12.22.2011

just with you part 2-END




Title : Just Love With You

Author : Bunny_choLee

Main Cast :Kim Hyori ,Cho kyuhyun

support Cast: Lee Eun Ri, Kim Sarang , Park yuna, Lee yoo hee , Eunhyung, Jung Yunho, shim Changmin

Genre : Romance, Friendship,Family

Length : two shoot

Rate : PG+13/PG+15

Disclaimer : Plot milik saya, pemainnya milik mereka sendiri dan Tuhan…

Hari pertama di SMP, Hyori merasakan ada yang salah dengan semuanya. Semuanya aneh. Semuanya terasa menakutkan tanpa Kyuhyun disisinya. Kyuhyun sangat penting bagi hidup Hyori , tapi mulai sekarang sampai sepuluh tahun ke depan Hyori harus terbiasa hidup tanpa Kyuhyun lagi.

“Hai Hyori ..”, sapa Yuna dan antek-anteknya.

“Kalian lagi ?”

“Iya ini kami. Waahh senang sekali rasanya kita bisa satu sekolah lagi ya. O iya aku dengar Kyuniemu itu sudah pindah ke Jepang ya ? ckckckck..kasian, berarti sekarang Kim Hyori sendirian ya ? bagaimana kalau kamu bergabung denganku, Yoohee, Changmin, dan Yunho ?”

“Ah, tidak usah repot-repot, aku….”

“Ah, ikut kami saja, ayo..!!”, paksa Yuna sambil menyeret tubuh Hyori .

‘Kyunie , aku mohon kali ini tolong aku..!!’, teriak Hyori dalam hati.

“Kenapa kita kesini ?”

“Ini tempat favoritmu kan Hyori ? bukankah kamu selalu menyukai tempat yang sepi ?Changmin, mana talinya ?”, seru Yoohee.

“Ta..tali..? untuk apa ?”, tanya Hyori bingung.

“Untukmu.”


“Ahhh…lepaskan..!!!”, teriak Hyori saat keempat anak itu menarik paksa tubuh Hyori ke sebuah pohon dan mengikatkan tubuh mungil Hyori disana.

“Apa yang akan kalian lakukan ? kenapa kalian jahat padaku ? kenapa ?”

“Kenapa kami jahat padamu ? perasaan semua orang tidak ada yang menyukaimu. Pertanyaan yang benar adalah, adakah orang yang menyayangimu Kim Hyori ? ada tidak ?”

“Itu.. ada kok..”

“Nugu ? Kyuhyun ? dimana dia sekarang ? kalau dia memang menyayangimu dia tidak akan menginggalkanmu sendirian. Araseo ?”

“Ayo chingudeul, kita mulai permainannya !”

“Yuna aku mau wajahnya ya !”, seru Yoohee.

“Ehhmm..kalau begitu aku mau dadanya.”, seru Changmin kemudian.

“Lalu aku apa ya ? aku perutnya saja lah.”, seru Yunho.

“Ah kalian, ayo bertaruh, siapa yang bisa mengenainya tepat dihidungnya dia yang menang dan yang kalah harus mentraktir ramen. Eotteokhae ?”, usul Yuna .

“Baik, kami setuju.”

“Ap..apa yang akan kalian laku…”, kata-kata Hyori terhenti saat berbutir-butir telur busuk menghujam wajahnya. Hyori tidak bisa melakukan apapun karena saat ini tubuhnya sudah benar-benar tidak berdaya. Dia hanya bisa menangis, menangis dalam diam saat semua orang menganiayanya.

‘Kyunie , tolong aku…!!!’, jerit Hyori dalam hatinya, berharap Kyuhyun akan datang menyelamatkannya dari kekejaman makhluk-makhluk biadab ini.

‘Kyunie , ini masih hari pertama. Bagaimana 10 tahun lagi ? apa aku masih bisa bertahan ? Kyunie aku mohon, aku sangat membutuhkanmu !’

<3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 SEOUL, 2011 “Hyori eonnie, saenggil chukaeyo ..!!!” “Eunri ah. Waahh,.. gomawoyo, kamu sampai memberiku kue ulang tahun ?” “Hehehe… ne eonnie. Semoga eonnie suka ya ! ayo cepat tiup lilinnya dan buat permohonan eonnie !” “Permohonan ?” “Ne eonnie, permohonan. Kajja !” ‘Permohonan ? setelah semua permohonanku tidak pernah terkabul aku masih pantas untuk memohon ?’, batin Hyori . “Kajja eonieee…!!!” “Ah ne…” ‘Tuhan, aku mohon supaya Kyuhyun benar-benar menepati janjinya untuk menemuiku hari ini !’ Huuuuhhh… Hyori meniup lilin 22 miliknya. “Waaahh…ayo eonnie kita makan kuenya bersama-sama. Ini kue mocca kesukaan eonnie kan.” “Ini bukan hanya kue kesukaanku, tapi juga kesukaan…..” “Eonnie, masih mengingat Kyuhyun oppa ?” “Ne. Apa menurutmu dia akan menepati janji masa kecilnya ? mungkin saja sekarang dia sudah melupakan janji itu. Biar bagaimanapun, itu adalah janji yang dibuat oleh bocah ingusan.” “Eonnie pernah bilang kalau eonnie selalu mempercayai Kyuhyun oppa. Kali ini eonnie juga harus percaya.” “Begitu ya ?” “Ne. nanti sore eonnie harus datang ke tempat itu dan memastikan Kyuhyun oppa akan menepati janjinya atau tidak.” “Gomawo Eunri ah.” ^_^ <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 ***Hyori's POV*** Aku ragu. Haruskah aku tetap pergi ke tempat itu ? tapi mana mungkin aku tahu Kyunie menungguku atau tidak kalau aku tidak datang kesana ? bagaimana jika dia tahu keadaanku sekarang ? dia pasti tumbuh menjadi namja yang tampan dan manis. Sedangkan aku ? aku hanya gadis lemah, cupu, dan lagi…aku cacat. Jika dipandang sebagai seorang yeoja, aku sangat jauh dari kata cantik. Tapi Kyunie orang yang baik kan ? dia tidak akan memilih-milih teman kan ? ya, dia pasti masih jadi Kyunie yang baik seperti dulu, aku yakin. Kupandang lekat-lekat kalung pemberiannya 10 tahun yang lalu. Kalung yang katanya adalah kunci hatinya. Saat itu aku tidak tahu apa maksud perkataannya. Tapi sekarang aku sudah dewasa dan aku tahu apa jawabannya. Mungkinkah dia memiliki perasaan yang sama denganku ? tapi itu sepuluh tahun yang lalu. Mana mungkinkan perasaannya tidak berubah ? di Swiss pasti banyak gadis cantik dan dia tidak mungkin tidak tergoda. Oh tuhan, eotteokhae ? eotteokhajyo ? haruskah aku menganggap janji bocah berumur 12 tahun sebagai janji seorang pria ? Huuhhh……..dengan perasaan berdebar mulai kubuka pintu rumah impian kami. aku selalu mengunjungi tempat ini untuk mengenang masa laluku bersama Kyuhyun , tapi kali ini rasanya berbeda. Ditempat ini aku akan bertemu dengannya lagi. Apa dia sudah menungguku di dalam ? Kuedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Kosong, tidak ada siapapun. Aku duduk di sofa yang masih tertutup kain putih penghalang debu. Tidak ada yang aku rubah meskipun selama 10 tahun aku terus datang ke tempat ini. “Kyunie , kamu pasti datang kan ?” Sudah dua jam aku menunggunya dengan perasaan harap-harap cemas. Sepertinya memang benar, dia telah lupa dengan janji kecilnya. Kenapa kamu begitu bodoh Hyori mau mempercayai perkataan bocah berumur 12 tahun ? Kulirik jam tangan tanganku, jarum jam telah menunjukkan pukul 6 sore waktu Seoul. Kyunie , ini sudah malam. Apa ini berarti kamu tidak akan datang ? andwae andwae, kamu bilang akan datang tanggal ini kan ? ini masih tanggal ulang tahunku, aku akan menunggumu sampai tanggal berubah. Pukul 9 malam. Kamu pasti datang kan Kyunie ? iya kan ? ya, ini masih tanggal yang sama, masih ada sisa waktu 3 jam lagi. Aku akan menunggumu 3 jam lagi Kyunie . Aku terus menunggu, menunggu, dan menunggu dalam kegelapan. Saat ini waktu telah menunjukkan pukul 00.30. Dia benar-benar membuatku kecewa. Tanpa sadar emosi rasa kecewaku menyebabkan air mata ini jatuh dengan sendirinya tanpa perintah. “Kyunie , kenapa kamu selalu membuatku menunggu ? kurang lamakah penantianku selama 10 tahun ? apa itu kurang lama ? Kamu tahu kan aku paling tidak suka menunggu, kalau kamu sahabatku seharusnya kamu tahu itu. Tapi kamu satu-satunya orang yang selalu membuatku menunggu, yang mampu membuatku mau menunggu. Kyunie , seharusnya aku tidak pernah mempercayai janjimu. 10 tahun itu waktu yang cukup untuk merubahmu menjadi Kyuhyun yang lain, bukan Kyunieku yang dulu lagi. Kyunie , aku membencimu. Kamu pembohong. Sekarang, rumah ini bukan rumah masa depan kita lagi. Semuanya Bull Shit. AArrrgghh….” Aku meninggalkan rumah itu dengan langkah terhuyung-huyung. Meninggalkan semua kenangan yang semula merupakan kenangan indah, menjadi kenangan pahit yang sangat menyiksaku. Kyunie aku membencimu. Ingin kulempar kalung pemberiannya, tapi kenapa gerakanku selalu memberat, seolah-olah tidak rela. Baiklah aku akan menyimpannya, setidaknya aku bisa menganggap pernah ada namja bernama Cho Kyuhyun dalam hidupku yang berantakan. ***End of POV*** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 +++++1 year later+++++ ***Kyuhyun’s POV*** Kulangkahkan kakiku keluar bandara. Udara musim gugur ini. hahh, sudah lama aku tidak merasakannya, sejuk sekali. Kuhirup udara sebanyak-banyaknya, aku sangat merindukannya. 11 tahun jauh dari kampung halamanku, ternyata Seoul telah berubah jadi kota yang sangat indah, seindah masa laluku. Hyori-ah, aku datang untuk menemuimu. Apa kamu masih tetap menungguku ? menunggu ? apa mungkin dia masih mau menungguku satu tahun lagi ? coba saja waktu itu serangan jantung appa tidak kambuh, aku pasti akan menemuimu tepat waktu Hyori . Mianhae. Tempat tujuan awalku, tentu saja ke rumah masa depan kami. Aku turun dari taksi dan mulai memandang daerah sekitarku. Sama sekali tidak berubah, hanya saja, sepanjang jalan ini sudah ada lampunya, dan lagi sudah ada beberapa rumah yang berdiri kokoh di sekitar sini. Tapi rumah ini, sama sekali tidak berubah, hanya saja lebih banyak tumbuhan alamanda yang merambat kemana-mana. Kubuka lebar-lebar pintu kayu jati bercat putih dihadapanku. Ruangan ini, masih sama, letak perabotannya, aku hafal persis dan sama sekali tidak berubah. Apa Hyori tidak pernah mengunjungi tempat ini ? Aku berkeliling menyusuri setiap sudut rumah masa depan kami. Disetiap sudut juga aku selalu menemukan kenanganku bersamanya. Langkahku terhenti saat menatap air mancur di taman belakang. Dulu Hyori pernah menyiramku dengan air itu, dan akhirnya kami saling balas menyiram satu sama lain. Hah, lucu sekali. Aku duduk di sofa yang masih tertutup kain putih. Terus memandang sekelilingku, mengingat-ingat kenangan masa laluku bersama Hyori . Semuanya benar-benar terasa sama. Bahkan saat ini aku seperti melihat film tentang masa laluku. Hahaha, lucu sekali kalau mengingatnya. Apa Hyori bisa bertahan dalam waktu 10 tahun tanpa aku yang selalu melindunginya ? Ah, pasti bisa, diakan yeoja yang kuat. Ah, apa ini ? Kutemukan secarik kertas yang tidak sengaja kududuki. ‘Kyunie , aku menunggumu hari itu. Aku menunggumu seharian di hari ulang tahunku. Tapi lagi-lagi kamu harus menyakitiku di hari yang paling penting dalam hidupku. Kamu masih seperti Kyunieku yang dulu kan ? yang selalu menepati janji. Hatiku berkata kalau sekarang kamu sudah berubah jadi Kyunie yang tidak aku kenal. Tapi hati kecilku selalu menuntut agar aku mempercayai janji bocah berumur 12 tahun yang diucapkannya 10 tahun yang lalu. Lalu mana yang benar ? hati kecilku atau apa ? Kyunie , kamu selalu membuatku menunggu, menunggumu 10 tahun sudah membuatku kebal. Meskipun pada hari itu aku sempat memutuskan untuk melupakan semuanya, tetapi lagi-lagi hati kecilku berkomando untuk selalu menunggumu. Apa hati kecilku selalu benar ? Kyunie , setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahun aku akan menunggumu. Selalu. Kamu pasti datang kan ?’ Kutatap lekat-lekat kalung yang berada didalam genggamanku. “Yoo..na..mianhae, aku membuatmu semakin menderita. Hati kecilmu benar Hyori , 100% benar. Chankamman, dia bilang dia selalu menungguku. Sampai sekarang dia akan menungguku kan. Ya aku yakin, aku pasti bertemu dengan Hyori . Hari ini aku akan bertemu dengan pemegang kunci hatiku.” **End of Kyuhyun POV****** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 *Hyori'sPOV*** Ini hari ulangtahunku yang ke-23. Apa dia akan datang tahun ini ? aku harus ke tempat itu untuk memastikannya. Dengan tertatih-tatih aku mulai melangkah, menuju tempat perjanjian kami. satu tahun yang lalu seharusnya aku mulai melupakannya kan. Tapi itu adalah hal yang tidak akan pernah bisa aku lakukan. Aku terlalu mempercayai seorang Kim Kyuhyun . Dengan perlahan kunaiki 5 buah anak tangga menuju pintu masuk. Kenapa pintunya tidak tertutup rapat ya ? apa… ah, siapa yang duduk di sofa itu ? apakah itu Kyunie ? Aku bersembunyi dibalik jendela, mengamati siapakah namja yang duduk diatas sofa di ruang tengah rumah kami. Oh tuhan, benarkah itu Kyuhyun ? Kyuhyun sahabatku yang 11 tahun lalu meninggalkanku ? dia..dia terlihat sangat sempurna. Dengan kemeja putih yang dipadu blazer hitam legam yang membalut tubuh kekarnya, dia terlihat begitu menawan. Dia tumbuh menjadi namja yang tinggi, tampan, dan manis. Tuhan, terima kasih telah merawat Kyunie dengan baik. Terima kasih karena engkau telah memberi Kyuhyun berkah seperti ini. Terima kasih telah membuat Kyuhyun selalu sehat dan segar. Tapi apa aku masih layak berada disisinya ? disisi namja sesempurna Kyuhyun ? Aniyo.. Kyuhyun tidak boleh melihat keadaanku sekarang. Dia pasti sangat kecewa jauh-jauh datang kesini hanya untuk menemui yeoja jelek sepertiku. Tidak boleh, lebih baik Kyuhyun tidak pernah bertemu denganku. Melihatnya saat ini sudah cukup membuktikan kalau dia baik-baik saja. Ya, mengetahui bahwa keadaannya baik-baik saja itu sudah cukup. Aku harus pergi dari kehidupan Kyuhyun yang sempurna. Harus.. ****End of Hyori POV*** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 Kyuhyun terus menunggu kedatangan Hyori . Rasa percayanya pada Hyori masih tetap tersimpan di dalam lubuk hatinya. “Kim Hyori . Tolong bukalah pintu hati ini ! Sudah cukup aku menutupnya selama 11 tahun dan tidak pernah membiarkan yeoja lain membukanya selain kamu. Kim Hyori , 11 tahun adalah waktu yang lama untuk memendam perasaan ini. Aku hanya ingin mengatakan satu kata padamu. Aku rela meskipun itu harus menjadi kata-kata terakhirku. Aku mohon Hyori , aku mohon datanglah !”, Kyuhyun masih tetap duduk tertunduk meskipun ruangan yang dia tempati saat ini mulai menggelap. Dia tidak peduli, yang dia butuhkan hanya cahaya dari Hyori , bukan cahaya darimanapun. “Kejadian 11 tahun lalu, bisakah terulang lagi ? kamu berteriak-teriak memanggil namaku dengan perasaan khawatir sambil mengedarkan lampu senter kecilmu ke seluruh ruangan. Dan akhirnya kamu berhasil menemukanku sedang menggigil ketakukan dibawah kolong meja di lantai atas. Aku mohon Hyori , temukanlah aku kali ini. Aku mohon !” Tanpa sadar, Kyuhyun yang kelelahan mulai tertidur di ruangan gelap itu. Dalam mimpinya lagi-lagi kenangan-kenangan manisnya bersama Hyori muncul. XXXXXXXXXXX Sinar matahari masuk melalui celah-celah kecil, menyorot wajah Kyuhyun yang sedang tertidur lelap dengan mimpi indahnya. Kyuhyun terbangun saat mulai silau dengan sinar sang surya. “Ah, apa aku tertidur disini ? omonaa..sudah jam 6 pagi ? dan aku belum pulang ke rumah sama sekali ?”, Kyuhyun mulai menghidupkan ponsel yang sengaja dia matikan kemarin. Banyak sekali pesan masuk ke inboxnya. “Ah, sepertinya aku harus cepat pulang. Hyori , kamu bisa menungguku selama 11 tahun, aku juga pasti bisa menunggumu !”, kata Kyuhyun mantap sebelum akhirnya tubuh tingginya menghilang dari bangunan putih itu. Saat tiba di rumah, omelan dari ummanya sudah siap menyambut. Kyuhyun hanya bisa mendengarnya dan menanggapi dengan kata ‘ne’. Hari ini untuk pertama kalinya Kyuhyun bekerja di sebuah cabang perusahaan pamannya di Seoul. Kyuhyun diberi kepercayaan untuk mengurus cabang perusahaan advertising sebagai Manager. Semuanya menyambut Kyuhyun ramah. Dengan senyumnya yang sangat manis Kyuhyun memberi hormat pada semua yang telah menyambutnya. Saat istirahat makan siang Kyuhyun memutuskan untuk makan makanan khas Korea di sebuah kedai kecil. Kyuhyun merindukan jajanan Korea yang sudah lama tidak disantapnya. Saat menyadari jam tangannya telah menunjukkan pukul 1 siang, Kyuhyun buru-buru bergegas kembali ke kantor. Ditengah jalan Kyuhyun tidak sengaja menabrak seorang gadis pincang dengan kruk yang memapah kaki kanannya. Semua buah jeruk yang dibawa gadis itu bertebaran di jalan akibat ulah Kyuhyun . “Ah, agaesshi, mianhaeyo. Maaf saya benar-benar tidak sengaja. Saya…..”, kata-kata Kyuhyun terhenti saat mulai menatap wajah gadis tadi. Gadis itu juga terdiam membatu memandang Kyuhyun , namun akhirnya berani mengeluarkan suara. “G..gwen,..gwenchanayo.”, Kyuhyun masih tidak bergeming, tetap memandang lekat gadis di hadapannya. “Ah, mianhaeyo agaesshi.”, kata Kyuhyun saat sadar dari lamunannya. “Wae gurae ? apa saya mengingatkan anda pada seseorang ?”, tanya gadis tadi hati-hati. “Ah..ehhmm..gudae. Memang wajah anda mengingatkan saya pada seseorang, terlebih mata anda. Mata anda sangat mirip. Hanya saja anda….” “Wae ? anda pasti berharap gadis itu gadis yang sempurna kan ? gadis yang cantik, yang dapat berdiri tegak tanpa kruk yang membantunya.” “Ah..mianhaeyo, bukan begitu maksud saya agaesshi.” “Gwenchanayo. Semua orang pasti mengharapkan orang yang dia tunggu bukanlah orang yang mengecewakan kan ? orang yang sesuai dengan harapan kita, supaya penantian kita tidak sia-sia.” “Mwo ? agaesshi,..darimana anda tahu kalau orang yang saya maksud mirip agaesshi adalah orang yang sedang saya tunggu..?” “Ah..ehhmm..itu, saya hanya menebak-nebak saja. Anda terlihat bingung saat melihat saya yang katanya mirip dengan orang yang anda maksud. Anda bingung berarti anda sudah lama kan tidak bertemu dengannya. Ah, sepertinya saya harus segera pergi. Gamsahamnida. Annyeong..!”, gadis tadi buru-buru pergi. “Annye..ong..”, Kyuhyun masih membatu. ‘Mungkinkah dia ?’ Saat menyadari ada yang aneh Kyuhyun segera berlari mencari kemana perginya gadis tadi. Tapi nihil. “Kemana perginya gadis tadi ? kenapa cepat sekali ? mungkinkah ? mungkinkah dia benar-benar Hyori yang aku cari ? Tapi kenapa dia tidak mengenaliku ? memangnya wajahku sudah sangat berubah ? ya tuhan, kalau memang itu Hyori , aku mohon ijinkanlah aku bertemu dengannya. Apapun keadaannya aku akan tetap mencintai Hyori kecilku.” Sementara itu, seorang gadis pincang sedang bersembunyi dibalik truk pengangkut sampah. “Kyunie , ini aku Hyori . Aku ada di dekatmu dan beberapa saat yang lalu kita bertabrakan. Tidak bisakah kamu merasakannya ? Tidak bisakah kamu merasakan jantungku yang berdetak 5 kali lebih cepat ? Kyunie , mianhaeyo. Kamu pasti tidak bisa menerima keadaanku yang buruk ini.”, Hyori menangis dalam diam. Dia merasa sangat bodoh telah menyia-nyiakan kesempatan yang telah ditunggunya selama 11 tahun. <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 ***Kyuhyun POV*** “Apa gadis yang kutemui waktu itu benar-benar Hyori yang aku cari ?” Lagi-lagi perasaan ini selalu menghinggapi pikiranku. Sudah seminggu ini aku selalu memikirkan kejadian itu dan sudah seminggu ini pula aku terus menunggunya di rumah masa depan kami. “ Hyori , aku sudah datang di hari ulang tahunmu.” Apa dia benar-benar melupakanku ? Lalu apa yang harus aku lakukan ? Ah, apa aku datangi saja panti asuhannya ? Tapi kami telah berjanji akan bertemu di tempat itu, bukan di tempat lain. Apa Hyori akan marah kalau aku menemui di tempat lain, karena janjiku ada di tempat itu ? Aku memandang kembali kalung itu. Kalung yang selalu kubawa kemana-mana. Kalung yang selalu menggelantung manis di leherku. Kalung. Apa waktu itu gadis itu memakai kalung yang kuberikan pada Hyori ? ah, ChoKyuhyun babo, kenapa kamu tidak memperhatikannya ? Baiklah aku akan kesana, setidaknya aku harus tahu bagaimana keadaan Hyori , apakah dia baik-baik saja. Setelah berfikir cukup lama akhirnya aku memutuskan untuk mendatangi panti asuhan Hyori . Tidak banyak yang berubah dari panti asuhan ini. hanya saja sekarang lebih ramai. Apa Hyori ada di dalam ya ? dengan yakin kulangkahkan kakiku memasuki pekarangan panti asuhan itu. “Annyeong haseyo.”, sapaku pada seorang gadis yang sedang sibuk menyiram tanaman. “Annye…ong..”, sapa gadis tadi dan terlihat sedikit terkejut saat melihatku. “Kyu..Kyuhyun op..pa ?”, tanyanya terbata-bata. “N..ne. kamu mengenaliku ?”, gadis itu mengangguk. “Kamu..Keroro ? ah, maksudku, Eunri ?”, gadis itu mengangguk lagi. “Ternyata kamu tidak banyak berubah ya Eunri . Dan terima kasih masih mengenaliku.”, aku tersenyum dan memberikan aegyoku padanya. Pipinya sempat memerah, tapi dia terlihat lucu. :p “Op..pa juga tidak banyak berubah. Hanya saja lebih……” “Lebih apa ?” “Lebih tinggi, lebih tampan, lebih manis, dan terlihat lebih cerdas dan berwibawa.”, katanya malu-malu. “YAA, Eunri ah, tidak usah memujiku seperti itu. Hahaha…” “Oppa, Hyori eonnie pasti sangat senang melihatmu seperti ini.”, katanya samar-samar dan aku hampir tidak bisa mendengarnya. “Nde ?” “Ah, aniyaa.. o iya, ada apa oppa datang kemari ?” “Kemari ? ehmm..apa kamu tidak bisa menebak maksud kedatanganku kesini ? kamu tidak mungkin tidak tahu kan ?” “Hyori ..Hyori eonnie ?” “Hemm. Untuk dia aku datang lagi ke Seoul, untuk mencarinya dan untuk….” “Untuk apa oppa ?” “Ah aniyaa, anak kecil sepertimu tidak perlu tahu. Hehe..” “Oppa, umurku sudah 21 tahun, kenapa masih menganggapku anak kecil ?”, katanya merajuk. “Mianhae, aku hanya bercanda. Jadi, apa Hyori ada ?”, tanyaku. Raut wajah Eunri seketika berubah dan dia terdiam. “Eunri ah…” “Oppa, mianhaeyo, aku tidak bisa memberitahukan apa-apa.” “Waeyo ? aku tahu, pasti Hyori yang melarangmu menceritakan semuanya kan ? Eunri ah, kalau kamu memang menyayangi Hyori , biarkanlah dia bahagaia, aku akan membuatnya bahagia Eunri . Aku mohon ceritakan semuanya padaku !” Eunri menahan air matanya. Aku harap dia mau menceritakan semuanya. “Ne oppa. Ayo kita masuk kedalam, aku akan menceritakan semuanya. Tapi oppa janji ya jangan mengatakannya pada Hyori eonnie. Dan oppa juga harus berjanji…….. setelah aku menceritakan semuanya, oppa harus berhenti mencari Hyori eonnie. Oppa sudah terlalu menyakitinya.” “Berhenti mencarinya ? itu hal yang tidak mungkin aku lakukan.” “Kalau begitu lebih baik oppa pergi saja !”, Eunri mulai melangkah masuk. Kutarik lengannya dengan sedikit kasar agar dia berhenti. “Chankamman. Baiklah, asal aku tahu bagaimana keadaan Hyori , itu sudah cukup.”, Eunri mengangguk kemudian menyuruhku masuk ke dalam panti yang sudah lama tidak kumasuki itu. Tempat dimana terakhir kali aku melihat Hyori 11 tahun yang lalu. Aku duduk di kursi jati saat Eunri mempersilahkanku. “Jadi, apa sekarang Hyori baik-baik saja ?” “Dia…dia selalu mengatakan kalau dia baik-baik saja. Tapi matanya tidak pernah bisa berbohong. Aku tahu dia sangat menderita.”, aku tertegun mendengar penjelasannya. Apa menderita gara-gara aku ? “Setelah oppa pergi, di hari pertama eonnie masuk sekolah menjadi siswi SMP, teman-temannya sudah menganiayanya tanpa rasa kasihan. Tidak ada yang melindunginya. Saat itu eonnie pulang dengan wajah memerah penuh luka, seperi luka hantaman, dan lagi, baunya busuk sekali. Teman-temannya melemparinya dengan telur busuk oppa.” Cukup Eunri , jangan ceritakan lagi penderitaan Hyori , aku mohon. “Penderitaan eonnie terus berlangsung oppa. Di hari yang lain, seorang siswa membakar isi tas eonnie dan menggantungkan tasnya diatas pohon ek. Malah teman-temannya pernah melempar eonnie ke dalam selokan yang saat kotor, memukuli eonnie, mengejek eonnie. Yang jelas, eonnie selalu pulang dengan air mata. Dia selalu menangis.” Hyori , semenderita itukah hidupmu ? apa karena tidak ada aku yang melindungimu ? “Dan, oppa harus tahu kalau sekarang eonnie……” “Wae ? kenapa Hyori ?”, tanyaku antusias. “Eonnie, ca….cat.”, JLEDAAARR… seperti disambar petir rasanya saat mendengar pengakuan Eunri . Hyoriku cacat ? tapi bagaimana bisa ? aku menutup mulutku rapat-rapat. Air mataku hampir menetes tapi aku berusaha menahannya. “Apa yang terjadi padanya ?” “Saat Hyori eonnie mengejar mobil oppa yang mulai menjauh, dia tidak sadar kalau dia tidak memakai alas kaki saking buru-burunya. Di tengah jalan kakinya menginjak paku payung yang sudah karatan oppa. Awalnya rasa sakit itu biasa saja, hanya rasa nyeri katanya. Tapi tiga bulan kemudian kakinya membengkak dan tidak bisa digerakkan. Ternyata… ternyata Hyori eonnie terkena tetanus.”, Eunri menghentikan kata-katanya dan mulai menangis. Aku ? aku juga tidak bisa menahan air mataku. Tanpa sadar bulir-bulir air ini menetes dengan sendirinya. Jadi.. jadi gara-gara aku Hyori …. “Saat itu dokter memvonis kalau kaki kanan Hyori eonnie sudah tidak bisa berfungsi dengan optimal, syaraf-syaraf kakinya sudah sangat rusak karena dia terlambat menyadari virus itu.” Jadi benar ? gadis pincang yang aku temui waktu itu benar-benar Hyori ? “Oppa. Hyori eonnie selalu menunggumu. Dengan perasaan berbunga-bunga dia datang ke tempat yang katanya adalah rumah masa depan kalian satu tahun yang lalu. Dia menunggumu seharian malam itu sampai dia tidak pulang ke rumah. Saat itu, lagi-lagi dia harus pulang dengan air mata. Dia sangat kecewa padamu oppa. Tapi.. dia tidak bisa untuk tidak menunggumu.” “Aku selalu pergi ke tempat itu, tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya ? kalau dia menungguku seharusnya dia selalu datang kan ?” “Oppa.. Hyori eonnie selalu datang ke tempat itu tanpa oppa sadari. Setiap hari dengan diam-diam dia selalu mengamati oppa yang sedang terduduk di sofa menunggunya.” “Lalu ? kenapa dia tidak menemuiku ?”, nadaku meninggi. Aku sangat kecewa padamu Hyori . “Itu karena…..”, kata-katanya terhenti. “Itu karena eonnie tidak ingin oppa melihat keadaannya yang mengecewakan. Eonnie takut oppa akan kecewa melihat Hyori kecil oppa tumbuh menjadi yeoja yang menyedihkan. Dan lagi, Hyori eonnie merasa dirinya sangat jauh dari kata cantik dan saat dia melihat oppa yang tumbuh menjadi namja yang sempurna, rasa minder itu muncul. Eonnie takut oppa tidak mau lagi berteman dengannya lagi kalau oppa tahu bagaimana keadaannya.” “Dasar bodoh. Kamu benar-benar bodoh kim Hyori . Sedangkal itukah pemikiranmu terhadapku ? kamu pikir aku ini sahabat macam apa hah ?”, aku menangis, aku sudah tidak tahan. “Oppa…” “Benar, aku kecewa padamu. Sangat kecewa Hyori . Bukan karena fisikmu, tapi karena pola pikirmu. Asal kamu tahu, aku siap menerima keadaanmu apapun itu. Aku siap menerima semua kekuranganmu. 11 tahun ini aku selalu menutup hatiku untuk yeoja lain, karena masih ada kamu di dalamnya, dan aku selalu menunggu saat dimana aku bisa bertemu denganmu dan mengatakan semuanya. Tapi kenapa ? WAE ?” “Oppa… sudahlah oppa.” “Eunri ah, sekarang Hyori tinggal dimana ? dia masih tinggal disini ?” “Aniyaa oppa. Dua tahun setelah kepergian oppa dia diasuh oleh sepasang kakek nenek. Dia tinggal tidak jauh dari sini.” “Baiklah.” “Oppa tidak akan menemuinya kan ? oppa sudah berjanji kan ?” “Ne, aku tidak akan menemuinya. Ini semua kemauannya kan ? O iya, dua bulan bulan lagi aku akan kembali ke Swiss. Percuma saja aku berada disini jika aku tidak bisa menemukan apa yang aku cari. Eunri ah, sampaikan salamku padanya ya. Katakan kalau aku sangat menyayanginya dan perasaan itu tidak pernah berubah sedikitpun sejak 11 tahun yang lalu. Annyeong.” “Annyeong.”, jawabnya. Dengan langkah gontai aku meninggalkan tempat itu. Hyori , tahukah kamu bahwa hidupku akan jauh berbeda setelah ini ? ***End of POV*** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 Setelah kepergian Kyuhyun , seorang gadis pincang keluar dari persembunyiannya. Dia melangkahkan kaki dan kruknya memasuki bangunan tua itu sambil menangis. “Eonnie..”, panggil seseorang, namun gadis itu tetap melangkahkan kakinya masuk, kemudian duduk di tempat Kyuhyun duduk sebelumnya. “Dia tadi duduk disini kan ? aku bisa merasakan kursi ini masih hangat. Aku tidak bisa merasakan kehangatan darinya lagi sejak 11 tahun yang lalu.”, kata-katanya terdengar parau. Dia memandang nanar semua yang ada di hadapannya. “Eunri ah, kenapa kamu menceritakan semuanya ?”, tanyanya dengan suara yang lemah. “Eonnie, mianhaeyo. Hanya saja.. aku merasa Kyuhyun oppa harus tahu bagaimana keadaan orang yang disayanginya.” “Gwenchana. Terima kasih telah menceritakan semua penderitaan hidupku, jadi aku tidak usah menceritakannya lagi padanya.” “Eonnie, apa tidak seharusnya kamu menemuinya ? setidaknya untuk yang terakhir kalinya sebelum dia kembali ke Swiss. Dan supaya semua penantian eonnie tidak sia-sia.” “Menemui ? dengan keadaan seperti ini ? andwae, aku tidak akan menemuinya.” “Tapi eonnie dengar sendiri kan tadi. Kyuhyun oppa bisa menerima keadaan eonnie.” “Aku tidak yakin. Dia pasti hanya ingin menyenangkan dirinya sendiri. Setelah melihat bagaimana keadaan yang sebenarnya, aku tidak yakin dia bisa konsekuen dengan perkatannya.” “Eonnie….” “Sudahlah Eunri . Lebih baik begini kan. Dia pergi dan aku tidak akan melihatnya lagi, dia juga tidak akan melihatku lagi. Mungkin sekarang dia sangat membenciku dan akan berusaha melupakanku.” “EONNIE, DENGARKAN AKU !”, Eunri mulai berteriak. Hyori terperangah mendengar teriakan dongsaengnya. “Eonnie, tahukah eonnie kalau eonnie sangat cantik ? eonnie sangat manis dan eonnie sangat sempurna, apa eonnie tahu ?” “Eonnie, aku bisa melihat semua kecantikan dari dalam diri eonnie dan aku yakin Kyuhyun oppa juga bisa melihatnya. Eonnie, setelah ini terserah apa yang akan eonnie lakukan. Yang jelas, jangan pernah datang padaku sambil menangis dan merutuki kebodohan yang telah eonnie perbuat.”, Eunri pergi dari hadapan Hyori yang masih membatu. Kata-kata Eunri terus berputar di kepala Hyori . “Apa aku benar-benar bodoh ?” <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 Kyuhyun melangkahkan kakinya memasuki rumah mewahnya yang bak istana. Dia sudah memantapkan hatinya, dia akan berusaha melupakan Hyori dan menjalani persetujuan yang telah dia dan orangtuanya sepakati. “Kyuhyun ah..”, panggil appa Kyuhyun dari ruang tengah. “Ne appa, umma, wae gurae ?”, Kyuhyun melangkahkan kakinya mendekati orang tuanya yang tengah duduk di sofa. “Eotteokhae ? apa kau sudah menemukannya ?” “Belum appa. Dan sepertinya aku tidak akan menemukannya.” “Kalau begitu kau akan menjalani kesepakatan kita kan ? batas waktumu sampai bulan ini kan, dan kalau tidak kamu harus menerima pilihan appa dan umma.” “Ne appa, terserah kalian. Aku ke kamar dulu.”, dengan lemas Kyuhyun beranjak dari duduknya dan melangkah menyusuri anak tangga menuju kamarnya. Kyuhyun duduk di sudut ranjangnya sambil terus menatap nanar kalung miliknya. “Hyori-ah, waktuku sudah habis. Appa dan umma telah memberiku waktu sejak 1 tahun yang lalu untuk mencari gadis yang aku cintai. Padahal aku hampir mendapatkannya, tapi ternyata aku harus melepaskannya. Sial….. Kalau sampai bulan ini aku tidak segera mengenalkan gadis yang kucintai pada appa dan umma, maka mereka akan menjodohkanku dengan Kwon Yuri, anak dari sahabat appa dan bulan depannya aku akan bertunangan dengannya kemudian kembali ke Swiss untuk melupakanmu. Hyori-ah, tahukah kamu kalau tidak pernah ada yeoja yang aku cintai selain kamu ? tahukah kamu Hyori ? Hyori-ah, kunci hatiku masih tertutup karena kamu masih memegangnya. 11 tahun yang lalu aku berharap bahwa saat ini kamu telah membuka kalung ini dan mengetahui perasaan yang sudah aku simpan selama 11 tahun untukmu. Tapi sekarang semuanya tidak berarti kan, bahkan kamu tidak mau bertemu denganku. Annyeong Hyori , hati ini tidak akan terbuka sebelum sang pembawa kunci yang membukanya.” Kyuhyun meletakkan kalung itu di sebuah laci kecil yang terdapat di sebuah meja kecil disamping ranjangnya. Kyuhyun menutup laci itu dengan perasaan tidak rela. Menutup laci itu, mungkin dapat diartikan dengan menutup hatinya. <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 “Kyuhyun ah, eotteokhae ? kamu sudah siap kan untuk pertunanganmu siang ini ?” “Ne umma. Tapi umma, biasakah aku pergi ke suatu tempat sebelum pertunangan itu dimulai ? aku berjani aku akan datang tepat waktu ke acara pertunangan itu umma.” “Ne, baiklah. Tapi ingat, jangan sampai telat ya, waktu pertunanganmu 3 jam lagi.” “Hemm. Aku pergi dulu umma, annyeong.” Kyuhyun melajukan audi hitamnya menuju rumah yang dulu sempat dia harapkan menjadi rumah masa depannya dengan Hyori . Kyuhyun mulai turun dari mobilnya yang diparkirkan cukup jauh dari rumah itu, kemudian mulai melangkah masuk memasuki tempat penuh kenangan itu. Kyuhyun duduk diatas sofa dan tertunduk memandangi kalung yang sempat dia simpan sebulan ini di dalam laci. Kyuhyun menatap lekat-lekat kalung itu. “Hyori-ah, kalau kamu datang hari ini, aku akan membatalkan semuanya. Aku akan membatalkan pertunanganku dengan gadis yang tidak aku cintai dan membawa dirimu yang apa adanya menemui orang tuaku dan memperkenalkanmu sebagai gadis yang telah aku tunggu selama ini…. Aku mohon Hyori , kali ini datanglah padaku, aku mohon untuk kali ini saja, aku mohon !” Kyuhyun menggenggam erat-erat kalung ditangannya dan terus berharap bahwa Hyori akan datang dan membukakan kalung itu untuknya hari ini. ++sementara itu++ “Eonnie, aku dengar hari ini Kyuhyun oppa akan bertunangan kan ?”, Eunri memasuki kamar Hyori dan menghampiri Hyori yang terduduk lemas disamping ranjangnya. “Eonnie, apa eonnie yakin eonnie tidak mau menemui ? mungkin hanya untuk sekedar mengucapkan selamat ?”, Hyori masih terdiam dan tidak menggubris perkataan Eunri . “Eonnie, eonnie masih ingat kata-kata Kyuhyun oppa, kalau hanya eonnielah yang bisa membuka hatinya, karena eonnie yang membawa kuncinya. Apa eonnie tega membiarkan hati Kyuhyun oppa terus tertutup, bahkan untuk calon tunangannya ?” Hyori mulai menegakkan tubuhnya, berusaha mencerna kata-kata Eunri dengan kepalanya yang masih pusing. “Benar, aku harus menyerahkan kunci ini pada Kyuhyun . Dia harus bisa membukakan hatinya untuk wanita lain. Ya, aku harus menemuinya.” Hyori segera beranjak dan mengambil kruknya. Berdandan ala kadarnya kemudian melangkah pergi meninggalkan Eunri . pergi ke rumah Kyuhyun , tempat sekaligus diadakannya acara pernikahan Kyuhyun . Namun sayang, hasilnya nihil. Setelah bertanya pada orangtua Kyuhyun , ternyata kata mereka Kyuhyun sedang pergi ke suatu tempat. Dengan susah payah Hyori kembali menyeret kruknya dan melangkahkan kaki kirinya. ‘Apa mungkin dia pergi ke tempat itu ? tapi untuk apa lagi dia kesana ?’, pikir Hyori . Hyori pergi ke tempat itu, tempat dimana dia selalu menunggu Kyunienya. Dengan perlahan Hyori memelangkahkan kakinya dan menarik kruknya menaiki beberapa anak tangga sebelum akhirnya tiba di depan pintu masuk rumah itu. ‘Apakah Kyuhyun benar-benar menungguku ?’, pikir Hyori lagi. ‘Ya, aku harus menyerahkan kalung ini.’ Dengan mantap Hyori mulai membuka pintu rumah itu. Saat mendengar pintu rumah terbuka, Kyuhyun segera mengalihkan pandangannya menuju pintu. Betapa terkejutnya dia saat melihat Hyori telah berdiri di daun pintu dengan kruk yang membantu memapah kaki kanannya. Hyori terlihat sangat manis dengan setelan putih-putih yang dia kenakan, membuat Kyuhyun terpesona untuk sejenak. Kyuhyun tidak bisa berkata-kata. Dia bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menghampiri Hyori yang masih terdiam. Hyori pun juga berusaha melangkahkan kakinya mendekati Kyuhyun . “Hyoo..Hyori ?” "Kyunie …”, Hyori memasang senyum termanisnya dan dibalas oleh Kyuhyun . “Hyori-ah, sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu dan mendengarnya langsung dari mulutmu.”, Hyori hanya tersenyum menganggapi kata-kata Kyuhyun . “Hyori , kenapa kamu bisa tahu aku ada disini ?” “Aku selalu bisa menemukanmu Kyunie , apa kamu lupa ?” “Ne. O iya, lama kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu ?”, tanya Kyuhyun lemah, masih dengan persaan tidak percaya bahwa saat Hyori benar-benar ada di hadapannya. “Seperti yang kamu lihat, tidak begitu baik. Tidak begitu baik saat kamu mulai meninggalkanku Kyunie .” “Mianhae.” “Gwenchanayo Kyunie . Aku sudah cukup senang melihatmu tumbuh menjadi namja yang sempurna.” “Aku bukan namja sempurna tanpa ada kamu disisiku Hyori .”, Hyori terdiam mendengar perkataan Kyuhyun . “Aku datang kesini, selalu datang ke tempat ini, hanya untuk menyerahkan ini !”, Kyuhyun mengeluarkan kalung dengan bandul persegi panjang yang selalu dibawanya dari saku jas hitamnya. “Kyunie ….” “Hyori-ah, sudah saatnya kamu menggunakan kunci itu, bukalah !”, Kyuhyun masih menyodorkan kalung itu pada Hyori sambil tersenyum sangaaat manis. Dengan ragu-ragu Hyori mengambil kalung itu dan mulai mengeluarkan kalung dengan bandul kunci dari sakunya. “Aku juga ingin menyerahkan ini.” “Gunakan kunci itu sekarang !”, Hyori mengambil kalung yang disodorkan Kyuhyun dan perlahan mulai membuka kotak persegi yang menjadi bandul kalung Kyuhyun . Terdapat sebuah kertas kecil yang dilipat rapi di dalamnya. Hyori bingung dan terus memandangi kertas itu. “Bukalah Hyori , maka kamu akan tahu semuanya !”, seru Kyuhyun . Hyori pun menuruti perintah Kyuhyun . Hyori mulai membuka kertas yang dilipat itu dan sangat terkejut membaca tulisan hangul yang cukup berantakan dari tangan seorang bocah berumur 12 tahun yang ditulis 11 tahun yang lalu. ‘SARANGHAE KIM HYO RI… ^_^’ menutup mulutnya yang menganga, sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan menemukan tulisan ini. “Hyori-ah, itulah perasaanku padamu 11 tahun yang lalu, bahkan sampai saat ini. Saranghae Kim Hyori , saranghae.”, air mata Hyori mulai menetes. “Kyunie , tapi…” “Aku sudah membuat perjanjian dengan hatiku sendiri, kalau hari ini kamu datang menemuiku dan membukakan kalung ini untukku, maka aku akan membatalkan pertunanganku dan akan menikahimu sebagai gadis yang sangat aku cintai.” “Kyunie , tapi….” “Aku tidak peduli apapun keadaanmu Hyori . Bagiku kamu tetap yeoja paling cantik. Aku tidak peduli meskipun kamu tidak bisa berjalan dengan sempurna. Kamu bisa menggunakan kaki kananku sebagai pengganti kaki kananmu. Aku akan selalu ada disampingmu dan akan selalu menopangmu Hyori .”, ucap Kyuhyun mantap. “Apa kamu tidak akan mengingkari janjimu lagi ?’, tanya Hyori sedikit ragu. “Aniyaa. Aku akan selalu menepatinya. Hyori-ah, saranghae.” “Na..na ddo Kyunie , jeongmal saranghaeyo.” Dengan segera Kyuhyun membawa tubuh Hyori kedalam pelukan hangatnya. Dapat dia rasakan Hyori menangis disana. “Hyori-ah, sekarang, meskipun aku melihatmu menangis, aku tetap tidak akan meninggalkanmu.”, Hyori hanya mengangguk mendengar kata-kata Kyuhyun . “Hyori-ah, would you marry me ? would you be mine ?”, tanya Kyuhyun dalam pelukanku. Cukup lama Hyori berfikir untuk menjawab semua perkataan Kyuhyun . “Ne, i..i do Kyunie .” “Gomawo..”, dalam pelukan Kyuhyun , perlahan Hyori melepaskan kruk yang selalu menemaninya hingga terjatuh ke lantai. Saat ini dia tidak memerlukan kruk itu lagi, karena akan ada Kyuhyun yang selalu menopangnya. <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 “YAA…. Hyun ri-ah, jino ah, jangan lari-lari di dalam rumah seperti itu !” “Ne appa. Oppa, kita bermain di taman belakang saja ya !”, ajak Hyun ri. “Ne. Appa, umma, kami ke taman belakang dulu ya !” “Ne, hati-hati.”, jawab Kyunie . “Sebentar lagi ya jagi. Sebentar lagi aku akan menurunkanmu !”, ucap Kyuhyun pada wanita yang ada dalam gendongannya. “Ne, yeobeo. Hati-hati.” Dengan hati-hati Kyuhyun menggendong tubuh lemah Hyori menyusuri anak tangga menuju lantai dasar. Kyuhyun membawa Hyori duduk di sebuah gazebo yang ada di taman belakang rumah mereka. Sambil tersenyum mereka memandang kedua malaikat kecil mereka yang sedang bermain dengan gembira. “Yeobeo, gomawoyo. Gomawoyo telah menepati janjimu untuk membuat rumah ini menjadi rumah masa depan kita.” “Gwenchana. Terima kasih juga karena kamu telah menepati janjimu untuk hidup di rumah masa depan kita bersamaku. Saranghae jagiya.” “Na ddo…” ^_^ THE END

0 komentar:

Post a Comment

12.22.2011

just with you part 2-END




Title : Just Love With You

Author : Bunny_choLee

Main Cast :Kim Hyori ,Cho kyuhyun

support Cast: Lee Eun Ri, Kim Sarang , Park yuna, Lee yoo hee , Eunhyung, Jung Yunho, shim Changmin

Genre : Romance, Friendship,Family

Length : two shoot

Rate : PG+13/PG+15

Disclaimer : Plot milik saya, pemainnya milik mereka sendiri dan Tuhan…

Hari pertama di SMP, Hyori merasakan ada yang salah dengan semuanya. Semuanya aneh. Semuanya terasa menakutkan tanpa Kyuhyun disisinya. Kyuhyun sangat penting bagi hidup Hyori , tapi mulai sekarang sampai sepuluh tahun ke depan Hyori harus terbiasa hidup tanpa Kyuhyun lagi.

“Hai Hyori ..”, sapa Yuna dan antek-anteknya.

“Kalian lagi ?”

“Iya ini kami. Waahh senang sekali rasanya kita bisa satu sekolah lagi ya. O iya aku dengar Kyuniemu itu sudah pindah ke Jepang ya ? ckckckck..kasian, berarti sekarang Kim Hyori sendirian ya ? bagaimana kalau kamu bergabung denganku, Yoohee, Changmin, dan Yunho ?”

“Ah, tidak usah repot-repot, aku….”

“Ah, ikut kami saja, ayo..!!”, paksa Yuna sambil menyeret tubuh Hyori .

‘Kyunie , aku mohon kali ini tolong aku..!!’, teriak Hyori dalam hati.

“Kenapa kita kesini ?”

“Ini tempat favoritmu kan Hyori ? bukankah kamu selalu menyukai tempat yang sepi ?Changmin, mana talinya ?”, seru Yoohee.

“Ta..tali..? untuk apa ?”, tanya Hyori bingung.

“Untukmu.”


“Ahhh…lepaskan..!!!”, teriak Hyori saat keempat anak itu menarik paksa tubuh Hyori ke sebuah pohon dan mengikatkan tubuh mungil Hyori disana.

“Apa yang akan kalian lakukan ? kenapa kalian jahat padaku ? kenapa ?”

“Kenapa kami jahat padamu ? perasaan semua orang tidak ada yang menyukaimu. Pertanyaan yang benar adalah, adakah orang yang menyayangimu Kim Hyori ? ada tidak ?”

“Itu.. ada kok..”

“Nugu ? Kyuhyun ? dimana dia sekarang ? kalau dia memang menyayangimu dia tidak akan menginggalkanmu sendirian. Araseo ?”

“Ayo chingudeul, kita mulai permainannya !”

“Yuna aku mau wajahnya ya !”, seru Yoohee.

“Ehhmm..kalau begitu aku mau dadanya.”, seru Changmin kemudian.

“Lalu aku apa ya ? aku perutnya saja lah.”, seru Yunho.

“Ah kalian, ayo bertaruh, siapa yang bisa mengenainya tepat dihidungnya dia yang menang dan yang kalah harus mentraktir ramen. Eotteokhae ?”, usul Yuna .

“Baik, kami setuju.”

“Ap..apa yang akan kalian laku…”, kata-kata Hyori terhenti saat berbutir-butir telur busuk menghujam wajahnya. Hyori tidak bisa melakukan apapun karena saat ini tubuhnya sudah benar-benar tidak berdaya. Dia hanya bisa menangis, menangis dalam diam saat semua orang menganiayanya.

‘Kyunie , tolong aku…!!!’, jerit Hyori dalam hatinya, berharap Kyuhyun akan datang menyelamatkannya dari kekejaman makhluk-makhluk biadab ini.

‘Kyunie , ini masih hari pertama. Bagaimana 10 tahun lagi ? apa aku masih bisa bertahan ? Kyunie aku mohon, aku sangat membutuhkanmu !’

<3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 SEOUL, 2011 “Hyori eonnie, saenggil chukaeyo ..!!!” “Eunri ah. Waahh,.. gomawoyo, kamu sampai memberiku kue ulang tahun ?” “Hehehe… ne eonnie. Semoga eonnie suka ya ! ayo cepat tiup lilinnya dan buat permohonan eonnie !” “Permohonan ?” “Ne eonnie, permohonan. Kajja !” ‘Permohonan ? setelah semua permohonanku tidak pernah terkabul aku masih pantas untuk memohon ?’, batin Hyori . “Kajja eonieee…!!!” “Ah ne…” ‘Tuhan, aku mohon supaya Kyuhyun benar-benar menepati janjinya untuk menemuiku hari ini !’ Huuuuhhh… Hyori meniup lilin 22 miliknya. “Waaahh…ayo eonnie kita makan kuenya bersama-sama. Ini kue mocca kesukaan eonnie kan.” “Ini bukan hanya kue kesukaanku, tapi juga kesukaan…..” “Eonnie, masih mengingat Kyuhyun oppa ?” “Ne. Apa menurutmu dia akan menepati janji masa kecilnya ? mungkin saja sekarang dia sudah melupakan janji itu. Biar bagaimanapun, itu adalah janji yang dibuat oleh bocah ingusan.” “Eonnie pernah bilang kalau eonnie selalu mempercayai Kyuhyun oppa. Kali ini eonnie juga harus percaya.” “Begitu ya ?” “Ne. nanti sore eonnie harus datang ke tempat itu dan memastikan Kyuhyun oppa akan menepati janjinya atau tidak.” “Gomawo Eunri ah.” ^_^ <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 ***Hyori's POV*** Aku ragu. Haruskah aku tetap pergi ke tempat itu ? tapi mana mungkin aku tahu Kyunie menungguku atau tidak kalau aku tidak datang kesana ? bagaimana jika dia tahu keadaanku sekarang ? dia pasti tumbuh menjadi namja yang tampan dan manis. Sedangkan aku ? aku hanya gadis lemah, cupu, dan lagi…aku cacat. Jika dipandang sebagai seorang yeoja, aku sangat jauh dari kata cantik. Tapi Kyunie orang yang baik kan ? dia tidak akan memilih-milih teman kan ? ya, dia pasti masih jadi Kyunie yang baik seperti dulu, aku yakin. Kupandang lekat-lekat kalung pemberiannya 10 tahun yang lalu. Kalung yang katanya adalah kunci hatinya. Saat itu aku tidak tahu apa maksud perkataannya. Tapi sekarang aku sudah dewasa dan aku tahu apa jawabannya. Mungkinkah dia memiliki perasaan yang sama denganku ? tapi itu sepuluh tahun yang lalu. Mana mungkinkan perasaannya tidak berubah ? di Swiss pasti banyak gadis cantik dan dia tidak mungkin tidak tergoda. Oh tuhan, eotteokhae ? eotteokhajyo ? haruskah aku menganggap janji bocah berumur 12 tahun sebagai janji seorang pria ? Huuhhh……..dengan perasaan berdebar mulai kubuka pintu rumah impian kami. aku selalu mengunjungi tempat ini untuk mengenang masa laluku bersama Kyuhyun , tapi kali ini rasanya berbeda. Ditempat ini aku akan bertemu dengannya lagi. Apa dia sudah menungguku di dalam ? Kuedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Kosong, tidak ada siapapun. Aku duduk di sofa yang masih tertutup kain putih penghalang debu. Tidak ada yang aku rubah meskipun selama 10 tahun aku terus datang ke tempat ini. “Kyunie , kamu pasti datang kan ?” Sudah dua jam aku menunggunya dengan perasaan harap-harap cemas. Sepertinya memang benar, dia telah lupa dengan janji kecilnya. Kenapa kamu begitu bodoh Hyori mau mempercayai perkataan bocah berumur 12 tahun ? Kulirik jam tangan tanganku, jarum jam telah menunjukkan pukul 6 sore waktu Seoul. Kyunie , ini sudah malam. Apa ini berarti kamu tidak akan datang ? andwae andwae, kamu bilang akan datang tanggal ini kan ? ini masih tanggal ulang tahunku, aku akan menunggumu sampai tanggal berubah. Pukul 9 malam. Kamu pasti datang kan Kyunie ? iya kan ? ya, ini masih tanggal yang sama, masih ada sisa waktu 3 jam lagi. Aku akan menunggumu 3 jam lagi Kyunie . Aku terus menunggu, menunggu, dan menunggu dalam kegelapan. Saat ini waktu telah menunjukkan pukul 00.30. Dia benar-benar membuatku kecewa. Tanpa sadar emosi rasa kecewaku menyebabkan air mata ini jatuh dengan sendirinya tanpa perintah. “Kyunie , kenapa kamu selalu membuatku menunggu ? kurang lamakah penantianku selama 10 tahun ? apa itu kurang lama ? Kamu tahu kan aku paling tidak suka menunggu, kalau kamu sahabatku seharusnya kamu tahu itu. Tapi kamu satu-satunya orang yang selalu membuatku menunggu, yang mampu membuatku mau menunggu. Kyunie , seharusnya aku tidak pernah mempercayai janjimu. 10 tahun itu waktu yang cukup untuk merubahmu menjadi Kyuhyun yang lain, bukan Kyunieku yang dulu lagi. Kyunie , aku membencimu. Kamu pembohong. Sekarang, rumah ini bukan rumah masa depan kita lagi. Semuanya Bull Shit. AArrrgghh….” Aku meninggalkan rumah itu dengan langkah terhuyung-huyung. Meninggalkan semua kenangan yang semula merupakan kenangan indah, menjadi kenangan pahit yang sangat menyiksaku. Kyunie aku membencimu. Ingin kulempar kalung pemberiannya, tapi kenapa gerakanku selalu memberat, seolah-olah tidak rela. Baiklah aku akan menyimpannya, setidaknya aku bisa menganggap pernah ada namja bernama Cho Kyuhyun dalam hidupku yang berantakan. ***End of POV*** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 +++++1 year later+++++ ***Kyuhyun’s POV*** Kulangkahkan kakiku keluar bandara. Udara musim gugur ini. hahh, sudah lama aku tidak merasakannya, sejuk sekali. Kuhirup udara sebanyak-banyaknya, aku sangat merindukannya. 11 tahun jauh dari kampung halamanku, ternyata Seoul telah berubah jadi kota yang sangat indah, seindah masa laluku. Hyori-ah, aku datang untuk menemuimu. Apa kamu masih tetap menungguku ? menunggu ? apa mungkin dia masih mau menungguku satu tahun lagi ? coba saja waktu itu serangan jantung appa tidak kambuh, aku pasti akan menemuimu tepat waktu Hyori . Mianhae. Tempat tujuan awalku, tentu saja ke rumah masa depan kami. Aku turun dari taksi dan mulai memandang daerah sekitarku. Sama sekali tidak berubah, hanya saja, sepanjang jalan ini sudah ada lampunya, dan lagi sudah ada beberapa rumah yang berdiri kokoh di sekitar sini. Tapi rumah ini, sama sekali tidak berubah, hanya saja lebih banyak tumbuhan alamanda yang merambat kemana-mana. Kubuka lebar-lebar pintu kayu jati bercat putih dihadapanku. Ruangan ini, masih sama, letak perabotannya, aku hafal persis dan sama sekali tidak berubah. Apa Hyori tidak pernah mengunjungi tempat ini ? Aku berkeliling menyusuri setiap sudut rumah masa depan kami. Disetiap sudut juga aku selalu menemukan kenanganku bersamanya. Langkahku terhenti saat menatap air mancur di taman belakang. Dulu Hyori pernah menyiramku dengan air itu, dan akhirnya kami saling balas menyiram satu sama lain. Hah, lucu sekali. Aku duduk di sofa yang masih tertutup kain putih. Terus memandang sekelilingku, mengingat-ingat kenangan masa laluku bersama Hyori . Semuanya benar-benar terasa sama. Bahkan saat ini aku seperti melihat film tentang masa laluku. Hahaha, lucu sekali kalau mengingatnya. Apa Hyori bisa bertahan dalam waktu 10 tahun tanpa aku yang selalu melindunginya ? Ah, pasti bisa, diakan yeoja yang kuat. Ah, apa ini ? Kutemukan secarik kertas yang tidak sengaja kududuki. ‘Kyunie , aku menunggumu hari itu. Aku menunggumu seharian di hari ulang tahunku. Tapi lagi-lagi kamu harus menyakitiku di hari yang paling penting dalam hidupku. Kamu masih seperti Kyunieku yang dulu kan ? yang selalu menepati janji. Hatiku berkata kalau sekarang kamu sudah berubah jadi Kyunie yang tidak aku kenal. Tapi hati kecilku selalu menuntut agar aku mempercayai janji bocah berumur 12 tahun yang diucapkannya 10 tahun yang lalu. Lalu mana yang benar ? hati kecilku atau apa ? Kyunie , kamu selalu membuatku menunggu, menunggumu 10 tahun sudah membuatku kebal. Meskipun pada hari itu aku sempat memutuskan untuk melupakan semuanya, tetapi lagi-lagi hati kecilku berkomando untuk selalu menunggumu. Apa hati kecilku selalu benar ? Kyunie , setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahun aku akan menunggumu. Selalu. Kamu pasti datang kan ?’ Kutatap lekat-lekat kalung yang berada didalam genggamanku. “Yoo..na..mianhae, aku membuatmu semakin menderita. Hati kecilmu benar Hyori , 100% benar. Chankamman, dia bilang dia selalu menungguku. Sampai sekarang dia akan menungguku kan. Ya aku yakin, aku pasti bertemu dengan Hyori . Hari ini aku akan bertemu dengan pemegang kunci hatiku.” **End of Kyuhyun POV****** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 *Hyori'sPOV*** Ini hari ulangtahunku yang ke-23. Apa dia akan datang tahun ini ? aku harus ke tempat itu untuk memastikannya. Dengan tertatih-tatih aku mulai melangkah, menuju tempat perjanjian kami. satu tahun yang lalu seharusnya aku mulai melupakannya kan. Tapi itu adalah hal yang tidak akan pernah bisa aku lakukan. Aku terlalu mempercayai seorang Kim Kyuhyun . Dengan perlahan kunaiki 5 buah anak tangga menuju pintu masuk. Kenapa pintunya tidak tertutup rapat ya ? apa… ah, siapa yang duduk di sofa itu ? apakah itu Kyunie ? Aku bersembunyi dibalik jendela, mengamati siapakah namja yang duduk diatas sofa di ruang tengah rumah kami. Oh tuhan, benarkah itu Kyuhyun ? Kyuhyun sahabatku yang 11 tahun lalu meninggalkanku ? dia..dia terlihat sangat sempurna. Dengan kemeja putih yang dipadu blazer hitam legam yang membalut tubuh kekarnya, dia terlihat begitu menawan. Dia tumbuh menjadi namja yang tinggi, tampan, dan manis. Tuhan, terima kasih telah merawat Kyunie dengan baik. Terima kasih karena engkau telah memberi Kyuhyun berkah seperti ini. Terima kasih telah membuat Kyuhyun selalu sehat dan segar. Tapi apa aku masih layak berada disisinya ? disisi namja sesempurna Kyuhyun ? Aniyo.. Kyuhyun tidak boleh melihat keadaanku sekarang. Dia pasti sangat kecewa jauh-jauh datang kesini hanya untuk menemui yeoja jelek sepertiku. Tidak boleh, lebih baik Kyuhyun tidak pernah bertemu denganku. Melihatnya saat ini sudah cukup membuktikan kalau dia baik-baik saja. Ya, mengetahui bahwa keadaannya baik-baik saja itu sudah cukup. Aku harus pergi dari kehidupan Kyuhyun yang sempurna. Harus.. ****End of Hyori POV*** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 Kyuhyun terus menunggu kedatangan Hyori . Rasa percayanya pada Hyori masih tetap tersimpan di dalam lubuk hatinya. “Kim Hyori . Tolong bukalah pintu hati ini ! Sudah cukup aku menutupnya selama 11 tahun dan tidak pernah membiarkan yeoja lain membukanya selain kamu. Kim Hyori , 11 tahun adalah waktu yang lama untuk memendam perasaan ini. Aku hanya ingin mengatakan satu kata padamu. Aku rela meskipun itu harus menjadi kata-kata terakhirku. Aku mohon Hyori , aku mohon datanglah !”, Kyuhyun masih tetap duduk tertunduk meskipun ruangan yang dia tempati saat ini mulai menggelap. Dia tidak peduli, yang dia butuhkan hanya cahaya dari Hyori , bukan cahaya darimanapun. “Kejadian 11 tahun lalu, bisakah terulang lagi ? kamu berteriak-teriak memanggil namaku dengan perasaan khawatir sambil mengedarkan lampu senter kecilmu ke seluruh ruangan. Dan akhirnya kamu berhasil menemukanku sedang menggigil ketakukan dibawah kolong meja di lantai atas. Aku mohon Hyori , temukanlah aku kali ini. Aku mohon !” Tanpa sadar, Kyuhyun yang kelelahan mulai tertidur di ruangan gelap itu. Dalam mimpinya lagi-lagi kenangan-kenangan manisnya bersama Hyori muncul. XXXXXXXXXXX Sinar matahari masuk melalui celah-celah kecil, menyorot wajah Kyuhyun yang sedang tertidur lelap dengan mimpi indahnya. Kyuhyun terbangun saat mulai silau dengan sinar sang surya. “Ah, apa aku tertidur disini ? omonaa..sudah jam 6 pagi ? dan aku belum pulang ke rumah sama sekali ?”, Kyuhyun mulai menghidupkan ponsel yang sengaja dia matikan kemarin. Banyak sekali pesan masuk ke inboxnya. “Ah, sepertinya aku harus cepat pulang. Hyori , kamu bisa menungguku selama 11 tahun, aku juga pasti bisa menunggumu !”, kata Kyuhyun mantap sebelum akhirnya tubuh tingginya menghilang dari bangunan putih itu. Saat tiba di rumah, omelan dari ummanya sudah siap menyambut. Kyuhyun hanya bisa mendengarnya dan menanggapi dengan kata ‘ne’. Hari ini untuk pertama kalinya Kyuhyun bekerja di sebuah cabang perusahaan pamannya di Seoul. Kyuhyun diberi kepercayaan untuk mengurus cabang perusahaan advertising sebagai Manager. Semuanya menyambut Kyuhyun ramah. Dengan senyumnya yang sangat manis Kyuhyun memberi hormat pada semua yang telah menyambutnya. Saat istirahat makan siang Kyuhyun memutuskan untuk makan makanan khas Korea di sebuah kedai kecil. Kyuhyun merindukan jajanan Korea yang sudah lama tidak disantapnya. Saat menyadari jam tangannya telah menunjukkan pukul 1 siang, Kyuhyun buru-buru bergegas kembali ke kantor. Ditengah jalan Kyuhyun tidak sengaja menabrak seorang gadis pincang dengan kruk yang memapah kaki kanannya. Semua buah jeruk yang dibawa gadis itu bertebaran di jalan akibat ulah Kyuhyun . “Ah, agaesshi, mianhaeyo. Maaf saya benar-benar tidak sengaja. Saya…..”, kata-kata Kyuhyun terhenti saat mulai menatap wajah gadis tadi. Gadis itu juga terdiam membatu memandang Kyuhyun , namun akhirnya berani mengeluarkan suara. “G..gwen,..gwenchanayo.”, Kyuhyun masih tidak bergeming, tetap memandang lekat gadis di hadapannya. “Ah, mianhaeyo agaesshi.”, kata Kyuhyun saat sadar dari lamunannya. “Wae gurae ? apa saya mengingatkan anda pada seseorang ?”, tanya gadis tadi hati-hati. “Ah..ehhmm..gudae. Memang wajah anda mengingatkan saya pada seseorang, terlebih mata anda. Mata anda sangat mirip. Hanya saja anda….” “Wae ? anda pasti berharap gadis itu gadis yang sempurna kan ? gadis yang cantik, yang dapat berdiri tegak tanpa kruk yang membantunya.” “Ah..mianhaeyo, bukan begitu maksud saya agaesshi.” “Gwenchanayo. Semua orang pasti mengharapkan orang yang dia tunggu bukanlah orang yang mengecewakan kan ? orang yang sesuai dengan harapan kita, supaya penantian kita tidak sia-sia.” “Mwo ? agaesshi,..darimana anda tahu kalau orang yang saya maksud mirip agaesshi adalah orang yang sedang saya tunggu..?” “Ah..ehhmm..itu, saya hanya menebak-nebak saja. Anda terlihat bingung saat melihat saya yang katanya mirip dengan orang yang anda maksud. Anda bingung berarti anda sudah lama kan tidak bertemu dengannya. Ah, sepertinya saya harus segera pergi. Gamsahamnida. Annyeong..!”, gadis tadi buru-buru pergi. “Annye..ong..”, Kyuhyun masih membatu. ‘Mungkinkah dia ?’ Saat menyadari ada yang aneh Kyuhyun segera berlari mencari kemana perginya gadis tadi. Tapi nihil. “Kemana perginya gadis tadi ? kenapa cepat sekali ? mungkinkah ? mungkinkah dia benar-benar Hyori yang aku cari ? Tapi kenapa dia tidak mengenaliku ? memangnya wajahku sudah sangat berubah ? ya tuhan, kalau memang itu Hyori , aku mohon ijinkanlah aku bertemu dengannya. Apapun keadaannya aku akan tetap mencintai Hyori kecilku.” Sementara itu, seorang gadis pincang sedang bersembunyi dibalik truk pengangkut sampah. “Kyunie , ini aku Hyori . Aku ada di dekatmu dan beberapa saat yang lalu kita bertabrakan. Tidak bisakah kamu merasakannya ? Tidak bisakah kamu merasakan jantungku yang berdetak 5 kali lebih cepat ? Kyunie , mianhaeyo. Kamu pasti tidak bisa menerima keadaanku yang buruk ini.”, Hyori menangis dalam diam. Dia merasa sangat bodoh telah menyia-nyiakan kesempatan yang telah ditunggunya selama 11 tahun. <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 ***Kyuhyun POV*** “Apa gadis yang kutemui waktu itu benar-benar Hyori yang aku cari ?” Lagi-lagi perasaan ini selalu menghinggapi pikiranku. Sudah seminggu ini aku selalu memikirkan kejadian itu dan sudah seminggu ini pula aku terus menunggunya di rumah masa depan kami. “ Hyori , aku sudah datang di hari ulang tahunmu.” Apa dia benar-benar melupakanku ? Lalu apa yang harus aku lakukan ? Ah, apa aku datangi saja panti asuhannya ? Tapi kami telah berjanji akan bertemu di tempat itu, bukan di tempat lain. Apa Hyori akan marah kalau aku menemui di tempat lain, karena janjiku ada di tempat itu ? Aku memandang kembali kalung itu. Kalung yang selalu kubawa kemana-mana. Kalung yang selalu menggelantung manis di leherku. Kalung. Apa waktu itu gadis itu memakai kalung yang kuberikan pada Hyori ? ah, ChoKyuhyun babo, kenapa kamu tidak memperhatikannya ? Baiklah aku akan kesana, setidaknya aku harus tahu bagaimana keadaan Hyori , apakah dia baik-baik saja. Setelah berfikir cukup lama akhirnya aku memutuskan untuk mendatangi panti asuhan Hyori . Tidak banyak yang berubah dari panti asuhan ini. hanya saja sekarang lebih ramai. Apa Hyori ada di dalam ya ? dengan yakin kulangkahkan kakiku memasuki pekarangan panti asuhan itu. “Annyeong haseyo.”, sapaku pada seorang gadis yang sedang sibuk menyiram tanaman. “Annye…ong..”, sapa gadis tadi dan terlihat sedikit terkejut saat melihatku. “Kyu..Kyuhyun op..pa ?”, tanyanya terbata-bata. “N..ne. kamu mengenaliku ?”, gadis itu mengangguk. “Kamu..Keroro ? ah, maksudku, Eunri ?”, gadis itu mengangguk lagi. “Ternyata kamu tidak banyak berubah ya Eunri . Dan terima kasih masih mengenaliku.”, aku tersenyum dan memberikan aegyoku padanya. Pipinya sempat memerah, tapi dia terlihat lucu. :p “Op..pa juga tidak banyak berubah. Hanya saja lebih……” “Lebih apa ?” “Lebih tinggi, lebih tampan, lebih manis, dan terlihat lebih cerdas dan berwibawa.”, katanya malu-malu. “YAA, Eunri ah, tidak usah memujiku seperti itu. Hahaha…” “Oppa, Hyori eonnie pasti sangat senang melihatmu seperti ini.”, katanya samar-samar dan aku hampir tidak bisa mendengarnya. “Nde ?” “Ah, aniyaa.. o iya, ada apa oppa datang kemari ?” “Kemari ? ehmm..apa kamu tidak bisa menebak maksud kedatanganku kesini ? kamu tidak mungkin tidak tahu kan ?” “Hyori ..Hyori eonnie ?” “Hemm. Untuk dia aku datang lagi ke Seoul, untuk mencarinya dan untuk….” “Untuk apa oppa ?” “Ah aniyaa, anak kecil sepertimu tidak perlu tahu. Hehe..” “Oppa, umurku sudah 21 tahun, kenapa masih menganggapku anak kecil ?”, katanya merajuk. “Mianhae, aku hanya bercanda. Jadi, apa Hyori ada ?”, tanyaku. Raut wajah Eunri seketika berubah dan dia terdiam. “Eunri ah…” “Oppa, mianhaeyo, aku tidak bisa memberitahukan apa-apa.” “Waeyo ? aku tahu, pasti Hyori yang melarangmu menceritakan semuanya kan ? Eunri ah, kalau kamu memang menyayangi Hyori , biarkanlah dia bahagaia, aku akan membuatnya bahagia Eunri . Aku mohon ceritakan semuanya padaku !” Eunri menahan air matanya. Aku harap dia mau menceritakan semuanya. “Ne oppa. Ayo kita masuk kedalam, aku akan menceritakan semuanya. Tapi oppa janji ya jangan mengatakannya pada Hyori eonnie. Dan oppa juga harus berjanji…….. setelah aku menceritakan semuanya, oppa harus berhenti mencari Hyori eonnie. Oppa sudah terlalu menyakitinya.” “Berhenti mencarinya ? itu hal yang tidak mungkin aku lakukan.” “Kalau begitu lebih baik oppa pergi saja !”, Eunri mulai melangkah masuk. Kutarik lengannya dengan sedikit kasar agar dia berhenti. “Chankamman. Baiklah, asal aku tahu bagaimana keadaan Hyori , itu sudah cukup.”, Eunri mengangguk kemudian menyuruhku masuk ke dalam panti yang sudah lama tidak kumasuki itu. Tempat dimana terakhir kali aku melihat Hyori 11 tahun yang lalu. Aku duduk di kursi jati saat Eunri mempersilahkanku. “Jadi, apa sekarang Hyori baik-baik saja ?” “Dia…dia selalu mengatakan kalau dia baik-baik saja. Tapi matanya tidak pernah bisa berbohong. Aku tahu dia sangat menderita.”, aku tertegun mendengar penjelasannya. Apa menderita gara-gara aku ? “Setelah oppa pergi, di hari pertama eonnie masuk sekolah menjadi siswi SMP, teman-temannya sudah menganiayanya tanpa rasa kasihan. Tidak ada yang melindunginya. Saat itu eonnie pulang dengan wajah memerah penuh luka, seperi luka hantaman, dan lagi, baunya busuk sekali. Teman-temannya melemparinya dengan telur busuk oppa.” Cukup Eunri , jangan ceritakan lagi penderitaan Hyori , aku mohon. “Penderitaan eonnie terus berlangsung oppa. Di hari yang lain, seorang siswa membakar isi tas eonnie dan menggantungkan tasnya diatas pohon ek. Malah teman-temannya pernah melempar eonnie ke dalam selokan yang saat kotor, memukuli eonnie, mengejek eonnie. Yang jelas, eonnie selalu pulang dengan air mata. Dia selalu menangis.” Hyori , semenderita itukah hidupmu ? apa karena tidak ada aku yang melindungimu ? “Dan, oppa harus tahu kalau sekarang eonnie……” “Wae ? kenapa Hyori ?”, tanyaku antusias. “Eonnie, ca….cat.”, JLEDAAARR… seperti disambar petir rasanya saat mendengar pengakuan Eunri . Hyoriku cacat ? tapi bagaimana bisa ? aku menutup mulutku rapat-rapat. Air mataku hampir menetes tapi aku berusaha menahannya. “Apa yang terjadi padanya ?” “Saat Hyori eonnie mengejar mobil oppa yang mulai menjauh, dia tidak sadar kalau dia tidak memakai alas kaki saking buru-burunya. Di tengah jalan kakinya menginjak paku payung yang sudah karatan oppa. Awalnya rasa sakit itu biasa saja, hanya rasa nyeri katanya. Tapi tiga bulan kemudian kakinya membengkak dan tidak bisa digerakkan. Ternyata… ternyata Hyori eonnie terkena tetanus.”, Eunri menghentikan kata-katanya dan mulai menangis. Aku ? aku juga tidak bisa menahan air mataku. Tanpa sadar bulir-bulir air ini menetes dengan sendirinya. Jadi.. jadi gara-gara aku Hyori …. “Saat itu dokter memvonis kalau kaki kanan Hyori eonnie sudah tidak bisa berfungsi dengan optimal, syaraf-syaraf kakinya sudah sangat rusak karena dia terlambat menyadari virus itu.” Jadi benar ? gadis pincang yang aku temui waktu itu benar-benar Hyori ? “Oppa. Hyori eonnie selalu menunggumu. Dengan perasaan berbunga-bunga dia datang ke tempat yang katanya adalah rumah masa depan kalian satu tahun yang lalu. Dia menunggumu seharian malam itu sampai dia tidak pulang ke rumah. Saat itu, lagi-lagi dia harus pulang dengan air mata. Dia sangat kecewa padamu oppa. Tapi.. dia tidak bisa untuk tidak menunggumu.” “Aku selalu pergi ke tempat itu, tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya ? kalau dia menungguku seharusnya dia selalu datang kan ?” “Oppa.. Hyori eonnie selalu datang ke tempat itu tanpa oppa sadari. Setiap hari dengan diam-diam dia selalu mengamati oppa yang sedang terduduk di sofa menunggunya.” “Lalu ? kenapa dia tidak menemuiku ?”, nadaku meninggi. Aku sangat kecewa padamu Hyori . “Itu karena…..”, kata-katanya terhenti. “Itu karena eonnie tidak ingin oppa melihat keadaannya yang mengecewakan. Eonnie takut oppa akan kecewa melihat Hyori kecil oppa tumbuh menjadi yeoja yang menyedihkan. Dan lagi, Hyori eonnie merasa dirinya sangat jauh dari kata cantik dan saat dia melihat oppa yang tumbuh menjadi namja yang sempurna, rasa minder itu muncul. Eonnie takut oppa tidak mau lagi berteman dengannya lagi kalau oppa tahu bagaimana keadaannya.” “Dasar bodoh. Kamu benar-benar bodoh kim Hyori . Sedangkal itukah pemikiranmu terhadapku ? kamu pikir aku ini sahabat macam apa hah ?”, aku menangis, aku sudah tidak tahan. “Oppa…” “Benar, aku kecewa padamu. Sangat kecewa Hyori . Bukan karena fisikmu, tapi karena pola pikirmu. Asal kamu tahu, aku siap menerima keadaanmu apapun itu. Aku siap menerima semua kekuranganmu. 11 tahun ini aku selalu menutup hatiku untuk yeoja lain, karena masih ada kamu di dalamnya, dan aku selalu menunggu saat dimana aku bisa bertemu denganmu dan mengatakan semuanya. Tapi kenapa ? WAE ?” “Oppa… sudahlah oppa.” “Eunri ah, sekarang Hyori tinggal dimana ? dia masih tinggal disini ?” “Aniyaa oppa. Dua tahun setelah kepergian oppa dia diasuh oleh sepasang kakek nenek. Dia tinggal tidak jauh dari sini.” “Baiklah.” “Oppa tidak akan menemuinya kan ? oppa sudah berjanji kan ?” “Ne, aku tidak akan menemuinya. Ini semua kemauannya kan ? O iya, dua bulan bulan lagi aku akan kembali ke Swiss. Percuma saja aku berada disini jika aku tidak bisa menemukan apa yang aku cari. Eunri ah, sampaikan salamku padanya ya. Katakan kalau aku sangat menyayanginya dan perasaan itu tidak pernah berubah sedikitpun sejak 11 tahun yang lalu. Annyeong.” “Annyeong.”, jawabnya. Dengan langkah gontai aku meninggalkan tempat itu. Hyori , tahukah kamu bahwa hidupku akan jauh berbeda setelah ini ? ***End of POV*** <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 Setelah kepergian Kyuhyun , seorang gadis pincang keluar dari persembunyiannya. Dia melangkahkan kaki dan kruknya memasuki bangunan tua itu sambil menangis. “Eonnie..”, panggil seseorang, namun gadis itu tetap melangkahkan kakinya masuk, kemudian duduk di tempat Kyuhyun duduk sebelumnya. “Dia tadi duduk disini kan ? aku bisa merasakan kursi ini masih hangat. Aku tidak bisa merasakan kehangatan darinya lagi sejak 11 tahun yang lalu.”, kata-katanya terdengar parau. Dia memandang nanar semua yang ada di hadapannya. “Eunri ah, kenapa kamu menceritakan semuanya ?”, tanyanya dengan suara yang lemah. “Eonnie, mianhaeyo. Hanya saja.. aku merasa Kyuhyun oppa harus tahu bagaimana keadaan orang yang disayanginya.” “Gwenchana. Terima kasih telah menceritakan semua penderitaan hidupku, jadi aku tidak usah menceritakannya lagi padanya.” “Eonnie, apa tidak seharusnya kamu menemuinya ? setidaknya untuk yang terakhir kalinya sebelum dia kembali ke Swiss. Dan supaya semua penantian eonnie tidak sia-sia.” “Menemui ? dengan keadaan seperti ini ? andwae, aku tidak akan menemuinya.” “Tapi eonnie dengar sendiri kan tadi. Kyuhyun oppa bisa menerima keadaan eonnie.” “Aku tidak yakin. Dia pasti hanya ingin menyenangkan dirinya sendiri. Setelah melihat bagaimana keadaan yang sebenarnya, aku tidak yakin dia bisa konsekuen dengan perkatannya.” “Eonnie….” “Sudahlah Eunri . Lebih baik begini kan. Dia pergi dan aku tidak akan melihatnya lagi, dia juga tidak akan melihatku lagi. Mungkin sekarang dia sangat membenciku dan akan berusaha melupakanku.” “EONNIE, DENGARKAN AKU !”, Eunri mulai berteriak. Hyori terperangah mendengar teriakan dongsaengnya. “Eonnie, tahukah eonnie kalau eonnie sangat cantik ? eonnie sangat manis dan eonnie sangat sempurna, apa eonnie tahu ?” “Eonnie, aku bisa melihat semua kecantikan dari dalam diri eonnie dan aku yakin Kyuhyun oppa juga bisa melihatnya. Eonnie, setelah ini terserah apa yang akan eonnie lakukan. Yang jelas, jangan pernah datang padaku sambil menangis dan merutuki kebodohan yang telah eonnie perbuat.”, Eunri pergi dari hadapan Hyori yang masih membatu. Kata-kata Eunri terus berputar di kepala Hyori . “Apa aku benar-benar bodoh ?” <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 Kyuhyun melangkahkan kakinya memasuki rumah mewahnya yang bak istana. Dia sudah memantapkan hatinya, dia akan berusaha melupakan Hyori dan menjalani persetujuan yang telah dia dan orangtuanya sepakati. “Kyuhyun ah..”, panggil appa Kyuhyun dari ruang tengah. “Ne appa, umma, wae gurae ?”, Kyuhyun melangkahkan kakinya mendekati orang tuanya yang tengah duduk di sofa. “Eotteokhae ? apa kau sudah menemukannya ?” “Belum appa. Dan sepertinya aku tidak akan menemukannya.” “Kalau begitu kau akan menjalani kesepakatan kita kan ? batas waktumu sampai bulan ini kan, dan kalau tidak kamu harus menerima pilihan appa dan umma.” “Ne appa, terserah kalian. Aku ke kamar dulu.”, dengan lemas Kyuhyun beranjak dari duduknya dan melangkah menyusuri anak tangga menuju kamarnya. Kyuhyun duduk di sudut ranjangnya sambil terus menatap nanar kalung miliknya. “Hyori-ah, waktuku sudah habis. Appa dan umma telah memberiku waktu sejak 1 tahun yang lalu untuk mencari gadis yang aku cintai. Padahal aku hampir mendapatkannya, tapi ternyata aku harus melepaskannya. Sial….. Kalau sampai bulan ini aku tidak segera mengenalkan gadis yang kucintai pada appa dan umma, maka mereka akan menjodohkanku dengan Kwon Yuri, anak dari sahabat appa dan bulan depannya aku akan bertunangan dengannya kemudian kembali ke Swiss untuk melupakanmu. Hyori-ah, tahukah kamu kalau tidak pernah ada yeoja yang aku cintai selain kamu ? tahukah kamu Hyori ? Hyori-ah, kunci hatiku masih tertutup karena kamu masih memegangnya. 11 tahun yang lalu aku berharap bahwa saat ini kamu telah membuka kalung ini dan mengetahui perasaan yang sudah aku simpan selama 11 tahun untukmu. Tapi sekarang semuanya tidak berarti kan, bahkan kamu tidak mau bertemu denganku. Annyeong Hyori , hati ini tidak akan terbuka sebelum sang pembawa kunci yang membukanya.” Kyuhyun meletakkan kalung itu di sebuah laci kecil yang terdapat di sebuah meja kecil disamping ranjangnya. Kyuhyun menutup laci itu dengan perasaan tidak rela. Menutup laci itu, mungkin dapat diartikan dengan menutup hatinya. <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 “Kyuhyun ah, eotteokhae ? kamu sudah siap kan untuk pertunanganmu siang ini ?” “Ne umma. Tapi umma, biasakah aku pergi ke suatu tempat sebelum pertunangan itu dimulai ? aku berjani aku akan datang tepat waktu ke acara pertunangan itu umma.” “Ne, baiklah. Tapi ingat, jangan sampai telat ya, waktu pertunanganmu 3 jam lagi.” “Hemm. Aku pergi dulu umma, annyeong.” Kyuhyun melajukan audi hitamnya menuju rumah yang dulu sempat dia harapkan menjadi rumah masa depannya dengan Hyori . Kyuhyun mulai turun dari mobilnya yang diparkirkan cukup jauh dari rumah itu, kemudian mulai melangkah masuk memasuki tempat penuh kenangan itu. Kyuhyun duduk diatas sofa dan tertunduk memandangi kalung yang sempat dia simpan sebulan ini di dalam laci. Kyuhyun menatap lekat-lekat kalung itu. “Hyori-ah, kalau kamu datang hari ini, aku akan membatalkan semuanya. Aku akan membatalkan pertunanganku dengan gadis yang tidak aku cintai dan membawa dirimu yang apa adanya menemui orang tuaku dan memperkenalkanmu sebagai gadis yang telah aku tunggu selama ini…. Aku mohon Hyori , kali ini datanglah padaku, aku mohon untuk kali ini saja, aku mohon !” Kyuhyun menggenggam erat-erat kalung ditangannya dan terus berharap bahwa Hyori akan datang dan membukakan kalung itu untuknya hari ini. ++sementara itu++ “Eonnie, aku dengar hari ini Kyuhyun oppa akan bertunangan kan ?”, Eunri memasuki kamar Hyori dan menghampiri Hyori yang terduduk lemas disamping ranjangnya. “Eonnie, apa eonnie yakin eonnie tidak mau menemui ? mungkin hanya untuk sekedar mengucapkan selamat ?”, Hyori masih terdiam dan tidak menggubris perkataan Eunri . “Eonnie, eonnie masih ingat kata-kata Kyuhyun oppa, kalau hanya eonnielah yang bisa membuka hatinya, karena eonnie yang membawa kuncinya. Apa eonnie tega membiarkan hati Kyuhyun oppa terus tertutup, bahkan untuk calon tunangannya ?” Hyori mulai menegakkan tubuhnya, berusaha mencerna kata-kata Eunri dengan kepalanya yang masih pusing. “Benar, aku harus menyerahkan kunci ini pada Kyuhyun . Dia harus bisa membukakan hatinya untuk wanita lain. Ya, aku harus menemuinya.” Hyori segera beranjak dan mengambil kruknya. Berdandan ala kadarnya kemudian melangkah pergi meninggalkan Eunri . pergi ke rumah Kyuhyun , tempat sekaligus diadakannya acara pernikahan Kyuhyun . Namun sayang, hasilnya nihil. Setelah bertanya pada orangtua Kyuhyun , ternyata kata mereka Kyuhyun sedang pergi ke suatu tempat. Dengan susah payah Hyori kembali menyeret kruknya dan melangkahkan kaki kirinya. ‘Apa mungkin dia pergi ke tempat itu ? tapi untuk apa lagi dia kesana ?’, pikir Hyori . Hyori pergi ke tempat itu, tempat dimana dia selalu menunggu Kyunienya. Dengan perlahan Hyori memelangkahkan kakinya dan menarik kruknya menaiki beberapa anak tangga sebelum akhirnya tiba di depan pintu masuk rumah itu. ‘Apakah Kyuhyun benar-benar menungguku ?’, pikir Hyori lagi. ‘Ya, aku harus menyerahkan kalung ini.’ Dengan mantap Hyori mulai membuka pintu rumah itu. Saat mendengar pintu rumah terbuka, Kyuhyun segera mengalihkan pandangannya menuju pintu. Betapa terkejutnya dia saat melihat Hyori telah berdiri di daun pintu dengan kruk yang membantu memapah kaki kanannya. Hyori terlihat sangat manis dengan setelan putih-putih yang dia kenakan, membuat Kyuhyun terpesona untuk sejenak. Kyuhyun tidak bisa berkata-kata. Dia bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menghampiri Hyori yang masih terdiam. Hyori pun juga berusaha melangkahkan kakinya mendekati Kyuhyun . “Hyoo..Hyori ?” "Kyunie …”, Hyori memasang senyum termanisnya dan dibalas oleh Kyuhyun . “Hyori-ah, sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu dan mendengarnya langsung dari mulutmu.”, Hyori hanya tersenyum menganggapi kata-kata Kyuhyun . “Hyori , kenapa kamu bisa tahu aku ada disini ?” “Aku selalu bisa menemukanmu Kyunie , apa kamu lupa ?” “Ne. O iya, lama kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu ?”, tanya Kyuhyun lemah, masih dengan persaan tidak percaya bahwa saat Hyori benar-benar ada di hadapannya. “Seperti yang kamu lihat, tidak begitu baik. Tidak begitu baik saat kamu mulai meninggalkanku Kyunie .” “Mianhae.” “Gwenchanayo Kyunie . Aku sudah cukup senang melihatmu tumbuh menjadi namja yang sempurna.” “Aku bukan namja sempurna tanpa ada kamu disisiku Hyori .”, Hyori terdiam mendengar perkataan Kyuhyun . “Aku datang kesini, selalu datang ke tempat ini, hanya untuk menyerahkan ini !”, Kyuhyun mengeluarkan kalung dengan bandul persegi panjang yang selalu dibawanya dari saku jas hitamnya. “Kyunie ….” “Hyori-ah, sudah saatnya kamu menggunakan kunci itu, bukalah !”, Kyuhyun masih menyodorkan kalung itu pada Hyori sambil tersenyum sangaaat manis. Dengan ragu-ragu Hyori mengambil kalung itu dan mulai mengeluarkan kalung dengan bandul kunci dari sakunya. “Aku juga ingin menyerahkan ini.” “Gunakan kunci itu sekarang !”, Hyori mengambil kalung yang disodorkan Kyuhyun dan perlahan mulai membuka kotak persegi yang menjadi bandul kalung Kyuhyun . Terdapat sebuah kertas kecil yang dilipat rapi di dalamnya. Hyori bingung dan terus memandangi kertas itu. “Bukalah Hyori , maka kamu akan tahu semuanya !”, seru Kyuhyun . Hyori pun menuruti perintah Kyuhyun . Hyori mulai membuka kertas yang dilipat itu dan sangat terkejut membaca tulisan hangul yang cukup berantakan dari tangan seorang bocah berumur 12 tahun yang ditulis 11 tahun yang lalu. ‘SARANGHAE KIM HYO RI… ^_^’ menutup mulutnya yang menganga, sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan menemukan tulisan ini. “Hyori-ah, itulah perasaanku padamu 11 tahun yang lalu, bahkan sampai saat ini. Saranghae Kim Hyori , saranghae.”, air mata Hyori mulai menetes. “Kyunie , tapi…” “Aku sudah membuat perjanjian dengan hatiku sendiri, kalau hari ini kamu datang menemuiku dan membukakan kalung ini untukku, maka aku akan membatalkan pertunanganku dan akan menikahimu sebagai gadis yang sangat aku cintai.” “Kyunie , tapi….” “Aku tidak peduli apapun keadaanmu Hyori . Bagiku kamu tetap yeoja paling cantik. Aku tidak peduli meskipun kamu tidak bisa berjalan dengan sempurna. Kamu bisa menggunakan kaki kananku sebagai pengganti kaki kananmu. Aku akan selalu ada disampingmu dan akan selalu menopangmu Hyori .”, ucap Kyuhyun mantap. “Apa kamu tidak akan mengingkari janjimu lagi ?’, tanya Hyori sedikit ragu. “Aniyaa. Aku akan selalu menepatinya. Hyori-ah, saranghae.” “Na..na ddo Kyunie , jeongmal saranghaeyo.” Dengan segera Kyuhyun membawa tubuh Hyori kedalam pelukan hangatnya. Dapat dia rasakan Hyori menangis disana. “Hyori-ah, sekarang, meskipun aku melihatmu menangis, aku tetap tidak akan meninggalkanmu.”, Hyori hanya mengangguk mendengar kata-kata Kyuhyun . “Hyori-ah, would you marry me ? would you be mine ?”, tanya Kyuhyun dalam pelukanku. Cukup lama Hyori berfikir untuk menjawab semua perkataan Kyuhyun . “Ne, i..i do Kyunie .” “Gomawo..”, dalam pelukan Kyuhyun , perlahan Hyori melepaskan kruk yang selalu menemaninya hingga terjatuh ke lantai. Saat ini dia tidak memerlukan kruk itu lagi, karena akan ada Kyuhyun yang selalu menopangnya. <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 “YAA…. Hyun ri-ah, jino ah, jangan lari-lari di dalam rumah seperti itu !” “Ne appa. Oppa, kita bermain di taman belakang saja ya !”, ajak Hyun ri. “Ne. Appa, umma, kami ke taman belakang dulu ya !” “Ne, hati-hati.”, jawab Kyunie . “Sebentar lagi ya jagi. Sebentar lagi aku akan menurunkanmu !”, ucap Kyuhyun pada wanita yang ada dalam gendongannya. “Ne, yeobeo. Hati-hati.” Dengan hati-hati Kyuhyun menggendong tubuh lemah Hyori menyusuri anak tangga menuju lantai dasar. Kyuhyun membawa Hyori duduk di sebuah gazebo yang ada di taman belakang rumah mereka. Sambil tersenyum mereka memandang kedua malaikat kecil mereka yang sedang bermain dengan gembira. “Yeobeo, gomawoyo. Gomawoyo telah menepati janjimu untuk membuat rumah ini menjadi rumah masa depan kita.” “Gwenchana. Terima kasih juga karena kamu telah menepati janjimu untuk hidup di rumah masa depan kita bersamaku. Saranghae jagiya.” “Na ddo…” ^_^ THE END

No comments:

Post a Comment