinki-a? kecelakaan?’

***

soo ae bergegas berdiri menghampiri Minho ketika ia merasakan genggaman kuat di tangannya. soo ae menoleh ke arah Hyo ri.

“Hyo ri-a… kau sudah sadar?”

Hyo ri terdiam. matanya menatap Minho tajam. Minho yang menyadari ucapan soo ae menatap Hyo ri bingung.

“Hyo ri-a..”

Hyo rimasih terdiam menatap Minho.

“apakah.. kau mendengar semuanya??”

Hyo ri menoleh ke arah soo ae yang menatapnya cemas. hati soo ae mencelos ketika sebuah air mata tergulir dari mata Hyo ri yang menatapnya kosong.

“Hyo ri-a…”

TBC



LOve if silence part 9


Title : Love if silence

Author : Taniyae Shawolelf

Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki

Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,Park eun hee

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15



hyo ri, Minho dan eun cha duduk di ruang tamu. diam. tidak sepatah katapun keluar dari bibir mereka bertiga. mereka bertiga sibuk dengan pikirannya sendiri. masing-masing berusaha mencari jalan keluar terbaik tanpa harus melukai siapapun dalam persoalan ini



hyori menutup matanya. kepalanya mendongak ke arah langit-langit ruang tamu cottage. rasanya ingin sekali berteriak, ia muak dengan semua masalah yang menimpa dirinya. ia muak dengan perasaannya pada Jinki yang kunjung nyata semakin hari. ia muak dengan keberadaan eun hee yang sangat mengganggunya. ia muak dengan keadaannya yang bisu. ia muak hidup seperti ini. ia sangat muak.

‘tuhan, adakah hikmah dari balik semua peristiwa ini?’

tidak ada jawaban. tentu tidak. hanya hyo ri sendiri yang bisa menjawabnya. hyo ri menghela nafas panjang. seandainya saja ia tidak bisu mungkin ia tidak akan seperti ini. mungkin ia bisa dengan normal mendekati Jinki tanpa peduli sekitarnya. seandainya saja saat itu ia tidak merasa bersalah pada Jinki , seandainya ia tidak mendonorkan darahnya pada Jinki . seandainya saja ini semua tidak pernah terjadi dan hanya mimpi buruk.

***

Minhomenatap hyo ri, Minhomemang sangat lemah jika melihat wajah hyo ri yang terlihat lelah atau terluka. Minhomerasa bersalah. Minhotidak bisa menepati janjinya untuk melindungi hyo ri dari semua masalah. meski masalah itu hanya menyangkit hyo ri dan diri hyo ri.

***

eun cha menatap Minhodan hyo ri bergantian. ia menghela nafas panjang. sulit. sangat sulit. semua ini sangat rumit. ah, seandainya saja Jinki tidak percaya ucapan eun hee. tapi toh itu tidak mungkin, karena eun hee merupakan satu-satunya wanita yang dekat dan Jinki percayai sejak kecil, sejak mendiang ibunya meninggal.

seandainya saja Jinki tidak salah menyangka dirinya adalah hyo ri, seandainya saja ia cepat tanggap tentang perasaan hyo ri. seandainya saja waktu bisa diputar kembali.

***

Jinki terdiam di kamar nya. matanya menatap koper besar miliknya yang terletak di sudut ruangan. kepalanya berfikir keras. siapa yang harus ia percayai ?

hyo ri kah? orang yang selalu membuatnya berdebar dan mukanya memerah jika berhadapan langsung? orang yang selalu membuatnya merasa nyaman di saat kapanpun ia bersamanya?

eun cha kah? orang yang ternyata selama ini berbohong dan mengaku bahwa ia adalah dewi penyelamat Jinki ? tidak, eun cha tidak berbohong, semua ini hanya kesimpulan Jinki dan ia tidak pernah bertanya kepada eun cha.

atau eun hee? gadis yang selalu berada di dekatnya sejak ia kecil, selalu melindunginya di dalam keadaan apapun, rela memberikan apapun untuk dirinya meski harus merelakan nyawanya?

Jinki memejamkan matanya. hatinya terasa kacau balau.

‘TOK TOK’

“nuguya?”

“oppa ini aku, oppa jadi kita pulang ?”

Jinki terdiam. hati kecilnya menentang keras untuk meninggalkan cottage ini, ia masih ingin bersama hyo ri, mengenal lebih jauh wanita itu, wanita yang selalu membuatnya berdebar, dan orang yang telah menyelamatkannya.

“oppa?”

“ne, kita pulang sekarang.”

***

eun hee menggandeng erat lengan Jinki yang terjuntai jatuh kebawah. hati eun hee sangat senang. sangat amat senang. ia berhasil memenangkan pertempuran ini, pertempuran yang ia mulai sejak mengenal sosok bernama eun cha dan hyo ri. pertempuran yang tidak terlihat. pertempuran memperebutkan Jinki .

***

dengan gontai Jinki melangkahkan kakinya menuruni tangga, hatinya masih kalut, entah mengapa ia tidak marah mengetahui bahwa hyo ri dan eun cha selama ini membohonginya, justru ia merasa senang karena hyo ri dan dewi penyelamatnya adalah orang yang sama.

tetapi, ia tetap seorang Lee iJinki , anak pengusaha ternama di korea. ego nya lebih tinggi dari pada hati kecilnya. ia lebih mendengarkan ego dan menutup telinganya untuk hati kecilnya. meski ia tahu, jauh di dalam dirinya ia bisa memaklumi perbuatan hyo ri dan eun cha.

***

hyo ri masih termangu ketika ia merasakan seseorang menuruni tangga yang terletak tepat di sebelah kanannya, hyo ri menoleh.

‘ deg’

Jinki -a..’

***

wajah Jinki menegang begitu melihat kedua bola mata hyo ri menatapnya, terluka. tubuhJinki mendadak seperti kehilangan daya tenaga.Jinki sedikit linglung, tetapi cengkraman erat eun hee di kedua lengannya membuat tubuh Jinki kembali tegap.

Jinki menatap hyo ri perih, sangat amat perih.

***

hyo ri menatap lengan eun hee yang mencengkram lengan Jinki erat. rasanya sudah cukup semua masalah yang ia terima hari ini. hati hyo ri mencelos, ia mengerti sekarang kenapa eun hee selalu berada di dekat Jinki . ia mengerti kenapa eun hee sangat membenci eun cha , ia mengerti kenapa eun hee rela berbuat apapun demi menjauhkan dirinya dan eun cha dari Jinki . eun hee adalah kekasih Jinki .

kedua buah cincin yang melingkar di kedua tangan Jinki dan eun hee cukup membuktikan semuanya. dan hyo ri menyesal, baru menyadari itu. sekarang. disaat dirinya sudah jatuh cinta terhadap choi Jinki , anak pengusaha kaya di korea yang sangat sempurna.

hyo ri menghela nafas. rasanya berat sekali mengukir sebuah senyum di wajahnya.

***

Jinki lagi-lagi merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan. hatinya terasa aneh, entah mengapa rasanya ia ingin sekali menangis, saat ini.

***

eun hee tersenyum puas melihat wajah hyo ri dan eun cha yang tercengang melihatnya menggandeng lengan Jinki erat. dengan wajah angkuh eun hee menyeret-memaksa- Jinki menuruni tangga, dengan kepala yang sedikit di angkat eun hee menatap eun cha dan hyori yang masih termangu-mangu melihatnya dan Jinki menuruni tangga.

“ayo oppa!! kita pergi! lebih baik kita memikirkan rencana pernikahan kita dari pada buang waktu di tempat sekumpulan penjilat ini”

***

Minho menatap eun hee tajam, kesabarannya sudah habis. Minho berdiri melangkah mendekati eun hee . ia menatap Jinki sekejap dan kembali menatap eun hee tajam. dengan cepat tangannya terayun ke atas. siap menampar pipi eun hee yang putih itu.

***

eun hee mendongakkan kepalanya ketika Minho mulai mendekatinya. ia merasa menang, dan ia yakin Jinki akan melindunginya. Minho tidak akan bisa menamparnya. ia yakin akan hal itu.

***

tangan Minho yang terangkat mulai terayun ke arah wajah eun hee. dengan sekuat tenaga Minho mengayunkan tangannya ke wajah eun hee. dengan menatap eun hee tajam.

***

shiwon tidak bereaksi. ia hanya menatap tangan Minho yang sedang mengayun ke wajah eun hee. kosong.

***

eun hee memejamkan matanya, tangan Minho serasa mendekati wajahnya, sempat terbersit kesal terhadap Jinki karena Jinki tidak melakukan apa-apa. hanya diam memandangi tangan Minho yang beberapa senti lagi akan mendarat mulus di pipinya.

“kalian sedang apa?”

***

tangan Minho berhenti terayun. beberapa senti lagi Minho yakin tangannya akan mendarat mulus di pipi eun he yang putih itu. Minho menoleh ke arah suara tersebut berasal. kesal.

***

soo ae mengerjap-ngerjapkan matanya. ia dan key bingung ketika memasuki ruang tamu yang keadaannya terlihat menegangkan. key yang berada di belakang soo ae menatap Jinki sekejap yang dibalas tatapan tajam oleh Jinki . key menghela nafas. ia mengerti.

***

Minho menurunkan tangannya. ia menatap eun hee tajam dan membalikkan badannya menuju kursi ruang tamu. hyo ri dengan cepat mendekati Minho dan memeluk tubuh Minho dari samping.

‘Minho -a, sabarlah.. tahan emosimu’

***

Minho yang merasa seseorang memeluknya segera mencari tahu siapa yang sedang memeluknya, terlihat wajah hyo ri yang mulai berlinang air mata memeluknya erat. Minho menghela nafas. semua emosinya yang tertahan seperti menguap.

Minho membalas pelukan hyo ri dan mengelus-elus rambut hyo ri.

“mianhae hyo ri-a.. mianhae..”

***

Jinki yang melihat hyo ri dan Minho yang berpelukan merasa sesuatu dalam dadanya seperti meronta -ronta. ia panas. sangat panas. ia benci melihat pemandangan itu. seharusnya ia yang berada di pelukan hyo ri bukan Minho.

tunggu, apa yang ia fikirkan tadi? ia tidak suka melihat Minho dan hyo ri berpelukan? wae? apakah Jinki jatuh cinta pada hyo ri?

Jinki menepis erat pikirannya,tidak mungkin ia jatuh cinta terhadap seorang hyo ri. gadis bisu yang telah menolongnya. tapi kalau bukan cinta apa yang ia rasa sekarang?

***

eun hee menatap Jinki tajam. Jinki terlihat kesal melihat pemandangan yang ada di depan matanya. dengan sekuat tenaga eun hee mencengkram lengan Jinki dan menarik nya untuk bergegas meninggalkan cottage ini.

***

kaki Jinki melangkah enggan ketika eun hee menariknya menuju pintu keluar cottage ini. rasanya sangat berat meninggalkan cottage ini.

“kau mau kemana Jinki -a?”

***

key menatap Jinki tajam, key mengerti terjadi sesuatu antara Jinki , Minho, hyo ri , eun hee dan eun cha. tapi key memilih untuk diam dan bersikap pura-pura tidak tahu.

“kami ingin pergi dari sini” ujar eun hee dengan wajah yang angkuh. key menatap eun hee dingin , kemudian menatap Jinki tajam.

“benarkah kau ingin pergi Jinki -a?”

***

Jinki terdiam. mulutnya terasa kaku untuk sekedar berbicara ya atau tidak.

eun hee yang melihat kelakuan Jinki kembali mencengkram lengan Jinki kuat. Jinki menatap eun hee kesal yang dibalas tatapan kesal oleh eun hee. Jinki menghela nafas.

“ne”

***

“sebenarnya ada masalah apa antara kalian ber lima?”

soo ae menatap tajam satu persatu wajah yang berada tepat di depannya. key yang duduk disebelah soo ae diam mengamati keadaan.

“adik mu telah membohongi oppa!!!” ujar eun hee dengan nada meninggi. eun cha menatap eun hee dengan malas dan membuang muka, Minho menatap eun hee tajam. sementara hyo ri hanya menunduk memandangi lanti ruang tamu.

“benarkah itu Jinki -a?” ujar soo ae pelan. ia menatap Jinki dalam. Jinki terdiam melihat tatapan soo ae yang -agak- memelas.

“oppa” ujar eun hee seraya menatap Jinki kesal.Jinki menatap eun hee sekilas lalu menatap hyo ri. lama.

hyo ri menatap Jinki sedih. ingin rasanya ia berkata itu semua salah paham, tapi suaranya terkunci rapat. tidak mau keluar sedikitpun.

“Jinki -a?” ujar soo ae setengah mendesak Jinki . Jinki menghela nafas. rasanya berat mengatakan hal itu.

“dega…”

“Oppa!!!” ujar eun hee kesal. eun hee memandang hyo ri sekilas sebelum memandang Jinki kesal. “wae oppa?? katakan saja!!! biar mereka tahu sifat asli gadis bisu dan pelayan itu”

“PARK EUN HEE!!!”

***

eun hee terdiam. dadanya berdegup kencang, baru kali ini Jinki berteriak padanya. dan itu semua karena hyo ri. hyori dan hyo ri. eun hee menundukkan kepalanya, dadanya masih berdegup kencang.

***

hyo ri sedikit terlonjak begitu mendengar teriakan Jinki . matanya menatap eun hee dan Jinki bergantian.

‘Jinki -a?’

***

Jinki tersengal-sengal. seluruh tekanan yang diberikan eun hee padanya akhirnya sampai pada batasnya. dengan geram ditatapnya eun hee.

“ini urusanku, lebih baik kau diam saja. arraseo???”

***

Minho, eun cha, soo ae dan key sedikit tercengang dengan sikap yang Jinki ambil tadi. baru kali ini mereka melihat Jinki membentak eun hee di depan orang banyak. biasanya Jinki selalu memaklumi dan menutup kupingnya jika eun hee melakukan sesuatu.

sebenarnya ada apa dengan Jinki ?

***

eun hee menatap Jinki kesal. dengan cepat eun hee bangun dari tempat duduknya.

“wae oppa!!! wae? kenapa kau membentakku???? aku tidak bersalah!! aku hanya membelamu!!! kenapa aku yang kau bentak?? bukan si gadis bisu itu yang jelas-jelas menipumu???”

‘aku tidak menipunya’

Jinki menatap eun hee kesal, sementara Minho, eun cha, soo ae dan key hanya memperhatikan situasi.

“sudahlah eun hee-a, biarkan saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah”

“andwe!!! tidak bisa!! oppa, kenapa kau berubah? hah? karena gadis itu? gadis bisu yang ternyata seorang dewi penyelamatmu?”

‘salah kah aku menyelamatkannya?’

“eun hee-a..”

“gadis bisu yang tidak sengaja menyelamatkanmu dengan mendonorkan darahnya?”

‘tolong jangn panggil aku dengan sebutan itu!!’

“eun hee-a!”

“gadis bisu yang tanpa pikir panjang melihat kau sekarat lalu mendonorkan darahnya?? oppa? apa kau gila? kau tidak curiga padanya??”

Jinki terdiam. ia menatap eun hee dingin sangat dingin.

“eun hee, kau tidak mengenal hyo ri dengan baik, lebih baik kau tidak usah berkomentar tentang sesuatu yang tidak kau ketahui dengan jelas” ujar key tajam. eun hee menatap key sinis.

‘oppa..’

“kim kibum, aku tahu semua rencana busuk adikmu dan temannya, mereka berdua ingin merebut Jinki dari sisi ku dan mempermainkan perasaannya dengan cara mengambil simpatinya terlebih dahulu”

‘aku tidak memiliki rencana apa-apa!! aku hanya ingin menolongnya!!!’

“jangan berbicara seperti tentang hyo ri dan eun cha!!” ujar Minho setengah berteriak.

“wae?? kenapa aku tidak boleh berbicara seperti itu?? itu semua nyata!! coba kalian pikir pakai logika, mana ada orang yang berbaik hati menyumbangkan darahnya tanpa imbalan”

‘aku tidak meminta imbalan sepeser pun..’

“eun hee-a, sudahlah tidak usah dipermasalahkan” ujar Jinki malas.

“andwe oppa, andwe!! semua masalah ini harus jelas, aku ingin dia mendapat balasannya karena telah menipumu oppa!”

“berhenti menyebut kata menipu eun hee!!” ujar Minho kesal. hyo ri memeluk tubuh Minho yang sedikit goyang karena ingin berdiri.

‘Minho-a..’

“tidak menipu? kalau tidak menipu apa namanya ? yang mendonorkan darah itu eun cha bukan hyo ri, tapi kenapa yang mengaku eun cha? lagipula ternyata mereka teman dekat! apa kalian tidak berfikir ada sesuatu dibalik ini semua?”

‘ini semua salah paham’

“sudahlah eun hee!!” ujar Jinki seraya menghela nafas.

“aku curiga, gadis bisu itu punya niat buruk terhadap oppa!”

“jangan panggil dia dengan sebutan gadis bisu!! namanya hyo ri!!” ujar key menatap eun hee kesal.

‘oppa..’

“jangan-jangan ia ingin menularkan suatu penyakit terhadap oppa!!”

“eun hee diamlah!!!”

‘Jinki a.. percayalah..’

“atau jangan-jangan dia sudah merencanakan kecelakaan yang terjadi terhadap oppa!!”

‘BRAKKK’

key menggebrak meja ruang tamu dengan kencang. semua yang berada disana tersentak dengan sikap key .

“jangan kau samakan adikku dengan seorang penjahat!”

‘cukup!! aku muak mendengar semua ini’

“memang dia _”

hyo ri bangkit dari duduknya dan bergegas melewati eun hee melangkah menuju pintu depan cottage. hatinya serasa sangat pilu. sakit sekali mendengar semua tuduhan eun hee yang diberikan padanya.

“kau ..” ujar Minho menahan marah sambil menatap eun hee. dengan cepat Minho mengejar hyo ri yang berlari keluar meninggalkan cottage.

‘BRAKK’

pintu cottage terbanting kencang. pertanda hyo ri telah melangkahkan kakinya keluar cottage.

key menatap eun hee tajam.

“dia adikku satu-satunya, aku tahu dia memiliki kelemahan, tetapi aku akan melindunginya sekuat tenaga meski nyawaku taruhannya. dan kau eun hee, jika aku melihatnya terluka karena ulahmu, aku tidak akan segan-segan membunuhmu”

key berlalu seraya pergi menuju keluar cottage untuk mengejar hyo ri yang diikuti soo ae dan eun cha.

***

Jinki berdiri dari tempat duduknya, ia menatap eun hee kesal sebelum berlalu meninggalkan eun hee yang terpaku diam menatap kepergian Jinki .

***

‘apakah aku salah jika mencintai orang yang sempurna?’

hyo ri terus berlari melewati jalan setapak cottage menuju jalan raya. ia tidak menghiraukan suara teriakan Minho yang berlari mengejarnya.

‘apakah salah jika aku bisu’

***

“hyo ri-a, berhentilah!!!”

suara teriakan Minho terdengar bergaung di jalan tempat itu, tetapi hyo ri sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Minho sekuat tenaga mengejar hyo ri yang masih terus berlari di hadapannya.

***

‘apakah ada hukum yang melarang seorang bisu mencintai seorang pemuda sempurna?’

kaki hyo ri terus melangkah tanpa peduli bahwa ia telah keluar dari jalan setapak dan sekarang ia menuju jalan raya. hyo ri terus melangkah tanpa peduli bus yang beberapa meter sedang menuju ke arahnya.

***

Minho masih berusaha mengejar hyo ri, ia gerakkan kakinya lebih cepat, agar bisa menyusul hyo ri. selang beberapa meter daritubuh hyori,langkah Minho terhenti.

‘BRAKKK’

“KIM HYO RI!!”

TBC

Love if silence part 8


Title : Love if silence

Author : Taniyae Shawolelf

Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki

Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,eun hee

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15



"Kau sedang apa hyo ri ?”

Jinki menatap hyo ri yang sedang sibuk dengan segala peralatan di dapur nya. hyo ri yang mendengar suara Jinki seketika menoleh.Jinki yang berdiri sekitar 3 meter dibelakang hyo ri menatap hyo ri bingung.hyo ri menjawab pertanyaan Jinki dengan senyum. sementara tangannya masih memegang wajan karena ia sedang menumis sayuran.

Jinki mendekati hyo ri dengan perlahan, hyo ri masih menatap Jinki dengan senyum di wajahnya.

‘ommo, dia mendatangiku’




“kau sedang apa? keliatannya repot sekali?”

hyo ri mengerjap -ngerjap kan matanya. yang lagi-lagi membuat wajah Jiniki bersemu merah. dengan gugup Jinki menghampiri hyo ri dan mengamati semua benda yang tergeletak di meja dapur itu.

“kau sedang masak?”

hyo ri menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis. wajah jinki kembali memerah. kali ini Jinki tidak ragu, Jinkimengakui bahwa hyo ri memang manis. dan entah kenapa tiap kali melihat hyo ri tersenyum hati Jinki berdebar-debar.

“boleh aku bantu?”

hyo ri terdiam mendengar ucapan Jinki. sementara Jinki masih memandangi hyo ri yang terbengong-bengong menatapnya.

‘ini mimpi?’

“jangan menatap ku seperti itu, memangnya aku hantu”

hyo ri terkesiap. perlahan wajah hyo ri mulai memerah. Jinkiyang melihat tingkah hyo ri menjadi kikuk. dengan kasar direbutnya wajan yang berada di tangan hyo ri.

“sudah biar aku bantu. kau.. er.. kau.. err kau memotong sayuran saja!!”

‘memangnya kau bisa masak?’

“wae?? ya!!! kau meragukan masakanku?? aish!! akan kutunjukkan masakanku padamu!!!”

hyo ri tersenyum kecil melihat tingkah Jinki yang kikuk. ia benar-benar merasa sangat bahagia pagi ini. benar-benar bahagia.

***

tanpa hyo ri dan Jinki sadari sejak tadi sepasang mata mengawasi mereka berdua dari balik dinding. mata itu memandang mereka dengan dingin. tanpa ekspresi.

***

Eun cha terbangun dari tidurnya. sekilas ia melihat tempat tidur hyo ri. kosong. dengan wajah kusut Eun cha bangun dari tempat tidurnya dan bergegas keluar dari kamarnya dan hyo ri.

***

minho masih menatap hyo ri dan Jinki yang berada di dapur. perasaan minho bercampur aduk. antara senang, sedih, perih dan merasa bersalah.

minho menarik nafas dalam dan menghela nafas panjang.

ketika minho hendak berbalik.

“sedang apa kau minho?”

***

Eun cha menatap minhobingung. kepalanya dimiringkan ke sebalah kiri sambil memandangi wajah minhoyang mulai memucat.

***

minho berdiri mematung ketika Eun cha memergokinya sedang menatap hyo ri dan Jinki yang berada di dapur. mulut minho terkunci rapat. ia tidak bisa berbicara apapun karena takut Jinki dan hyo ri mendengarnya dari balik dinding tempatnya berdiri. minho menatap Eun cha dingin. terlalu dingin bagi seorang minhoyang merupakan mood maker.

***

Eun cha bergidik. rasanya menyeramkan melihat sisi lain minhoyang begitu mengerikan. tidak bukan mengerikan. hanya menyeramkan.

untuk pertama kalinya Eun cha melihat wajah minhoyang sangat dingin. sangat amat dingin. dan Eun cha bingung harus berbuat apa.

perlahan Eun cha melangkahkan kakinya mendekati minho, dengan was -was Eun chamenatap minhoyang masih menatapnya dingin. Eun cha melongokkan kepalanya ke balik dinding tempat minho berdiri. Eun cha terdiam. menutup kedua mulutnya yang terbuka lebar dengan kedua tangannya.

“kau..minho-a..jangan-jangan”

detik berikutnya. Eun cha merasakan seseorang menariknya menjauhi dinding itu. dinding tempat minho berdiri.

***

tanpa minho dan aEun cha sadari. seseorang menatap kepergian mereka bingung. dan bergegas mengikuti mereka.

“mereka mau kemana?”

***

“kau menyukai hyo ri?”

minho menatap Eun cha dengan wajah lugunya.Eun cha menghela nafas melihat tingkah minho.

“mweoya?”

“aku tanya apa kah kau menyukai hyo ri?”

minhoterdiam. hal ini membuat jantung Eun cha berdebar kencang. secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi keputusan Eun cha. apakah akan tetap menyukai minho apa tidak.

“kenapa kau berfikir seperti itu?”

Eun cha terdiam sejenak. ia menatap wajah minhoyang terlihat murung. apa ia salah berbicara?

“tidak, hanya saja, sikapmu terlalu berlebihan jika kau menyayangi hyo ri hanya sebagai adik atau saudara mu”

“tidak berlebihan”

“ne?”

“sikap ku tidak berlebihan. malah mungkin sikapku tidak cukup untuk menebus semua kesalahan ku padanya”

“kesalahan?”

minho menoleh ke arah Eun cha, sebuah senyum tersungging di wajahnya yang lugu. Eun cha terdiam. terlihat luka yang dalam di wajah minho. meski minhomencoba menyembunyikannya dengan senyumnya.

“aku yang menyebabkan hyo ri tidak bisa berbicara.”

***

“apa maksudmu minho-a?”

minhomenarik nafas dalam , dan membuangnya. rasanya berat sekali mengingat kembali kenangan itu. kenanngan lama yang terlalu menyakitkan. sangat amat menyakitkan dan berusaha minholupakan.

“semua itu terjadi karena salah ku.. karena aku masuk dalam kehidupan hyo ri dan key”

“ne?”

“kuddae, semua itu karena aku masuk dalam kehidupan mereka berdua.”

___________FLASHBACK___________

“key, hyo ri.. kemari !!”

key dan hyo ri yang sedang bermain di ruang tamu bergegas berlari -lari kecil menghampiri suara yang memanggilnya tersebut. terlihat seorang wanita tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua tersenyum lembut ke arah key dan hyo ri. di sampingnya berdiri seorang anak lelaki kecil yang tingginya hampir menyamai key. anak lelaki itu tersenyum manis.

“key-a, hyo ri-a, anyonghaseyo!!” ujar anak lelaki itu riang. key dan hyo ri tersenyum lebar.

“minho-a!!! kapan kau datang? omma, kenapa tidak bilang bahwa minho akan datang hari ini???” ujar key sambil menatap ibunya yang menatap key lembut.

“karena ibu ingin memberi kejutan kepada kalian semua”

“ne?” ujar hyo ri dan key bersamaan.

“mulai hari ini minho akan tinggal bersama kita”

***

“key!!!!” suara nyonya kim , ibunda key terdengar mengggelegar di seluruh ruang tamu. key, pemuda yang kini telah menginjak smu itu menatap ibu kandungnya dengan wajah dingin. sangat dingin.hyo ri adiknya yang duduk di bangku smp mulai mengeluarkan air mata.

“mweoya????” ujar key dingin tetapi keras.

ibu key menatap puteranya tajam. kemarahannya sudah sampai puncaknya. dan ia tidak bisa bersabar lagi.

“dasar anak tidak tahu diri. kau lupa siapa yang melahirkan dan membesarkanmu? inikah balasanmu padaku? ibu kandungmu sendiri??”

key tersenyum . senyum yang menyedihkan. tersirat luka dari pandangan matanya yang menatap ibu kandungnya sendiri. lelah.

“ibu kandungku?”

ibu key terdiam. wajahnya terlihat shock, hyo ri menatap kakaknya memelas.

“oppa!!!”

“kau bilang kau ibu kandungku?”

“oppa!! sudahlah!!!”

“KALAU KAU IBU KANDUNGKU KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENGHARGAI KEHADIRAN DAN USAHA KU SELAMA INI?????”

ibu key terdiam. wajahnya mengeras. bukan. bukan marah. tetapi menahan seluruh perasaannya yang berkecambuk dalam hatinya.

“aku rasa aku bukan putera mu”

ibu key menatap key tajam.hyo ri mulai terisak.

“puteramu adalah, tuan muda minho. nyonya kim” ujar key sambil berlalu meninggalkan hyo ri dan ibunya yang menatap kepergian nya dari ruangan itu. sedih.

***

minho berdiri diam di balik dinding ruang tamu. air matanya menggantung di pelupuk matanya. yah, minho mendengar semuanya. dan ia merasa sangat bersalah, sangat amat bersalah.

“kenapa aku harus masuk dalam keluarga ini tuhan? wae??”

***

“mianhae.. jeongmal mianhaeyo.. saya tidak bisa berbuat banyak. darah mereka telah terkuras habis sebelum sempat kami tolong. mianhae”

hyo ri langsung terisak ketika mendengar ucapan dokter lee yang baru saja keluar dari ruang operasi.

“OMMA!!! APPA!!!! andwee.. andwee!!!!!”

hyo ri menangis di pelukan minhoyang mendekap hyo ri erat. air mata minho kembali tergenang. seandainya saja ia tidak masuk ke dalah keluarga kim. seandainya tuan dan nyonya kim tidak membanggakannya yang merupakan anak angkat dan selalu mencela key, seandainya saja key tidak melarikan diri dari rumah. seandainya saja tuan dan nyonya kim tidak pergi mencari key. seandainya saja.

***

“KEY!!”

minho menatap key geram. key menatap hyo ri dan minho yang jatuh terduduk di sisi jalan dengan dingin.

“apa lagi?”

minho menatap key geram. sangat geram. ia benar-benar muak dengan semua sikap key selama ini, terutama kepada dirinya. Minho ingin menyelesaikan semua masalah ini. sekarang!! dengan kepala dingin. bukan dengan mabuk-mabukan yang selalu dilakukan key bersama teman nya Jinki setelah kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.

“oppa…”

minhomenoleh sekilas. kim hyo ri, telrihat begitu terluka. minho sangat iba, sangat iba. ingin rasanya menonjok wajah key saat itu juga karena menyebabkan hyoeun ri memasang wajah yang sangat memelas.

minho kembali menoleh ke arah key, dingin. dan dibalas key dengan tatapan yang tak kalah dinginnya.

“bawa pulang hyo ri, itu tugas mu. ‘tuan muda’ minho”

minho terdiam melihat sikap key. Ia mengerti. key memang membencinya. Sangat membencinya. Dan ia juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghilangkan kebencian key padanya. Karena satu-satunya cara ia harus lenyap dari dunia ini. Hanya itu.

key melangkah meninggalkan minho dan hyo ri yang terpaku menatap sosok key dari sisi jalan. Dengan segala macam rasa benci dan iri key meninggalkan hyo ri dan minho.

minho terdiam menatapi kepergian key. rasanya ingin sekali berteriak menyebut nama key dan memukul wajahnya sampai perasaannya puas. tidak, minho tidak setega itu. minho menyayangi key, kawan masa kecilnya. ia ingin kembali seperti dulu, saat-saat dimana ia dan key bermain bersama, bukan seperti ini. saling membenci dan melukai.

entah firasat apa yang merasuki minho ,kepala minho menoleh kearah kanan, terlihat sebuah truk melintas dengan kecepatan tinggi. mendekati key yang sedang menyebrangi jalan. dada minho berdebar. haruskah kuselamatkan ia?

“ OPPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

seketika kaki minho berlari sendiri tanpa diperintah. yang ada di fikirannya hanya satu, kim key, saudara angkatnya bisa meninggal jika ia tidak menyelamatkannya.

‘BRUK!’

***

minho terduduk dijalan. Kakinya bergetar. Sempat dirasakan aroma kematian mendekatinya. Jantungnya berdebar kencang. Apa yang ia pikirkan????

Tubuh minho serasa bergerak tanpa di komando begitu melihat key yang diam mematung di tengah jalan memandangi mobil yang melintas menuju ke arahnya.

Gilakah dia? Tidak. minho tidak gila. Hanya saja ia merasa itu yang harus ia lakukan.

minho mendongakkan kepalanya menatap key disisi jalan. Terlihat wajah pucat key perlahan berona. key selamat. Dan minholega akan hal itu.

minho hendak bangkit dari tempatnya duduk ketika ia merasakan sesuatu emndekatinya dengan kecepatan tinggi. apa itu? sebuah cahaya?

kepala minho menoleh ke arah kirinya dan minho terkejut. sebuah mobil berjarak beberapa centi dari tubuhnya yang masih terduduk di aspal jalan yang dingin itu.

apakah dia akan mati?

‘BRUKK’

***

apakah aku mati? itulah yang ada dipikiran minho pertama kali. perlahan minho membuka matanya. terlihat awan gelap berwarna hitam. inikah surga? atau neraka?

kepala minho masih berputar-putar ketika akhirnya minho sadar, bahwa ia masih di dunia. ia masih hidup. minho berangsur duduk. ia memeriksa sekujur badannya. tidak luka. apa aku berhalusinasi?

minho menoleh ke arah kirinya, kim kIBUM menatap lurus ke depan dengan pucat. dengan penasaran minhomenatap ke arah pandangan key.

‘deg’

jantung minho serasa ingin berhenti berdetak, terlihat sebuah tubuh tergeletak di jalanan aspal itu dengan bercak darah di mana-mana beberapa meter di depannya.

“hyo ri…”

minho memanggil nama hyo ri was-was, perlahan minhomerangkak mendekati tubuh itu, di raihnya kepala milik tubuh itu, dan dipangkunya, dibersihkannnya noda darah dari wajah tubuh itu. dan kini jelas sudah.

“hyori,…”

tubuh itu tidak bereaksi. minho kembali menepuk pelan wajah hyo ri.

“hyo ri-a…”

tidak bereaksi. hati minho serasa mencelos, lagi, timbul sebuah masalah karena dirinya. dan kali ini menngenai hyo ri, saudara yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri.

“KIM HYO RI!!!!!!!!!!”

***

“hyo ri-a, wae? kenapa tidak menjawab pertanyaanku?”

suara soo ae terdengar kencang dari balik pintu ruang rawat inap. terlihat key berdiri di samping soo ae. gelisah.

“hyo ri-a? wae? “

“andwe!!!..hyori-a!!! soo ae-a panggil dokter!! cepat!! suara hyo ri tidak bisa keluar!!!”

***

minho mengurungkan niatnya memasuki ruang rawat inap itu. cukup sudah. sudah jelas.hyo ri tidak bisa berbicara.hyo ri bisu!!! dan semua itu salah minho!!

minho menyenderkan tubuhnya di balik dinding kamar hyo ri, seikat bunga lili yang ia bawa untuk menjenguk hyo ri terjatuh ke lantai.

“waeyo? waeyo tuhan!!!!!! mengapa selalu aku yang menjadi penyebab hancurnya kebahagiaan orang???”

minho jatuh terduduk. air matanya mengalir. minho terisak. kali ini ia tidak kuat menahan air matanya. sama sekali tidak kuat. terlalu berat beban yang harus ia hadapi.

‘CREK’

“minho-a?”

***

minho termangu menatap sebuah gundukan tanah di hadapannya. makam kedua orang tuanya.

minho jatuh berlutut, memeluk kedua batu nisan yang tertera di tanah itu.

“bogoshippo.. amma .. appa.. “

***

“KIM KIBUM!!!”

key menatap minho geram, semua kekesalan terlihat di wajahnya. soo ae mencoba menahan tubuh key yang hendak meninju wajah minho yang berlutut dihadapan key dengan wajah memelas.

“apa kau tidak puas tuan muda? kau rebut appa ku, kau rebut omma ku dan sekarang kau rebut suara hyo ri ku?”

minho diam memandangi lantai rumah sakit. sakit sekali hatinya mendengar semua perkataan key. yah, minhomerasa sangat bersalah. sangat amat bersalah.

“mianhae..” ujar minho pelan. sedikit bergetar.

key hendak bersiap meninju minho kembali ketika tiba-tiba sebuah tubuh menghadang di depan key.

“hyo ri-a?” ujar key pelan.

minho mengangkat wajahnya. terlihat sosok tubuh kecil berdiri dihadapannya. membelakanginya.

minho terpaku. rasanya tubuhnya membeku. tidak bisa digerakkan. tubuh itu berbalik menghadapnya. memandang wajahnya. lembut.

“hyo ri-a..”

hyori tersenyum ke arahnya. manis. ia membuka mulutnya, tetapi kemudian hyo ri menyadari sesuatu. dengan lembut ia menuntun minho berdiri dan membersihkan baju minho yang kotor karena bersimpuh.

hati minhoterasa hangat. sangat hangat.

“hyori-a..”

hyori tersenyum menatap minho , dan memeluk minho. mengusap punggung minho pelan. dengan segera air mata minho mengalir kembali. dengan erat ia memeluk tubuh hyori. erat. sangat erat. tidak ada kata terucap. hanya hening yang menyaksikan kejadian itu.

“mian, apakah anda yang bernama kim kibum?”

minho dan hyori terdiam sebentar dan menoleh ke arah suara itu. terlihat seorang lelaki memakai seragam polisi menghampiri mereka ber 4.

“saya kim key” ujar key tegas. soo ae menatap polisi itu bingung dan menatap key bertanya-tanya. sementara key telrihat pucat.

“bisa ikut saya sebentar?”

“ne?”

“kami menemukan sidik jari anda di ban mobil yang membawa tuan dan nyonya kim”

***

minho menatap key. geram. ia benar-benar tidak menyangka perbuatan yang dilakukan key terlalu berlebihan. dan sangat amat mengecewakan.

“joongie-a, itu tidak benarkan?” ujar soo ae pelan.

key terdiam. ia hanya menundukkan wajahnya. minho menatap key tajam. ia kali ini benar-benar marah terhadap key.

“sudahlah yuri-a,biarkan saja dia sendiri. biarkan dia berfikir dan merasakan akibat dari perbuatannya” ujar minho pelan sembari berlalu meninggalkan soo ae dan key yang terpekur sendiri.

_____END of FLASHBACK______

Eun cha terdiam mendengar perkataan minho. ia benar-benar tidak menyangka, ternyata minhoyang selama ini ceria menyimpan luka yang begitu dalam. sangat amat dalam.

“menyedihkan?” ujar minho eplan. ia tertawa. berusaha menutupi kesedihan yang ia rasakan.

dengan lembut Eun cha memeluk tubuh minho . Eun chamenghela nafas panjang dan mulai mengelus punggung minho lembut. minho terdiam.

“kau orang baik minho-a. sangat amat baik”

minho terdiam. tetapi entah mengapa rasanya sangat hangat dan nyaman. minho tersenyum, hatinya terasa sangat ringan, seperti sebuah beban yang selama ini ia pendam bertahun-tahuntelah terangkat. minho memeluk tangan Eun cha yang sedang memeluknya dari samping.

“gomawo Eun cha-a.. gomawo..”

“minho -a..”

“ne”

“sebenarnya ada yang ingin ku katakan padamu..”

“ne?”

“aku.. bukan dewi penyelamat Jinki yang Jinkicari selama ini..”

minho terdiam. ia sudah tahu.

“hyori lah selama ini yang Jinkicari-cari..”

minho terdiam menatap Eun cha.

“hyori lah dewi penyelamat Jinki”

***

sosok itu menutup mulutnya . ia terkejut. park eun hee. sosok yang selama ini mengikuti Eun cha dan minho serta mendengar semua percakapan Eun cha dan minho. ia terkejut.

dengan cepat eun hee berbalik dan bergegas menuju dapur, hanya 1 yang ada di otaknya sekarang. memberitahu Jinki secepatnya.

***

hyori melirik Jinki di sebelahnya, tubuh yang tinggi dan jangkung. wajah yang menawan dengan hidung mancung dan kulit putih. kontras sekali dengan celemek pink yang ia kenakan. tak sengaja hyo ri tertawa kecil.

‘kau benar-benar lucu Jinkiternyata’

Jinki yang sednag konsentrasi dengan masakannya menoleh ke arah hyo ri, dilihatnya gadis manis itu menahan tawa. dada Jinkikembali berdesir. apakah jinki jatuh cinta?

“ya!! mengapa kau tertawa???”

tawa hyori terhenti. ditatapnya Jinki yang sedang berdiri di sampingnya. kembali ia tertawa.

‘andwe.. andwee aku tidak menertawakan mu’

“Ya!!! hyori-a!!! aish!! jangan tertawa seperti itu!!!”

tawa hyo ri kembali keluar. ia benar-benar merasa lucu dengan sikap Jinki hari ini. sangat amat manis

“hyo ri-a!!! aish!! kalau kau masih tertawa aku tidak akan membantumu!!!!”

‘mweo? aish!!! arraseo , arraseo, aku tidak akan tertawa lagi’



***

“aku sudah tahu Eun cha-a”

“mweo?”

“mianhae, aku mendengar percakapanmu dengan hyo ri dari balik pintu kamar mu”

Eun cha terdiam. begitu pula minho.

‘KRUYUK’

perut Eun cha berbunyi.wajah Eun cha memerah. minho menatap Eun cha sambil tertawa kecil.

“akhhh.. aku koq tiba-tiba lapar!”

Eun cha memukul lengan minho pelan. jusu menatapnya kesal. mereka berduam berpandangan sejenak sebelum akhirnya tertawa bersamaan.

“sudah siang, pantas saja perutku keroncongan.”

“kau memang perut karut minho -a”

“mweo? andwe!! kau belum tahu ya, aku punya teman, namanya shim changmin makannya banyak sekali!!!”

“ne?”

“ne!!”

“aku jadi laapar.. masuk yuk!!”

“ne!!”

***

hyo ri menatap hyo hee dihadapannya terdiam. wajah hyo ri memucat. eun hee menatap hyo ri sinis amat sangat sinis.

“kami sedang masak eun hee-a, kau mau ikut membantu?”

eun hee menatap Jinki kesal, sebelum akhirnya menatap hyo ri dingin.

“oppa!!! kenapa kau dekat-dekat dengannya, gadis bisu itu tidak pantas bersanding dengan mu. meskipun hanya berdiri di sampingmu. dia tidak pantas”

hyo ri terdiam. diletakkannya dengan baki yang berisi sayuran di sisi meja dapur. hyo ri menundukkan kepalanya.

‘aku tahu eun hee’

“eun hee!!!”

“wae??? aku jujur!!!”

“eun hee!!!!”

“hey kau gadis bisu! kau tidak pernah melihat orang setampan oppa? sekaya oppa? kau merayunya kan? kau pakai apa?? “

“Park eun hee!!!”

“sudah lah oppa, aku sudah tahu semuanya”

“ne?”

“dia selama ini sengaja mendekati oppa untuk mencari simpati oppa dan ingin merebut harta kekayaan oppa!!”

“mweoya?”

“dia bekerja sama dengan Eun cha!!! oppa tau? dia adalah dewi penyelamat oppa!!! bukana Eun cha!!! dia dan Eun cha selama ini memepermainkan oppa!!!! hanya mempermainkan oppa!!!”

Jinki terdiam. kepalanya terasa berat. ditatap nya hyo ri yang ebrada di sebelahnya. wajah hyo ri memucat.

“benarkah itu hyo ri?”

hyo ri menatap Jinki. tersirat luka di matanya.

“kaukah selama ini yang menyelamatkan ku waktu itu?”

‘ia aku adalah dewi penyelamatmu’

hyo ri terdiam. masih menatap Jinki.

“kaukah dewi penyelamat yang selama ini aku cari-cari?”

‘benar Jinki, mianhae.. aku tidak bercerita padamu’

“kau.. menyuruh Eun cha menyamar jadi dirimu dan mendekatiku hanya untuk harta?”

‘andwe.. Jinki.. andwe..’

hyo ri menggelengkkan kepala nya keras-keras.

“kim hyo ri.. “

‘andwe!!! andwe jinki-a..”

“kau mengecewakanku..”

***

minho dan Eun cha membuka pintu ruang tamu ketika dilihatnya hyo ri, eun hee dan Jinki diam mematung di dapur.

“waeyo? ada apa dengan kalian?”

hyo ri, Jinki dan eun hee menoleh menatap minho dan Eun cha yang baru saja masuk. Jinkimenatap Eun cha jijik. Eun cha terdiam. sebenarnya ada apa?

“Jinki-a, waeyo?” ujar Eun cha pelan. Jinki menatap Eun cha tajam sebelum akhirnya menarik tangan eun hee pergi menjauh dari dapur.

“kita pergi eun hee.. aku muak berada disini. ditengah orang-orang munafik yang hanya bisa menjilat untuk memperoleh simpatiku”

Jinki dan eun hee meninggalkan Eun cha dan minho yang termangu-mangu sendiri menatap punggung mereka yang perlahan menjauh.

“hyori-a..waeyo?” ujar minho mendekati hyo ri yang wajahnya memucat.

‘Eun cha-a..’

“ne?”

Jinki-a.. sudah tahu yang sebenarnya..’

“ne? ” ujar minho dan Eun cha bersamaan.

‘bahwa aku adalah dewi penyelamatnya yang asli.. bukan kau’

“MWEOYA???”

TBC….