5.07.2011

LOve if silence part 9


Title : Love if silence

Author : Taniyae Shawolelf

Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki

Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,Park eun hee

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15



hyo ri, Minho dan eun cha duduk di ruang tamu. diam. tidak sepatah katapun keluar dari bibir mereka bertiga. mereka bertiga sibuk dengan pikirannya sendiri. masing-masing berusaha mencari jalan keluar terbaik tanpa harus melukai siapapun dalam persoalan ini



hyori menutup matanya. kepalanya mendongak ke arah langit-langit ruang tamu cottage. rasanya ingin sekali berteriak, ia muak dengan semua masalah yang menimpa dirinya. ia muak dengan perasaannya pada Jinki yang kunjung nyata semakin hari. ia muak dengan keberadaan eun hee yang sangat mengganggunya. ia muak dengan keadaannya yang bisu. ia muak hidup seperti ini. ia sangat muak.

‘tuhan, adakah hikmah dari balik semua peristiwa ini?’

tidak ada jawaban. tentu tidak. hanya hyo ri sendiri yang bisa menjawabnya. hyo ri menghela nafas panjang. seandainya saja ia tidak bisu mungkin ia tidak akan seperti ini. mungkin ia bisa dengan normal mendekati Jinki tanpa peduli sekitarnya. seandainya saja saat itu ia tidak merasa bersalah pada Jinki , seandainya ia tidak mendonorkan darahnya pada Jinki . seandainya saja ini semua tidak pernah terjadi dan hanya mimpi buruk.

***

Minhomenatap hyo ri, Minhomemang sangat lemah jika melihat wajah hyo ri yang terlihat lelah atau terluka. Minhomerasa bersalah. Minhotidak bisa menepati janjinya untuk melindungi hyo ri dari semua masalah. meski masalah itu hanya menyangkit hyo ri dan diri hyo ri.

***

eun cha menatap Minhodan hyo ri bergantian. ia menghela nafas panjang. sulit. sangat sulit. semua ini sangat rumit. ah, seandainya saja Jinki tidak percaya ucapan eun hee. tapi toh itu tidak mungkin, karena eun hee merupakan satu-satunya wanita yang dekat dan Jinki percayai sejak kecil, sejak mendiang ibunya meninggal.

seandainya saja Jinki tidak salah menyangka dirinya adalah hyo ri, seandainya saja ia cepat tanggap tentang perasaan hyo ri. seandainya saja waktu bisa diputar kembali.

***

Jinki terdiam di kamar nya. matanya menatap koper besar miliknya yang terletak di sudut ruangan. kepalanya berfikir keras. siapa yang harus ia percayai ?

hyo ri kah? orang yang selalu membuatnya berdebar dan mukanya memerah jika berhadapan langsung? orang yang selalu membuatnya merasa nyaman di saat kapanpun ia bersamanya?

eun cha kah? orang yang ternyata selama ini berbohong dan mengaku bahwa ia adalah dewi penyelamat Jinki ? tidak, eun cha tidak berbohong, semua ini hanya kesimpulan Jinki dan ia tidak pernah bertanya kepada eun cha.

atau eun hee? gadis yang selalu berada di dekatnya sejak ia kecil, selalu melindunginya di dalam keadaan apapun, rela memberikan apapun untuk dirinya meski harus merelakan nyawanya?

Jinki memejamkan matanya. hatinya terasa kacau balau.

‘TOK TOK’

“nuguya?”

“oppa ini aku, oppa jadi kita pulang ?”

Jinki terdiam. hati kecilnya menentang keras untuk meninggalkan cottage ini, ia masih ingin bersama hyo ri, mengenal lebih jauh wanita itu, wanita yang selalu membuatnya berdebar, dan orang yang telah menyelamatkannya.

“oppa?”

“ne, kita pulang sekarang.”

***

eun hee menggandeng erat lengan Jinki yang terjuntai jatuh kebawah. hati eun hee sangat senang. sangat amat senang. ia berhasil memenangkan pertempuran ini, pertempuran yang ia mulai sejak mengenal sosok bernama eun cha dan hyo ri. pertempuran yang tidak terlihat. pertempuran memperebutkan Jinki .

***

dengan gontai Jinki melangkahkan kakinya menuruni tangga, hatinya masih kalut, entah mengapa ia tidak marah mengetahui bahwa hyo ri dan eun cha selama ini membohonginya, justru ia merasa senang karena hyo ri dan dewi penyelamatnya adalah orang yang sama.

tetapi, ia tetap seorang Lee iJinki , anak pengusaha ternama di korea. ego nya lebih tinggi dari pada hati kecilnya. ia lebih mendengarkan ego dan menutup telinganya untuk hati kecilnya. meski ia tahu, jauh di dalam dirinya ia bisa memaklumi perbuatan hyo ri dan eun cha.

***

hyo ri masih termangu ketika ia merasakan seseorang menuruni tangga yang terletak tepat di sebelah kanannya, hyo ri menoleh.

‘ deg’

Jinki -a..’

***

wajah Jinki menegang begitu melihat kedua bola mata hyo ri menatapnya, terluka. tubuhJinki mendadak seperti kehilangan daya tenaga.Jinki sedikit linglung, tetapi cengkraman erat eun hee di kedua lengannya membuat tubuh Jinki kembali tegap.

Jinki menatap hyo ri perih, sangat amat perih.

***

hyo ri menatap lengan eun hee yang mencengkram lengan Jinki erat. rasanya sudah cukup semua masalah yang ia terima hari ini. hati hyo ri mencelos, ia mengerti sekarang kenapa eun hee selalu berada di dekat Jinki . ia mengerti kenapa eun hee sangat membenci eun cha , ia mengerti kenapa eun hee rela berbuat apapun demi menjauhkan dirinya dan eun cha dari Jinki . eun hee adalah kekasih Jinki .

kedua buah cincin yang melingkar di kedua tangan Jinki dan eun hee cukup membuktikan semuanya. dan hyo ri menyesal, baru menyadari itu. sekarang. disaat dirinya sudah jatuh cinta terhadap choi Jinki , anak pengusaha kaya di korea yang sangat sempurna.

hyo ri menghela nafas. rasanya berat sekali mengukir sebuah senyum di wajahnya.

***

Jinki lagi-lagi merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan. hatinya terasa aneh, entah mengapa rasanya ia ingin sekali menangis, saat ini.

***

eun hee tersenyum puas melihat wajah hyo ri dan eun cha yang tercengang melihatnya menggandeng lengan Jinki erat. dengan wajah angkuh eun hee menyeret-memaksa- Jinki menuruni tangga, dengan kepala yang sedikit di angkat eun hee menatap eun cha dan hyori yang masih termangu-mangu melihatnya dan Jinki menuruni tangga.

“ayo oppa!! kita pergi! lebih baik kita memikirkan rencana pernikahan kita dari pada buang waktu di tempat sekumpulan penjilat ini”

***

Minho menatap eun hee tajam, kesabarannya sudah habis. Minho berdiri melangkah mendekati eun hee . ia menatap Jinki sekejap dan kembali menatap eun hee tajam. dengan cepat tangannya terayun ke atas. siap menampar pipi eun hee yang putih itu.

***

eun hee mendongakkan kepalanya ketika Minho mulai mendekatinya. ia merasa menang, dan ia yakin Jinki akan melindunginya. Minho tidak akan bisa menamparnya. ia yakin akan hal itu.

***

tangan Minho yang terangkat mulai terayun ke arah wajah eun hee. dengan sekuat tenaga Minho mengayunkan tangannya ke wajah eun hee. dengan menatap eun hee tajam.

***

shiwon tidak bereaksi. ia hanya menatap tangan Minho yang sedang mengayun ke wajah eun hee. kosong.

***

eun hee memejamkan matanya, tangan Minho serasa mendekati wajahnya, sempat terbersit kesal terhadap Jinki karena Jinki tidak melakukan apa-apa. hanya diam memandangi tangan Minho yang beberapa senti lagi akan mendarat mulus di pipinya.

“kalian sedang apa?”

***

tangan Minho berhenti terayun. beberapa senti lagi Minho yakin tangannya akan mendarat mulus di pipi eun he yang putih itu. Minho menoleh ke arah suara tersebut berasal. kesal.

***

soo ae mengerjap-ngerjapkan matanya. ia dan key bingung ketika memasuki ruang tamu yang keadaannya terlihat menegangkan. key yang berada di belakang soo ae menatap Jinki sekejap yang dibalas tatapan tajam oleh Jinki . key menghela nafas. ia mengerti.

***

Minho menurunkan tangannya. ia menatap eun hee tajam dan membalikkan badannya menuju kursi ruang tamu. hyo ri dengan cepat mendekati Minho dan memeluk tubuh Minho dari samping.

‘Minho -a, sabarlah.. tahan emosimu’

***

Minho yang merasa seseorang memeluknya segera mencari tahu siapa yang sedang memeluknya, terlihat wajah hyo ri yang mulai berlinang air mata memeluknya erat. Minho menghela nafas. semua emosinya yang tertahan seperti menguap.

Minho membalas pelukan hyo ri dan mengelus-elus rambut hyo ri.

“mianhae hyo ri-a.. mianhae..”

***

Jinki yang melihat hyo ri dan Minho yang berpelukan merasa sesuatu dalam dadanya seperti meronta -ronta. ia panas. sangat panas. ia benci melihat pemandangan itu. seharusnya ia yang berada di pelukan hyo ri bukan Minho.

tunggu, apa yang ia fikirkan tadi? ia tidak suka melihat Minho dan hyo ri berpelukan? wae? apakah Jinki jatuh cinta pada hyo ri?

Jinki menepis erat pikirannya,tidak mungkin ia jatuh cinta terhadap seorang hyo ri. gadis bisu yang telah menolongnya. tapi kalau bukan cinta apa yang ia rasa sekarang?

***

eun hee menatap Jinki tajam. Jinki terlihat kesal melihat pemandangan yang ada di depan matanya. dengan sekuat tenaga eun hee mencengkram lengan Jinki dan menarik nya untuk bergegas meninggalkan cottage ini.

***

kaki Jinki melangkah enggan ketika eun hee menariknya menuju pintu keluar cottage ini. rasanya sangat berat meninggalkan cottage ini.

“kau mau kemana Jinki -a?”

***

key menatap Jinki tajam, key mengerti terjadi sesuatu antara Jinki , Minho, hyo ri , eun hee dan eun cha. tapi key memilih untuk diam dan bersikap pura-pura tidak tahu.

“kami ingin pergi dari sini” ujar eun hee dengan wajah yang angkuh. key menatap eun hee dingin , kemudian menatap Jinki tajam.

“benarkah kau ingin pergi Jinki -a?”

***

Jinki terdiam. mulutnya terasa kaku untuk sekedar berbicara ya atau tidak.

eun hee yang melihat kelakuan Jinki kembali mencengkram lengan Jinki kuat. Jinki menatap eun hee kesal yang dibalas tatapan kesal oleh eun hee. Jinki menghela nafas.

“ne”

***

“sebenarnya ada masalah apa antara kalian ber lima?”

soo ae menatap tajam satu persatu wajah yang berada tepat di depannya. key yang duduk disebelah soo ae diam mengamati keadaan.

“adik mu telah membohongi oppa!!!” ujar eun hee dengan nada meninggi. eun cha menatap eun hee dengan malas dan membuang muka, Minho menatap eun hee tajam. sementara hyo ri hanya menunduk memandangi lanti ruang tamu.

“benarkah itu Jinki -a?” ujar soo ae pelan. ia menatap Jinki dalam. Jinki terdiam melihat tatapan soo ae yang -agak- memelas.

“oppa” ujar eun hee seraya menatap Jinki kesal.Jinki menatap eun hee sekilas lalu menatap hyo ri. lama.

hyo ri menatap Jinki sedih. ingin rasanya ia berkata itu semua salah paham, tapi suaranya terkunci rapat. tidak mau keluar sedikitpun.

“Jinki -a?” ujar soo ae setengah mendesak Jinki . Jinki menghela nafas. rasanya berat mengatakan hal itu.

“dega…”

“Oppa!!!” ujar eun hee kesal. eun hee memandang hyo ri sekilas sebelum memandang Jinki kesal. “wae oppa?? katakan saja!!! biar mereka tahu sifat asli gadis bisu dan pelayan itu”

“PARK EUN HEE!!!”

***

eun hee terdiam. dadanya berdegup kencang, baru kali ini Jinki berteriak padanya. dan itu semua karena hyo ri. hyori dan hyo ri. eun hee menundukkan kepalanya, dadanya masih berdegup kencang.

***

hyo ri sedikit terlonjak begitu mendengar teriakan Jinki . matanya menatap eun hee dan Jinki bergantian.

‘Jinki -a?’

***

Jinki tersengal-sengal. seluruh tekanan yang diberikan eun hee padanya akhirnya sampai pada batasnya. dengan geram ditatapnya eun hee.

“ini urusanku, lebih baik kau diam saja. arraseo???”

***

Minho, eun cha, soo ae dan key sedikit tercengang dengan sikap yang Jinki ambil tadi. baru kali ini mereka melihat Jinki membentak eun hee di depan orang banyak. biasanya Jinki selalu memaklumi dan menutup kupingnya jika eun hee melakukan sesuatu.

sebenarnya ada apa dengan Jinki ?

***

eun hee menatap Jinki kesal. dengan cepat eun hee bangun dari tempat duduknya.

“wae oppa!!! wae? kenapa kau membentakku???? aku tidak bersalah!! aku hanya membelamu!!! kenapa aku yang kau bentak?? bukan si gadis bisu itu yang jelas-jelas menipumu???”

‘aku tidak menipunya’

Jinki menatap eun hee kesal, sementara Minho, eun cha, soo ae dan key hanya memperhatikan situasi.

“sudahlah eun hee-a, biarkan saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah”

“andwe!!! tidak bisa!! oppa, kenapa kau berubah? hah? karena gadis itu? gadis bisu yang ternyata seorang dewi penyelamatmu?”

‘salah kah aku menyelamatkannya?’

“eun hee-a..”

“gadis bisu yang tidak sengaja menyelamatkanmu dengan mendonorkan darahnya?”

‘tolong jangn panggil aku dengan sebutan itu!!’

“eun hee-a!”

“gadis bisu yang tanpa pikir panjang melihat kau sekarat lalu mendonorkan darahnya?? oppa? apa kau gila? kau tidak curiga padanya??”

Jinki terdiam. ia menatap eun hee dingin sangat dingin.

“eun hee, kau tidak mengenal hyo ri dengan baik, lebih baik kau tidak usah berkomentar tentang sesuatu yang tidak kau ketahui dengan jelas” ujar key tajam. eun hee menatap key sinis.

‘oppa..’

“kim kibum, aku tahu semua rencana busuk adikmu dan temannya, mereka berdua ingin merebut Jinki dari sisi ku dan mempermainkan perasaannya dengan cara mengambil simpatinya terlebih dahulu”

‘aku tidak memiliki rencana apa-apa!! aku hanya ingin menolongnya!!!’

“jangan berbicara seperti tentang hyo ri dan eun cha!!” ujar Minho setengah berteriak.

“wae?? kenapa aku tidak boleh berbicara seperti itu?? itu semua nyata!! coba kalian pikir pakai logika, mana ada orang yang berbaik hati menyumbangkan darahnya tanpa imbalan”

‘aku tidak meminta imbalan sepeser pun..’

“eun hee-a, sudahlah tidak usah dipermasalahkan” ujar Jinki malas.

“andwe oppa, andwe!! semua masalah ini harus jelas, aku ingin dia mendapat balasannya karena telah menipumu oppa!”

“berhenti menyebut kata menipu eun hee!!” ujar Minho kesal. hyo ri memeluk tubuh Minho yang sedikit goyang karena ingin berdiri.

‘Minho-a..’

“tidak menipu? kalau tidak menipu apa namanya ? yang mendonorkan darah itu eun cha bukan hyo ri, tapi kenapa yang mengaku eun cha? lagipula ternyata mereka teman dekat! apa kalian tidak berfikir ada sesuatu dibalik ini semua?”

‘ini semua salah paham’

“sudahlah eun hee!!” ujar Jinki seraya menghela nafas.

“aku curiga, gadis bisu itu punya niat buruk terhadap oppa!”

“jangan panggil dia dengan sebutan gadis bisu!! namanya hyo ri!!” ujar key menatap eun hee kesal.

‘oppa..’

“jangan-jangan ia ingin menularkan suatu penyakit terhadap oppa!!”

“eun hee diamlah!!!”

‘Jinki a.. percayalah..’

“atau jangan-jangan dia sudah merencanakan kecelakaan yang terjadi terhadap oppa!!”

‘BRAKKK’

key menggebrak meja ruang tamu dengan kencang. semua yang berada disana tersentak dengan sikap key .

“jangan kau samakan adikku dengan seorang penjahat!”

‘cukup!! aku muak mendengar semua ini’

“memang dia _”

hyo ri bangkit dari duduknya dan bergegas melewati eun hee melangkah menuju pintu depan cottage. hatinya serasa sangat pilu. sakit sekali mendengar semua tuduhan eun hee yang diberikan padanya.

“kau ..” ujar Minho menahan marah sambil menatap eun hee. dengan cepat Minho mengejar hyo ri yang berlari keluar meninggalkan cottage.

‘BRAKK’

pintu cottage terbanting kencang. pertanda hyo ri telah melangkahkan kakinya keluar cottage.

key menatap eun hee tajam.

“dia adikku satu-satunya, aku tahu dia memiliki kelemahan, tetapi aku akan melindunginya sekuat tenaga meski nyawaku taruhannya. dan kau eun hee, jika aku melihatnya terluka karena ulahmu, aku tidak akan segan-segan membunuhmu”

key berlalu seraya pergi menuju keluar cottage untuk mengejar hyo ri yang diikuti soo ae dan eun cha.

***

Jinki berdiri dari tempat duduknya, ia menatap eun hee kesal sebelum berlalu meninggalkan eun hee yang terpaku diam menatap kepergian Jinki .

***

‘apakah aku salah jika mencintai orang yang sempurna?’

hyo ri terus berlari melewati jalan setapak cottage menuju jalan raya. ia tidak menghiraukan suara teriakan Minho yang berlari mengejarnya.

‘apakah salah jika aku bisu’

***

“hyo ri-a, berhentilah!!!”

suara teriakan Minho terdengar bergaung di jalan tempat itu, tetapi hyo ri sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Minho sekuat tenaga mengejar hyo ri yang masih terus berlari di hadapannya.

***

‘apakah ada hukum yang melarang seorang bisu mencintai seorang pemuda sempurna?’

kaki hyo ri terus melangkah tanpa peduli bahwa ia telah keluar dari jalan setapak dan sekarang ia menuju jalan raya. hyo ri terus melangkah tanpa peduli bus yang beberapa meter sedang menuju ke arahnya.

***

Minho masih berusaha mengejar hyo ri, ia gerakkan kakinya lebih cepat, agar bisa menyusul hyo ri. selang beberapa meter daritubuh hyori,langkah Minho terhenti.

‘BRAKKK’

“KIM HYO RI!!”

TBC

0 komentar:

Post a Comment

5.07.2011

LOve if silence part 9


Title : Love if silence

Author : Taniyae Shawolelf

Main Cast : Kim Hyo Ri,Lee Jinki

Support cast : Kim Kibum,choi Minho,jung soo ae, kim Eun Ca,Park eun hee

Genre : Romance, Friendship

Rating : PG-15



hyo ri, Minho dan eun cha duduk di ruang tamu. diam. tidak sepatah katapun keluar dari bibir mereka bertiga. mereka bertiga sibuk dengan pikirannya sendiri. masing-masing berusaha mencari jalan keluar terbaik tanpa harus melukai siapapun dalam persoalan ini



hyori menutup matanya. kepalanya mendongak ke arah langit-langit ruang tamu cottage. rasanya ingin sekali berteriak, ia muak dengan semua masalah yang menimpa dirinya. ia muak dengan perasaannya pada Jinki yang kunjung nyata semakin hari. ia muak dengan keberadaan eun hee yang sangat mengganggunya. ia muak dengan keadaannya yang bisu. ia muak hidup seperti ini. ia sangat muak.

‘tuhan, adakah hikmah dari balik semua peristiwa ini?’

tidak ada jawaban. tentu tidak. hanya hyo ri sendiri yang bisa menjawabnya. hyo ri menghela nafas panjang. seandainya saja ia tidak bisu mungkin ia tidak akan seperti ini. mungkin ia bisa dengan normal mendekati Jinki tanpa peduli sekitarnya. seandainya saja saat itu ia tidak merasa bersalah pada Jinki , seandainya ia tidak mendonorkan darahnya pada Jinki . seandainya saja ini semua tidak pernah terjadi dan hanya mimpi buruk.

***

Minhomenatap hyo ri, Minhomemang sangat lemah jika melihat wajah hyo ri yang terlihat lelah atau terluka. Minhomerasa bersalah. Minhotidak bisa menepati janjinya untuk melindungi hyo ri dari semua masalah. meski masalah itu hanya menyangkit hyo ri dan diri hyo ri.

***

eun cha menatap Minhodan hyo ri bergantian. ia menghela nafas panjang. sulit. sangat sulit. semua ini sangat rumit. ah, seandainya saja Jinki tidak percaya ucapan eun hee. tapi toh itu tidak mungkin, karena eun hee merupakan satu-satunya wanita yang dekat dan Jinki percayai sejak kecil, sejak mendiang ibunya meninggal.

seandainya saja Jinki tidak salah menyangka dirinya adalah hyo ri, seandainya saja ia cepat tanggap tentang perasaan hyo ri. seandainya saja waktu bisa diputar kembali.

***

Jinki terdiam di kamar nya. matanya menatap koper besar miliknya yang terletak di sudut ruangan. kepalanya berfikir keras. siapa yang harus ia percayai ?

hyo ri kah? orang yang selalu membuatnya berdebar dan mukanya memerah jika berhadapan langsung? orang yang selalu membuatnya merasa nyaman di saat kapanpun ia bersamanya?

eun cha kah? orang yang ternyata selama ini berbohong dan mengaku bahwa ia adalah dewi penyelamat Jinki ? tidak, eun cha tidak berbohong, semua ini hanya kesimpulan Jinki dan ia tidak pernah bertanya kepada eun cha.

atau eun hee? gadis yang selalu berada di dekatnya sejak ia kecil, selalu melindunginya di dalam keadaan apapun, rela memberikan apapun untuk dirinya meski harus merelakan nyawanya?

Jinki memejamkan matanya. hatinya terasa kacau balau.

‘TOK TOK’

“nuguya?”

“oppa ini aku, oppa jadi kita pulang ?”

Jinki terdiam. hati kecilnya menentang keras untuk meninggalkan cottage ini, ia masih ingin bersama hyo ri, mengenal lebih jauh wanita itu, wanita yang selalu membuatnya berdebar, dan orang yang telah menyelamatkannya.

“oppa?”

“ne, kita pulang sekarang.”

***

eun hee menggandeng erat lengan Jinki yang terjuntai jatuh kebawah. hati eun hee sangat senang. sangat amat senang. ia berhasil memenangkan pertempuran ini, pertempuran yang ia mulai sejak mengenal sosok bernama eun cha dan hyo ri. pertempuran yang tidak terlihat. pertempuran memperebutkan Jinki .

***

dengan gontai Jinki melangkahkan kakinya menuruni tangga, hatinya masih kalut, entah mengapa ia tidak marah mengetahui bahwa hyo ri dan eun cha selama ini membohonginya, justru ia merasa senang karena hyo ri dan dewi penyelamatnya adalah orang yang sama.

tetapi, ia tetap seorang Lee iJinki , anak pengusaha ternama di korea. ego nya lebih tinggi dari pada hati kecilnya. ia lebih mendengarkan ego dan menutup telinganya untuk hati kecilnya. meski ia tahu, jauh di dalam dirinya ia bisa memaklumi perbuatan hyo ri dan eun cha.

***

hyo ri masih termangu ketika ia merasakan seseorang menuruni tangga yang terletak tepat di sebelah kanannya, hyo ri menoleh.

‘ deg’

Jinki -a..’

***

wajah Jinki menegang begitu melihat kedua bola mata hyo ri menatapnya, terluka. tubuhJinki mendadak seperti kehilangan daya tenaga.Jinki sedikit linglung, tetapi cengkraman erat eun hee di kedua lengannya membuat tubuh Jinki kembali tegap.

Jinki menatap hyo ri perih, sangat amat perih.

***

hyo ri menatap lengan eun hee yang mencengkram lengan Jinki erat. rasanya sudah cukup semua masalah yang ia terima hari ini. hati hyo ri mencelos, ia mengerti sekarang kenapa eun hee selalu berada di dekat Jinki . ia mengerti kenapa eun hee sangat membenci eun cha , ia mengerti kenapa eun hee rela berbuat apapun demi menjauhkan dirinya dan eun cha dari Jinki . eun hee adalah kekasih Jinki .

kedua buah cincin yang melingkar di kedua tangan Jinki dan eun hee cukup membuktikan semuanya. dan hyo ri menyesal, baru menyadari itu. sekarang. disaat dirinya sudah jatuh cinta terhadap choi Jinki , anak pengusaha kaya di korea yang sangat sempurna.

hyo ri menghela nafas. rasanya berat sekali mengukir sebuah senyum di wajahnya.

***

Jinki lagi-lagi merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan. hatinya terasa aneh, entah mengapa rasanya ia ingin sekali menangis, saat ini.

***

eun hee tersenyum puas melihat wajah hyo ri dan eun cha yang tercengang melihatnya menggandeng lengan Jinki erat. dengan wajah angkuh eun hee menyeret-memaksa- Jinki menuruni tangga, dengan kepala yang sedikit di angkat eun hee menatap eun cha dan hyori yang masih termangu-mangu melihatnya dan Jinki menuruni tangga.

“ayo oppa!! kita pergi! lebih baik kita memikirkan rencana pernikahan kita dari pada buang waktu di tempat sekumpulan penjilat ini”

***

Minho menatap eun hee tajam, kesabarannya sudah habis. Minho berdiri melangkah mendekati eun hee . ia menatap Jinki sekejap dan kembali menatap eun hee tajam. dengan cepat tangannya terayun ke atas. siap menampar pipi eun hee yang putih itu.

***

eun hee mendongakkan kepalanya ketika Minho mulai mendekatinya. ia merasa menang, dan ia yakin Jinki akan melindunginya. Minho tidak akan bisa menamparnya. ia yakin akan hal itu.

***

tangan Minho yang terangkat mulai terayun ke arah wajah eun hee. dengan sekuat tenaga Minho mengayunkan tangannya ke wajah eun hee. dengan menatap eun hee tajam.

***

shiwon tidak bereaksi. ia hanya menatap tangan Minho yang sedang mengayun ke wajah eun hee. kosong.

***

eun hee memejamkan matanya, tangan Minho serasa mendekati wajahnya, sempat terbersit kesal terhadap Jinki karena Jinki tidak melakukan apa-apa. hanya diam memandangi tangan Minho yang beberapa senti lagi akan mendarat mulus di pipinya.

“kalian sedang apa?”

***

tangan Minho berhenti terayun. beberapa senti lagi Minho yakin tangannya akan mendarat mulus di pipi eun he yang putih itu. Minho menoleh ke arah suara tersebut berasal. kesal.

***

soo ae mengerjap-ngerjapkan matanya. ia dan key bingung ketika memasuki ruang tamu yang keadaannya terlihat menegangkan. key yang berada di belakang soo ae menatap Jinki sekejap yang dibalas tatapan tajam oleh Jinki . key menghela nafas. ia mengerti.

***

Minho menurunkan tangannya. ia menatap eun hee tajam dan membalikkan badannya menuju kursi ruang tamu. hyo ri dengan cepat mendekati Minho dan memeluk tubuh Minho dari samping.

‘Minho -a, sabarlah.. tahan emosimu’

***

Minho yang merasa seseorang memeluknya segera mencari tahu siapa yang sedang memeluknya, terlihat wajah hyo ri yang mulai berlinang air mata memeluknya erat. Minho menghela nafas. semua emosinya yang tertahan seperti menguap.

Minho membalas pelukan hyo ri dan mengelus-elus rambut hyo ri.

“mianhae hyo ri-a.. mianhae..”

***

Jinki yang melihat hyo ri dan Minho yang berpelukan merasa sesuatu dalam dadanya seperti meronta -ronta. ia panas. sangat panas. ia benci melihat pemandangan itu. seharusnya ia yang berada di pelukan hyo ri bukan Minho.

tunggu, apa yang ia fikirkan tadi? ia tidak suka melihat Minho dan hyo ri berpelukan? wae? apakah Jinki jatuh cinta pada hyo ri?

Jinki menepis erat pikirannya,tidak mungkin ia jatuh cinta terhadap seorang hyo ri. gadis bisu yang telah menolongnya. tapi kalau bukan cinta apa yang ia rasa sekarang?

***

eun hee menatap Jinki tajam. Jinki terlihat kesal melihat pemandangan yang ada di depan matanya. dengan sekuat tenaga eun hee mencengkram lengan Jinki dan menarik nya untuk bergegas meninggalkan cottage ini.

***

kaki Jinki melangkah enggan ketika eun hee menariknya menuju pintu keluar cottage ini. rasanya sangat berat meninggalkan cottage ini.

“kau mau kemana Jinki -a?”

***

key menatap Jinki tajam, key mengerti terjadi sesuatu antara Jinki , Minho, hyo ri , eun hee dan eun cha. tapi key memilih untuk diam dan bersikap pura-pura tidak tahu.

“kami ingin pergi dari sini” ujar eun hee dengan wajah yang angkuh. key menatap eun hee dingin , kemudian menatap Jinki tajam.

“benarkah kau ingin pergi Jinki -a?”

***

Jinki terdiam. mulutnya terasa kaku untuk sekedar berbicara ya atau tidak.

eun hee yang melihat kelakuan Jinki kembali mencengkram lengan Jinki kuat. Jinki menatap eun hee kesal yang dibalas tatapan kesal oleh eun hee. Jinki menghela nafas.

“ne”

***

“sebenarnya ada masalah apa antara kalian ber lima?”

soo ae menatap tajam satu persatu wajah yang berada tepat di depannya. key yang duduk disebelah soo ae diam mengamati keadaan.

“adik mu telah membohongi oppa!!!” ujar eun hee dengan nada meninggi. eun cha menatap eun hee dengan malas dan membuang muka, Minho menatap eun hee tajam. sementara hyo ri hanya menunduk memandangi lanti ruang tamu.

“benarkah itu Jinki -a?” ujar soo ae pelan. ia menatap Jinki dalam. Jinki terdiam melihat tatapan soo ae yang -agak- memelas.

“oppa” ujar eun hee seraya menatap Jinki kesal.Jinki menatap eun hee sekilas lalu menatap hyo ri. lama.

hyo ri menatap Jinki sedih. ingin rasanya ia berkata itu semua salah paham, tapi suaranya terkunci rapat. tidak mau keluar sedikitpun.

“Jinki -a?” ujar soo ae setengah mendesak Jinki . Jinki menghela nafas. rasanya berat mengatakan hal itu.

“dega…”

“Oppa!!!” ujar eun hee kesal. eun hee memandang hyo ri sekilas sebelum memandang Jinki kesal. “wae oppa?? katakan saja!!! biar mereka tahu sifat asli gadis bisu dan pelayan itu”

“PARK EUN HEE!!!”

***

eun hee terdiam. dadanya berdegup kencang, baru kali ini Jinki berteriak padanya. dan itu semua karena hyo ri. hyori dan hyo ri. eun hee menundukkan kepalanya, dadanya masih berdegup kencang.

***

hyo ri sedikit terlonjak begitu mendengar teriakan Jinki . matanya menatap eun hee dan Jinki bergantian.

‘Jinki -a?’

***

Jinki tersengal-sengal. seluruh tekanan yang diberikan eun hee padanya akhirnya sampai pada batasnya. dengan geram ditatapnya eun hee.

“ini urusanku, lebih baik kau diam saja. arraseo???”

***

Minho, eun cha, soo ae dan key sedikit tercengang dengan sikap yang Jinki ambil tadi. baru kali ini mereka melihat Jinki membentak eun hee di depan orang banyak. biasanya Jinki selalu memaklumi dan menutup kupingnya jika eun hee melakukan sesuatu.

sebenarnya ada apa dengan Jinki ?

***

eun hee menatap Jinki kesal. dengan cepat eun hee bangun dari tempat duduknya.

“wae oppa!!! wae? kenapa kau membentakku???? aku tidak bersalah!! aku hanya membelamu!!! kenapa aku yang kau bentak?? bukan si gadis bisu itu yang jelas-jelas menipumu???”

‘aku tidak menipunya’

Jinki menatap eun hee kesal, sementara Minho, eun cha, soo ae dan key hanya memperhatikan situasi.

“sudahlah eun hee-a, biarkan saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah”

“andwe!!! tidak bisa!! oppa, kenapa kau berubah? hah? karena gadis itu? gadis bisu yang ternyata seorang dewi penyelamatmu?”

‘salah kah aku menyelamatkannya?’

“eun hee-a..”

“gadis bisu yang tidak sengaja menyelamatkanmu dengan mendonorkan darahnya?”

‘tolong jangn panggil aku dengan sebutan itu!!’

“eun hee-a!”

“gadis bisu yang tanpa pikir panjang melihat kau sekarat lalu mendonorkan darahnya?? oppa? apa kau gila? kau tidak curiga padanya??”

Jinki terdiam. ia menatap eun hee dingin sangat dingin.

“eun hee, kau tidak mengenal hyo ri dengan baik, lebih baik kau tidak usah berkomentar tentang sesuatu yang tidak kau ketahui dengan jelas” ujar key tajam. eun hee menatap key sinis.

‘oppa..’

“kim kibum, aku tahu semua rencana busuk adikmu dan temannya, mereka berdua ingin merebut Jinki dari sisi ku dan mempermainkan perasaannya dengan cara mengambil simpatinya terlebih dahulu”

‘aku tidak memiliki rencana apa-apa!! aku hanya ingin menolongnya!!!’

“jangan berbicara seperti tentang hyo ri dan eun cha!!” ujar Minho setengah berteriak.

“wae?? kenapa aku tidak boleh berbicara seperti itu?? itu semua nyata!! coba kalian pikir pakai logika, mana ada orang yang berbaik hati menyumbangkan darahnya tanpa imbalan”

‘aku tidak meminta imbalan sepeser pun..’

“eun hee-a, sudahlah tidak usah dipermasalahkan” ujar Jinki malas.

“andwe oppa, andwe!! semua masalah ini harus jelas, aku ingin dia mendapat balasannya karena telah menipumu oppa!”

“berhenti menyebut kata menipu eun hee!!” ujar Minho kesal. hyo ri memeluk tubuh Minho yang sedikit goyang karena ingin berdiri.

‘Minho-a..’

“tidak menipu? kalau tidak menipu apa namanya ? yang mendonorkan darah itu eun cha bukan hyo ri, tapi kenapa yang mengaku eun cha? lagipula ternyata mereka teman dekat! apa kalian tidak berfikir ada sesuatu dibalik ini semua?”

‘ini semua salah paham’

“sudahlah eun hee!!” ujar Jinki seraya menghela nafas.

“aku curiga, gadis bisu itu punya niat buruk terhadap oppa!”

“jangan panggil dia dengan sebutan gadis bisu!! namanya hyo ri!!” ujar key menatap eun hee kesal.

‘oppa..’

“jangan-jangan ia ingin menularkan suatu penyakit terhadap oppa!!”

“eun hee diamlah!!!”

‘Jinki a.. percayalah..’

“atau jangan-jangan dia sudah merencanakan kecelakaan yang terjadi terhadap oppa!!”

‘BRAKKK’

key menggebrak meja ruang tamu dengan kencang. semua yang berada disana tersentak dengan sikap key .

“jangan kau samakan adikku dengan seorang penjahat!”

‘cukup!! aku muak mendengar semua ini’

“memang dia _”

hyo ri bangkit dari duduknya dan bergegas melewati eun hee melangkah menuju pintu depan cottage. hatinya serasa sangat pilu. sakit sekali mendengar semua tuduhan eun hee yang diberikan padanya.

“kau ..” ujar Minho menahan marah sambil menatap eun hee. dengan cepat Minho mengejar hyo ri yang berlari keluar meninggalkan cottage.

‘BRAKK’

pintu cottage terbanting kencang. pertanda hyo ri telah melangkahkan kakinya keluar cottage.

key menatap eun hee tajam.

“dia adikku satu-satunya, aku tahu dia memiliki kelemahan, tetapi aku akan melindunginya sekuat tenaga meski nyawaku taruhannya. dan kau eun hee, jika aku melihatnya terluka karena ulahmu, aku tidak akan segan-segan membunuhmu”

key berlalu seraya pergi menuju keluar cottage untuk mengejar hyo ri yang diikuti soo ae dan eun cha.

***

Jinki berdiri dari tempat duduknya, ia menatap eun hee kesal sebelum berlalu meninggalkan eun hee yang terpaku diam menatap kepergian Jinki .

***

‘apakah aku salah jika mencintai orang yang sempurna?’

hyo ri terus berlari melewati jalan setapak cottage menuju jalan raya. ia tidak menghiraukan suara teriakan Minho yang berlari mengejarnya.

‘apakah salah jika aku bisu’

***

“hyo ri-a, berhentilah!!!”

suara teriakan Minho terdengar bergaung di jalan tempat itu, tetapi hyo ri sama sekali tidak menghentikan langkahnya. Minho sekuat tenaga mengejar hyo ri yang masih terus berlari di hadapannya.

***

‘apakah ada hukum yang melarang seorang bisu mencintai seorang pemuda sempurna?’

kaki hyo ri terus melangkah tanpa peduli bahwa ia telah keluar dari jalan setapak dan sekarang ia menuju jalan raya. hyo ri terus melangkah tanpa peduli bus yang beberapa meter sedang menuju ke arahnya.

***

Minho masih berusaha mengejar hyo ri, ia gerakkan kakinya lebih cepat, agar bisa menyusul hyo ri. selang beberapa meter daritubuh hyori,langkah Minho terhenti.

‘BRAKKK’

“KIM HYO RI!!”

TBC

No comments:

Post a Comment